Surat As-Saffat Ayat 31 - 40 dengan Tafsir dan Terjemahannya
Ayat 31
فَحَقَّ عَلَيْنَا قَوْلُ رَبِّنَآ ۖ إِنَّا لَذَآئِقُونَ
Maka pastilah putusan (azab) Tuhan kita menimpa atas kita; sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu).
(فحق) وجب (علينا) جميعا (قول ربنا) بالعذاب: أي قوله "" لأملأن جهنم من الجنة والناس أجمعين "" (إنا) جميعا (لذائقون) العذاب بذلك القول ونشأ عنه قولهم.
(Maka pastilah) atau tetaplah (atas kita) semua (putusan Rabb kita) yakni azab-Nya, yaitu sebagaimana yang telah diungkapkan-Nya pada ayat yang lain, "Sesungguhnya Aku akan penuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia bersama-sama." (Q.S. As-Sajdah, 13). (sesungguhnya kita) semua (akan merasakan) azab dengan adanya keputusan itu, yang akhirnya membuat mereka berkata:
Ayat 32
فَأَغْوَيْنَٰكُمْ إِنَّا كُنَّا غَٰوِينَ
Maka kami telah menyesatkan kamu, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat.
«فأغويناكم» المعلل بقولهم «إنا كنا غاوين».
(Maka kami telah menyesatkan kalian) sebagai penjelasan dari perkataan mereka yang disitir oleh firman-Nya (sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat.)
Ayat 33
فَإِنَّهُمْ يَوْمَئِذٍ فِى ٱلْعَذَابِ مُشْتَرِكُونَ
Maka sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab.
قال تعالى «فإنهم يومئذ» يوم القيامة «في العذاب مشتركون» أي لاشتراكهم في الغواية.
Allah swt. berfirman, (Maka sesungguhnya mereka pada hari itu) pada hari kiamat (bersama-sama dalam azab) karena mereka bersekutu dalam kesesatan.
Ayat 34
إِنَّا كَذَٰلِكَ نَفْعَلُ بِٱلْمُجْرِمِينَ
Sesungguhnya demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berbuat jahat.
«إنا كذلك» كما نفعل بهؤلاء «نفعل بالمجرمين» غير هؤلاء: أي نعذبهم التابع منهم والمتبوع.
(Sesungguhnya demikianlah) artinya, sebagaimana Kami memperlakukan mereka (Kami berbuat terhadap orang-orang yang jahat) selain mereka. Yakni Kami pasti akan mengazab orang yang sesat beserta pengikut-pengikutnya.
Ayat 35
إِنَّهُمْ كَانُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ
Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri,
«إنهم» أي هؤلاء بقرينة ما بعده «كانوا إذا قيل لهم لا إله إلا الله يستكبرون».
(Sesungguhnya mereka) yaitu orang-orang tersebut; dialamatkan kepada mereka karena berdasarkan penjelasan selanjutnya yaitu (dahulu apabila dikatakan kepada mereka, "Laa Ilaaha Illallaah") Tiada Tuhan melainkan Allah, (mereka menyombongkan diri.)
Ayat 36
وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُوٓا۟ ءَالِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَّجْنُونٍۭ
dan mereka berkata: "Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena seorang penyair gila?"
«ويقولون أئنا» في همزتيه ما تقدم «لتاركوا آلهتنا لشاعر مجنون» أي لأجل محمد.
(Dan mereka berkata, "Apakah sesungguhnya kami) lafal A-innaa dapat pula dibaca Ayinnaa (harus meninggalkan sesembahan-sesembahan kami karena seorang penyair gila?") yakni demi karena Muhammad.
Ayat 37
بَلْ جَآءَ بِٱلْحَقِّ وَصَدَّقَ ٱلْمُرْسَلِينَ
Sebenarnya dia (Muhammad) telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul (sebelumnya).
قال تعالى: «بل جاء بالحق وصدَّق المرسلين» الجائين به، وهو أن لا إله إلا الله.
Allah swt. berfirman: (Sebenarnya dia Muhammad telah datang membawa kebenaran dan membenarkan rasul-rasul) yang juga datang membawa kebenaran, yaitu kalimat Laa Ilaaha Illallaah/tidak ada Tuhan selain Allah.
Ayat 38
إِنَّكُمْ لَذَآئِقُوا۟ ٱلْعَذَابِ ٱلْأَلِيمِ
Sesungguhnya kamu pasti akan merasakan azab yang pedih.
«إنكم» فيه التفات «لذائقوا العذاب الأليم».
(Sesungguhnya kalian) di dalam ungkapan ini terkandung Iltifat karena seharusnya Innahum (pasti akan merasakan azab yang pedih.)
Ayat 39
وَمَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan kamu tidak diberi pembalasan melainkan terhadap kejahatan yang telah kamu kerjakan,
«وما تجزوْن إلا» جزاء «ما كنتم تعملون».
(Dan kalian tidak diberi pembalasan melainkan) pembalasan (apa yang telah kalian kerjakan.)
Ayat 40
إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَ
tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa).
«إلا عباد الله المخلصين» أي المؤمنين استثناء منقطع، أي ذكر جزائهم في قوله.
(Tetapi hamba-hamba Allah yang dibersihkan) yakni hamba-hamba Allah yang beriman, Istitsna di sini bersifat Munqathi', dan pembalasannya disebutkan pada firman selanjutnya, yaitu: