Surat An-Nazi’at Ayat 21 - 30 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 21

فَكَذَّبَ وَعَصَىٰ

Tetapi Fir'aun mendustakan dan mendurhakai.

«فكذب» فرعون موسى «وعصى» الله تعالى.

(Tetapi Firaun mendustakan) Nabi Musa (dan mendurhakai) Allah swt.

Ayat 22

ثُمَّ أَدْبَرَ يَسْعَىٰ

Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).

«ثم أدبر» عن الإيمان «يسعى» في الأرض بالفساد.

(Kemudian dia berpaling) dari iman (seraya berjalan) di muka bumi dengan menimbulkan kerusakan.

Ayat 23

فَحَشَرَ فَنَادَىٰ

Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.

«فحشر» جمع السحرة وجنده «فنادى».

(Maka dia mengumpulkan) para ahli sihir dan bala tentaranya (lalu berseru.)

Ayat 24

فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَىٰ

(Seraya) berkata: "Akulah tuhanmu yang paling tinggi".

«فقال أنا ربكم الأعلى» لا رب فوقي.

(Seraya berkata, "Akulah tuhan kalian yang paling tinggi") tiada tuhan di atasku.

Ayat 25

فَأَخَذَهُ ٱللَّهُ نَكَالَ ٱلْءَاخِرَةِ وَٱلْأُولَىٰٓ

Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.

(فأخذه الله) أهلكه بالغرق (نكال) عقوبة (الآخرة) أي هذه الكلمة (والأولى) أي قوله قبلها: "" ما علمت لكم من إله غيري "" وكان بينهما أربعون سنة.

(Maka Allah membinasakannya) yakni menenggelamkannya hingga binasa (sebagai pembalasan) atau siksaan (atas yang terakhir ini) disebabkan perkataannya yang terakhir tadi (dan yang pertama) yaitu sebagaimana yang telah disitir oleh firman-Nya, "... aku tidak mengetahui tuhan bagi kamu sekalian selain aku." (Q.S. Al-Qashash, 38) Jarak antara kedua perkataan yang telah dikatakannya itu empat puluh tahun.

Ayat 26

إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَىٰٓ

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).

«إن في ذلك» المذكور «لعبرة لمن يخشى» الله تعالى.

(Sesungguhnya pada yang demikian itu) hal yang telah disebutkan itu (terdapat pelajaran bagi orang yang takut) kepada Allah swt.

Ayat 27

ءَأَنتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ ٱلسَّمَآءُ ۚ بَنَىٰهَا

Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya,

«أأنتم» بتحقيق الهمزتين وإبدال الثانية ألفاً وتسهيلها وإدخال ألف بين المسهلة والأخرى وتركه، أي منكرو البعث «أشد خلقا أم السماء» أشد خلقا «بناها» بيان لكيفية خلقها.

(Apakah kalian) hai orang-orang yang ingkar terhadap adanya hari berbangkit; lafal ayat ini dapat dibaca Tahqiq dan Tas-hil (yang lebih sulit penciptaannya ataukah langit?) yang lebih rumit penciptaannya. (Allah telah membinanya) lafal ayat ini menjelaskan tentang cara penciptaan langit.

Ayat 28

رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّىٰهَا

Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya,

«رفع سمكها» تفسير لكيفية البناء، أي جعل سمتها في جهة العلو رفيعا، وقيل سمكها سقفها «فسواها» جعلها مستوية بلا عيب.

(Dia meninggikan bangunannya) ayat ini menafsirkan pengertian yang terkandung di dalam lafal Banaahaa; artinya, Dia menjadikan bangunannya berada di atas, maksudnya, dalam ketinggian yang sangat. Tetapi menurut pendapat lain dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan Samkahaa adalah atapnya (lalu menyempurnakannya) yakni, Dia menjadikannya dengan sempurna tanpa cacat.

Ayat 29

وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَىٰهَا

dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.

«وأغطش ليلها» أظلمه «وأخرج ضحاها» أبرز نور شمسها وأضيف إليها الليل لأنه ظلها والشمس لأنها سراجها.

(Dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita) membuatnya gelap (dan menjadikan siangnya terang benderang) Dia menampakkan cahaya matahari. Di dalam ungkapan ini lafal Al-Lail atau malam hari dimudhafkan kepada As-Samaa', karena malam hari merupakan kegelapan baginya. Dan dimudhafkan pula kepada matahari, karena matahari merupakan cahaya baginya.

Ayat 30

وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَىٰهَآ

Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.

«والأرض بعد ذلك دحاها» بسطها وكانت مخلوقة قبل السماء من غير دحو.

(Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya) yakni dijadikan-Nya dalam bentuk terhampar, sebenarnya penciptaan bumi itu sebelum penciptaan langit, tetapi masih belum terhamparkan.