Surat Az-Zukhruf Ayat 61 - 70 dengan Tafsir


Ayat 61

وَإِنَّهُۥ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَٱتَّبِعُونِ ۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ

«وإنه» أي عيسى «لعلم للساعة» تعلم بنزوله «فلا تمترن بها» أي تشكن فيها، حذف منه نون الرفع للجزم، وواو الضمير لالتقاء الساكنين «و» قل لهم «اتبعون» على التوحيد «هذا» الذي آمركم به «صراط» طريق «مستقيم».

(Dan sesungguhnya dia) Nabi Isa itu (benar-benar merupakan pengetahuan tentang hari kiamat) artinya, dengan diturunkannya dia maka diketahuilah dekatnya hari kiamat. (Karena itu janganlah kalian ragu-ragu tentang kiamat itu) atau janganlah kalian meragukannya. Lafal Tamtarunna asalnya Tamtarunanna, kemudian dibuang daripadanya Nun alamat rafa' karena dijazmkan, dan dibuang pula daripadanya Wawu Dhamir jamak tetapi bukan karena Illat bertemunya dua huruf yang disukunkan, sehingga jadilah Tamtarunna. (Dan) katakanlah kepada mereka, ("Ikutilah aku) yakni ajaran tauhid ini. (Inilah) apa yang kuperintahkan kalian menjalankannya (jalan) atau tuntunan (yang lurus.)

Ayat 62

وَلَا يَصُدَّنَّكُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

«ولا يصدنكم» يصرفنكم عن دين الله «الشيطان إنه لكم عدو مبين» بيِّن العداوة.

(Dan janganlah kalian sekali-kali dipalingkan) dapat dipalingkan dari agama Allah (oleh setan; sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagi kalian") nyata permusuhannya.

Ayat 63

وَلَمَّا جَآءَ عِيسَىٰ بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالَ قَدْ جِئْتُكُم بِٱلْحِكْمَةِ وَلِأُبَيِّنَ لَكُم بَعْضَ ٱلَّذِى تَخْتَلِفُونَ فِيهِ ۖ فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ

«ولما جاء عيسى بالبينات» بالمعجزات والشرائع «قال قد جئتكم بالحكمة» بالنبوة وشرائع الإنجيل «ولأبيِّن لكم بعض الذي تختلفون فيه» من أحكام التوراة من أمر الدين وغيره فبيَّن لهم أمر الدين «فاتقوا الله وأطيعون».

(Dan tatkala Isa datang dengan membawa keterangan-keterangan) mukjizat-mukjizat dan syariat-syariat (dia berkata, "Sesungguhnya aku datang kepada kalian dengan membawa hikmah) kenabian dan syariat Injil (dan untuk menjelaskan kepada kalian sebagian dari apa yang kalian berselisih tentangnya) yakni tentang hukum-hukum Taurat, yaitu menyangkut masalah agama dan masalah-masalah lainnya, Nabi Isa menjelaskan kepada mereka perkara agama yang sebenarnya (maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.")

Ayat 64

إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ رَبِّى وَرَبُّكُمْ فَٱعْبُدُوهُ ۚ هَٰذَا صِرَٰطٌ مُّسْتَقِيمٌ

«إن الله هو ربي وربكم فاعبدوه هذا صراط» طريق «مستقيم».

(Sesungguhnya Allah Dialah Rabbku dan Rabb kalian, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan) tuntunan (yang lurus.)

Ayat 65

فَٱخْتَلَفَ ٱلْأَحْزَابُ مِنۢ بَيْنِهِمْ ۖ فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ مِنْ عَذَابِ يَوْمٍ أَلِيمٍ

«فاختلف الأحزاب من بينهم» في عيسى أهو الله أو ابن الله أو ثالث ثلاثة «فويلٌ» كلمة عذاب «للذين ظلموا» كفروا بما قالوه في عيسى «من عذاب يوم أليم» مؤلم.

(Maka berselisihlah golongan-golongan di antara mereka) tentang perkara Nabi Isa ini, apakah dia anak Allah atau Allah, atau tuhan yang ketiga (maka kecelakaan yang besarlah) lafal Al Wail menunjukkan kalimat azab (bagi orang-orang yang lalim) bagi orang-orang kafir, karena perkataan yang mereka ucapkan mengenai Nabi Isa (yaitu siksaan hari yang pedih) atau azab yang menyakitkan.

Ayat 66

هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا ٱلسَّاعَةَ أَن تَأْتِيَهُم بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

«هل ينظرون» أي كفار مكة، أي ما ينتظرون «إلا الساعة أن تأتيهم» بدل من الساعة «بغتةً» فجأة «وهم لا يشعرون» بوقت مجيئها قبله.

(Mereka tidak menunggu) orang-orang kafir Mekah tidak menunggu-nunggu (kecuali kedatangan hari kiamat kepada mereka) lafal An Ta-tiyahum menjadi Badal dari lafal As Sa'ah (dengan tiba-tiba) atau sekonyong-konyong (sedangkan mereka tidak menyadarinya) tidak menyadari kedatangannya sebelum itu.

Ayat 67

ٱلْأَخِلَّآءُ يَوْمَئِذٍۭ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلْمُتَّقِينَ

«الأخلاءُ» على المعصية في الدنيا «يومئذ» يوم القيامة متعلق بقوله «بعضهم لبعض عدو إلا المتقين» المتحابين في الله على طاعته فإنهم أصدقاء ويقال لهم:

(Teman-teman akrab) dalam hal maksiat sewaktu di dunia (pada hari itu) pada hari kiamat itu lafal Yaumaidzin berta'alluq kepada firman selanjutnya (sebagian dari mereka menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa) terkecuali orang-orang yang saling kasih mengasihi di dalam ketaatan kepada Allah swt., mereka itulah yang sebenarnya berteman, kemudian dikatakan kepada mereka yang bertakwa itu,

Ayat 68

يَٰعِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ ٱلْيَوْمَ وَلَآ أَنتُمْ تَحْزَنُونَ

«يا عبادِ لا خوف عليكم اليوم ولا أنتم تحزنون».

("Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekuatiran terhadap kalian pada hari ini dan tidak pula kalian bersedih hati.")

Ayat 69

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا وَكَانُوا۟ مُسْلِمِينَ

«الذين آمنوا» نعت لعبادي «بآياتنا» القرآن «وكانوا مسلمين».

(Yaitu orang-orang yang beriman) lafal ayat ini menjadi Na'at atau sifat bagi lafal 'Ibaadi' pada ayat di atas (kepada ayat-ayat Kami) yakni Alquran (dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri.)

Ayat 70

ٱدْخُلُوا۟ ٱلْجَنَّةَ أَنتُمْ وَأَزْوَٰجُكُمْ تُحْبَرُونَ

«ادخلوا الجنة أنتم» مبتدأ «وأزواجكم» زوجاتكم «تحبرون» تسرون وتكرمون، خبر المبتدأ.

(Masuklah kalian ke dalam surga, kalian) lafal Antum berkedudukan menjadi Mubtada (dan pasangan-pasangan kalian) yakni istri-istri kalian (digembirakan) dibahagiakan dan dimuliakan, lafal Tuhbaruuna menjadi Khabar dari Mubtada.