Surat An-Nazi’at Ayat 1 - 10 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ وَٱلنَّٰزِعَٰتِ غَرْقًا

Demi (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras,

«والنازعات» الملائكة تنزع أرواح الكفار «غرقا» نزعا بشدة.

(Demi yang mencabut nyawa) atau demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa orang-orang kafir (dengan keras) atau mencabutnya dengan kasar.

Ayat 2

وَٱلنَّٰشِطَٰتِ نَشْطًا

dan (malaikat-malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah-lembut,

«والناشطات نشطا» الملائكة تنشط أرواح المؤمنين، أي تسلها برفق.

(Dan demi yang mencabut nyawa dengan lemah lembut) maksudnya, demi malaikat-malaikat yang mencabut nyawa orang-orang mukmin secara pelan-pelan.

Ayat 3

وَٱلسَّٰبِحَٰتِ سَبْحًا

dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat,

«والسابحات سبحا» الملائكة تسبح من السماء بأمره تعالى، أي تنزل.

(Dan demi yang turun dari langit dengan cepat) yakni demi malaikat-malaikat yang melayang turun dari langit dengan membawa perintah-Nya.

Ayat 4

فَٱلسَّٰبِقَٰتِ سَبْقًا

dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang,

«فالسابقات سبقا» الملائكة تسبق بأرواح المؤمنين إلى الجنة.

(Dan demi yang mendahului dengan kencang) yaitu malaikat-malaikat yang mendahului dengan kencang membawa arwah orang-orang yang beriman ke surga.

Ayat 5

فَٱلْمُدَبِّرَٰتِ أَمْرًا

dan (malaikat-malaikat) yang mengatur urusan (dunia).

«فالمدبرات أمرا» الملائكة تدبر أمر الدنيا، أي تنزل بتدبيره، وجواب هذه الأقسام محذوف، أي لتبعثنَّ يا كفار مكة وهو عامل في.

(Dan yang mengatur urusan) dunia, yaitu malaikat-malaikat yang mengatur urusan dunia. Dengan kata lain, demi malaikat-malaikat yang turun untuk mengaturnya. Jawab daripada semua qasam yang telah disebutkan di atas tidak disebutkan, lengkapnya, benar-benar kalian, hai penduduk Mekah yang kafir, akan dibangkitkan. Jawab inilah yang menjadi Amil terhadap ayat berikutnya yaitu:

Ayat 6

يَوْمَ تَرْجُفُ ٱلرَّاجِفَةُ

(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama menggoncang alam,

«يوم ترجف الراجفة» النفخة الأولى بها يرجف كل شيء، أي يتزلزل فوصفت بما يحدث منها.

(Pada hari ketika terjadinya guncangan yang hebat) yakni tiupan pertama malaikat Israfil yang mengguncangkan segala sesuatu dengan hebatnya. Kemudian pengertian ini diungkapkan ke dalam bentuk kejadian yang timbul dari tiupan tersebut.

Ayat 7

تَتْبَعُهَا ٱلرَّادِفَةُ

tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.

«تتبعها الرادفة» النفخة الثانية وبينهما أربعون سنة، والجملة حال من الراجفة، فاليوم واسع للنفختين وغيرهما فصح ظرفيته للبعث الواقع عقب الثانية.

(Kemudian ia diiringi dengan yang mengikutinya) dengan tiupan yang kedua dari malaikat Israfil; jarak di antara kedua tiupan itu empat puluh tahun; dan jumlah ayat ini berkedudukan menjadi Haal atau kata keterangan keadaan daripada lafal Ar-Raajifah. Dan lafal Al-Yauma dapat mencakup kedua tiupan tersebut, karena itu maka kedudukan Zharafnya dianggap sah. Tiupan yang kedua ini untuk membangkitkan semua makhluk yang mati menjadi hidup kembali, maka setelah tiupan yang kedua, mereka bangkit hidup kembali.

Ayat 8

قُلُوبٌ يَوْمَئِذٍ وَاجِفَةٌ

Hati manusia pada waktu itu sangat takut,

«قلوب يومئذٍ واجفة» خائفة قلقة.

(Hati manusia pada waktu itu sangat takut) amat takut dan cemas.

Ayat 9

أَبْصَٰرُهَا خَٰشِعَةٌ

Pandangannya tunduk.

«أبصارها خاشعة» ذليلة لهول ما ترى.

(Pandangannya tunduk) yakni hina karena kedahsyatan apa yang disaksikannya.

Ayat 10

يَقُولُونَ أَءِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِى ٱلْحَافِرَةِ

(Orang-orang kafir) berkata: "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan semula?

«يقولون» أي أرباب القلوب والأبصار استهزاء وإنكارا للبعث «أئنا» بتحقيق الهمزتين وتسهيل الثانية وإدخال الف بينهما على الوجهين في الموضعين «لمردودون في الحافرة» أي أنرد بعد الموت إلى الحياة، والحافرة: اسم لأول الأمر، ومنه رجع فلان في حافرته: إذا رجع من حيث جاء.

(Mereka berkata) yakni orang-orang kafir yang mempunyai hati dan pandangan itu mengatakan dengan nada yang memperolok-olokkan karena ingkar dan tidak percaya terhadap adanya hari berbangkit ("Apakah sesungguhnya kami) dapat dibaca secara Tahqiq dan Tas-hil, demikian pula lafal berikutnya yang sama (benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula?") maksudnya, apakah kami sesudah mati akan dikembalikan menjadi hidup seperti semula. Lafal Al-Haafirah menunjukkan makna permulaan sesuatu, antara lain dikatakan: Raja'a Fulaanun Fii Haafiratihi, artinya, si Polan kembali lagi ke arah dia datang.