Surat As-Saffat Ayat 121 - 130 dengan Tafsir


Ayat 121

إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِى ٱلْمُحْسِنِينَ

«إنا كذلك» كما جزيناهما «نجزي المحسنين».

(Sesungguhnya demikianlah) maksudnya, sebagaimana Kami memberikan balasan pahala kepada keduanya (Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.)

Ayat 122

إِنَّهُمَا مِنْ عِبَادِنَا ٱلْمُؤْمِنِينَ

«إنهما من عبادنا المؤمنين».

(Sesungguhnya keduanya termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.)

Ayat 123

وَإِنَّ إِلْيَاسَ لَمِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ

«وإن إلياس» بالهمزة أوله وتركه «لمن المرسلين» قيل هو ابن أخي هارون أخي موسى، وقيل غيره أرسل إلى قوم ببعلبك ونواحيها.

(Dan sesungguhnya Ilyas) dapat dibaca Ilyaas atau Alyaas (benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul) menurut suatu pendapat bahwa Nabi Ilyas itu adalah anak saudara lelaki Nabi Harun dan Nabi Musa. Menurut pendapat yang lain bukan; ia diutus oleh Allah kepada kaum yang tinggal di kota Ba'albak dan sekitarnya.

Ayat 124

إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ أَلَا تَتَّقُونَ

«إذ» منصوب باذكر مقدرا «قال لقومه ألا تتقون» الله.

(Ingatlah ketika) lafal Idz di sini dinashabkan oleh lafal Udzkur yang diperkirakan keberadaannya (ia berkata kepada kaumnya, "Mengapa kalian tidak bertakwa) kepada Allah?

Ayat 125

أَتَدْعُونَ بَعْلًا وَتَذَرُونَ أَحْسَنَ ٱلْخَٰلِقِينَ

«أتدعون بعلا» اسم صنم لهم من ذهب، وبه سمي البلد أيضا مضافا إلى بك: أي أتعبدونه «وتذرون» تتركون «أحسن الخالقين» فلا تعبدونه.

(Patutkah kalian menyembah Ba'l) Ba'l adalah nama berhala yang terbuat dari emas, dan dengan nama berhala itu pula negeri mereka diberi nama, lalu dimudhafkan kepada lafal Bik, sehingga jadilah Ba'alabak. Maksud ayat ini ialah mengapa kalian menyembahnya (dan kalian tinggalkan) artinya kalian tidak menyembah (sebaik-baik pencipta) yakni Allah; maksudnya mengapa kalian tidak menyembah Allah?

Ayat 126

ٱللَّهَ رَبَّكُمْ وَرَبَّ ءَابَآئِكُمُ ٱلْأَوَّلِينَ

«اللهُ ربُّكم وربُّ آبائكم الأولين» برفع الثلاثة على إضمار هو، وبنصبها على البدل من أحسن.

(Yaitu Allah Rabb kalian dan Rabb bapak-bapak kalian yang terdahulu?") kalau dibaca Allaahu Rabbukum Warabbu Aabaa-ikum, berarti sebelumnya diperkirakan adanya lafal Huwa. Kalau dibaca Allaaha Rabbakum warabba Aabaa-ikum berarti menjadi Badal dari lafal Ahsanal Khaaliqiina.

Ayat 127

فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمْ لَمُحْضَرُونَ

«فكذبوه فإنهم لمحضرون» في النار.

(Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret) ke dalam neraka.

Ayat 128

إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلْمُخْلَصِينَ

«إلا عباد الله المخلصين» أي المؤمنين منهم فإنهم نجوا منها.

(Kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan dari dosa) yaitu hamba-hamba Allah yang beriman, mereka diselamatkan dari neraka.

Ayat 129

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِى ٱلْءَاخِرِينَ

«وتركنا عليه في الآخرين» ثناءً حسنا.

(Dan Kami abadikan untuk Ilyas di kalangan orang-orang yang datang kemudian) pujian yang baik.

Ayat 130

سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِلْ يَاسِينَ

«سلام» منا «على إلْ ياسين» قيل هو إلياس المتقدم ذكره، وقيل هو ومن آمن معه فجمعوا معه تغليبا كقولهم للمهلب وقومه المهلبون وعلى قراءة آل ياسين بالمد، أي أهله المراد به إلياس أيضا.

(Yaitu "Kesejahteraan) dari Kami (dilimpahkan atas Ilyasin) yang dimaksud adalah Nabi Ilyas yang tadi, ia dinamakan demikian secara Taghlib, perihalnya sama dengan ucapan orang-orang Arab jika menamakan Muhallab dan kaumnya, mereka menamakannya Al-Muhallabuun. Dan menurut qiraat yang membacakannya menjadi Aali Yasiina dengan dipanjangkan harakat Hamzahnya, berarti keluarga Nabi Ilyas, dan makna yang dimaksud adalah Nabi Ilyas pula.