Surat Asy-Syu'ara' Ayat 191 - 200 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 191

وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ

Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

«وإن ربك لهو العزيز الرحيم».

(Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang).

Ayat 192

وَإِنَّهُۥ لَتَنزِيلُ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam,

«وإنه» أي القرآن «لتنزيل رب العالمين».

(Dan sesungguhnya ia) yakni Alquran ini (benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam).

Ayat 193

نَزَلَ بِهِ ٱلرُّوحُ ٱلْأَمِينُ

dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),

«نزل به الروح الأمين» جبريل.

(Dan dibawa turun oleh Ruhul Amin) yakni malaikat Jibril.

Ayat 194

عَلَىٰ قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ ٱلْمُنذِرِينَ

ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan,

«على قلبك لتكون من المنذرين».

(Ke dalam kalbumu agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan).

Ayat 195

بِلِسَانٍ عَرَبِىٍّ مُّبِينٍ

dengan bahasa Arab yang jelas.

«بلسان عربي مبين» بيَّن وفي قراءة بتشديد نزل ونصب الروح والفاعل الله.

(Dengan bahasa Arab yang jelas) yang terang. Dan menurut qiraat yang lain lafal Nazala dibaca Nazzala dan lafal Ar Ruuhu dibaca Ar Ruuha, sedangkan yang menjadi Fa'ilnya adalah Allah. Maksudnya, Alquran itu diturunkan oleh Allah melalui Ruhul Amin.

Ayat 196

وَإِنَّهُۥ لَفِى زُبُرِ ٱلْأَوَّلِينَ

Dan sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu.

«وإنه» ذكر القرآن المنزل على محمد «لفي زُبُر» كتب «الأولين» كالتوراة والإنجيل.

(Dan sesungguhnya) mengenai Alquran yang diturunkan kepada Muhammad itu (benar-benar tersebut dalam kitab-kitab) yakni kitab-kitab suci (orang-orang dahulu) seperti kitab Taurat dan kitab Injil.

Ayat 197

أَوَلَمْ يَكُن لَّهُمْ ءَايَةً أَن يَعْلَمَهُۥ عُلَمَٰٓؤُا۟ بَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ

Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?

«أو لم يكن لهم» لكفار مكة «آية» على ذلك «أن يعلمه علماء بني إسرائيل» كعبد الله بن سلام وأصحابه من الذين آمنوا فإنهم يخبرون بذلك، ويكن بالتحتانية ونصب آية وبالفوقانية ورفع آية.

(Dan apakah tidak cukup bagi mereka) orang-orang kafir Mekah (sebagai suatu bukti) yang menunjukkan hal tersebut (bahwa para ulama Bani Israel mengetahuinya?) seperti Abdullah ibnu Salam dan pengikut-pengikutnya yang beriman kepada Muhammad, maka sesungguhnya mereka memberitakan hal tersebut. Kalau dibaca Yakun maka dibaca Ayatan; dan kalau dibaca Takun maka dibaca Ayatun.

Ayat 198

وَلَوْ نَزَّلْنَٰهُ عَلَىٰ بَعْضِ ٱلْأَعْجَمِينَ

Dan kalau Al Quran itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab,

«ولو نزلناه على بعض الأعجمين» جمع أعجم.

(Dan kalau Alquran itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab) lafal A'jamiina adalah bentuk jamak dari lafal A'jam.

Ayat 199

فَقَرَأَهُۥ عَلَيْهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ مُؤْمِنِينَ

lalu ia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya.

«فقرأه عليهم» كفار مكة «ما كانوا به مؤمنين» أنفة من اتباعه.

(Lalu ia membacakannya kepada mereka) yakni kepada orang-orang kafir Mekah (niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya) karena enggan untuk mengikutinya.

Ayat 200

كَذَٰلِكَ سَلَكْنَٰهُ فِى قُلُوبِ ٱلْمُجْرِمِينَ

Demikianlah Kami masukkan Al Quran ke dalam hati orang-orang yang durhaka.

«كذلك» أي مثل إدخالنا التكذيب به بقراءة الأعجمي «سلكناه» أدخلنا التكذيب به «في قلوب المجرمين» كفار مكة بقراءة النبي.

(Demikianlah), sebagaimana Kami masukkan dusta ke dalam hati mereka jika Alquran diturunkan dengan bahasa Ajam (Kami masukkan Alquran) maksudnya, Kami masukkan dusta pula terhadap Alquran (ke dalam hati orang-orang yang durhaka) maksudnya orang-orang kafir Mekah tidak mempercayainya bila Nabi saw. membacakannya.