Surat Ar-Rahman Ayat 31 - 40 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 31

سَنَفْرُغُ لَكُمْ أَيُّهَ ٱلثَّقَلَانِ

Kami akan memperhatikan sepenuhnya kepadamu hai manusia dan jin.

«سنفرغ لكم» سنقصد لحسابكم «أيها الثقلان» الإنس والجن.

(Kami akan menyelesaikan kamu sekalian) artinya, Kami hendak menghisab kalian semuanya (hai manusia dan jin) hai jenis manusia dan jenis jin.

Ayat 32

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

«فبأي آلاء ربكما تكذبان».

(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)

Ayat 33

يَٰمَعْشَرَ ٱلْجِنِّ وَٱلْإِنسِ إِنِ ٱسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا۟ مِنْ أَقْطَارِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ فَٱنفُذُوا۟ ۚ لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَٰنٍ

Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.

«يا معشر الجن والإنس إن استطعتم أن تنفذوا» تخرجوا «من أقطار» نواحي «السماوات والأرض فانفذوا» أمر تعجيز «لا تنفذون إلا بسلطان» بقوة ولا قوة لكم على ذلك.

(Hai semua jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus) melintasi (penjuru) atau kawasan-kawasan (langit dan bumi, maka lintasilah) perintah di sini mengandung makna yang menunjukkan ketidakmampuan mereka untuk melakukan hal tersebut (kalian tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan) dan kalian tidak akan mempunyai kekuatan untuk itu.

Ayat 34

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

«فبأي آلاء ربكما تكذبان».

(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)

Ayat 35

يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَاظٌ مِّن نَّارٍ وَنُحَاسٌ فَلَا تَنتَصِرَانِ

Kepada kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya).

«يرسل عليكما شواظ من نار» هو لهبها الخالص من الدخان أو معه «ونحاس» أي دخان لا لهب فيه «فلا تنتصران» تمتنعان من ذلك بل يسوقكم إلى المحشر.

(Kepada kamu berdua akan dilepaskan nyala api) yakni nyala api yang tidak berasap atau nyala api yang berasap (dan asap) yaitu asap murni yang tidak ada nyala apinya (maka kamu berdua tidak akan dapat menyelamatkan diri) daripadanya, bahkan kalian kelak akan digiring ke padang Mahsyar.

Ayat 36

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

«فبأي آلاء ربكما تكذبان».

(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)

Ayat 37

فَإِذَا ٱنشَقَّتِ ٱلسَّمَآءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَٱلدِّهَانِ

Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.

«فإذا انشقت السماء» انفرجت أبوابا لنزول الملائكة «فكانت وردة» أي مثلها محمرة «كالدهان» كالأديم الأحمر على خلاف العهد بها وجواب إذا فما أعظم الهول.

(Maka apabila langit telah terbelah) artinya, terbuka pintu-pintunya karena turunnya malaikat-malaikat (dan menjadi merah mawar) memerah seperti warna bunga mawar (seakan-akan kilapan minyak) bagaikan minyak yang berwarna merah berbeda keadaannya dengan yang biasa. Di dalam ungkapan ayat ini terkandung jawabannya, yakni apabila saat itu datang, betapa dahsyatnya kengerian dan ketakutan melihatnya.

Ayat 38

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

«فبأي آلاء ربكما تكذبان».

(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?).

Ayat 39

فَيَوْمَئِذٍ لَّا يُسْـَٔلُ عَن ذَنۢبِهِۦٓ إِنسٌ وَلَا جَآنٌّ

Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya.

«فيومئذ لا يُسأل عن ذنبه إنس ولا جان» عن ذنبه ويُسألون في وقت آخر (فوربك لنسألنَّهم أجمعين) والجان هنا وفيما سيأتي بمعنى الجن والإنس فيهما بمعنى الإنسي.

(Pada waktu itu manusia dan jin tidak ditanya tentang dosanya) tetapi mereka akan ditanya mengenai dosanya di lain waktu, karena ini merupakan suatu janji sebagaimana yang diungkapkan di dalam firman lainnya, yaitu, "Maka demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semua." (Q.S. Al Hijr, 92) Lafal Al Jaan di sini sebagaimana yang akan dijelaskan nanti adalah bermakna jin, dan lafal Al Insu artinya manusia.

Ayat 40

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

«فبأي آلاء ربكما تكذبان».

(Maka manakah nikmat-nikmat Rabb kamu berdua yang kamu dustakan?)