Surat Al-Waqi’ah Ayat 51 - 60 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 51

ثُمَّ إِنَّكُمْ أَيُّهَا ٱلضَّآلُّونَ ٱلْمُكَذِّبُونَ

Kemudian sesungguhnya kamu hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan,

«ثم إنكم أيها الضالون المكذبون».

(Kemudian sesungguhnya kalian, hai orang-orang yang sesat lagi mendustakan!)

Ayat 52

لَءَاكِلُونَ مِن شَجَرٍ مِّن زَقُّومٍ

benar-benar akan memakan pohon zaqqum,

«لآكلون من شجر من زقوم» بيان للشجر.

(Benar-benar akan memakan pohon zaqqum) lafal Min zaqquum menjadi Bayan dari lafal Min Syajarin.

Ayat 53

فَمَالِـُٔونَ مِنْهَا ٱلْبُطُونَ

dan akan memenuhi perutmu dengannya.

«فمالئون منها» من الشجر «البطون».

(Maka kalian akan memenuhi dengannya) dengan pohon zaqqum itu (perut-perut kalian).

Ayat 54

فَشَٰرِبُونَ عَلَيْهِ مِنَ ٱلْحَمِيمِ

Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas.

«فشاربون عليه» أي الزقوم المأكول «من الحميم».

(Sesudah itu kalian minum) yakni sesudah memakan buah pohon zaqqum itu (air yang sangat panas).

Ayat 55

فَشَٰرِبُونَ شُرْبَ ٱلْهِيمِ

Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum.

«فشاربون شَُرب» بفتح الشين وضمها مصدر «الهيم» الإبل العطاش جمع هيمان للذكر وهيمى للأنثى، كعطشان وعطشى.

(Maka kalian minum seperti minumnya) dapat dibaca Syarba, atau Syurba, dalam keadaan Nashab karena menjadi Mashdar (unta yang kehausan) maksudnya, bagaikan unta yang sedang kehausan. Lafal Al Hiim adalah bentuk jamak dari lafal Haiman untuk jenis jantan, dan untuk jenis betina dikatakan Haimaa; wazannya sama dengan lafal 'Athsyaan dan 'Athsyaa.

Ayat 56

هَٰذَا نُزُلُهُمْ يَوْمَ ٱلدِّينِ

Itulah hidangan untuk mereka pada hari Pembalasan".

«هذا نزلهم» ما أعد لهم «يوم الدين» يوم القيامة.

(Itulah hidangan untuk mereka) apa yang disediakan untuk mereka (pada hari pembalasan") yakni di hari kiamat nanti.

Ayat 57

نَحْنُ خَلَقْنَٰكُمْ فَلَوْلَا تُصَدِّقُونَ

Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan?

«نحن خلقناكم» أوجدناكم من عدم «فلولا» هلا «تصدقون» بالبعث إذ القادر على الإنشاء قادر على الإعادة.

(Kami telah menciptakan kalian) dari tiada (maka mengapa tidak) kenapa tidak (kalian membenarkan) atau mempercayai adanya hari berbangkit, karena sesungguhnya Allah yang mampu menciptakan mereka. Dia mampu pula untuk menghidupkan mereka kembali.

Ayat 58

أَفَرَءَيْتُم مَّا تُمْنُونَ

Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan.

«أفرأيتم ما تمنون» تريقون من المني في أرحام النساء.

(Maka terangkanlah kepada-Ku nuthfah yang kalian tumpahkan) yakni air mani yang kalian tumpahkan ke dalam rahim wanita.

Ayat 59

ءَأَنتُمْ تَخْلُقُونَهُۥٓ أَمْ نَحْنُ ٱلْخَٰلِقُونَ

Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?

«أأنتم» بتحقيق الهمزتين وإبدال الثانية ألفا وتسهيلها وإدخال ألف بين المسهلة والأخرى وتركه في المواضع الأخرى «تخلقونه» أي المني بشرا «أم نحن الخالقون».

(Kamukah) dapat dibaca Tahqiq dan dapat pula dibaca Tas-hil (yang menciptakannya) yakni air mani itu kemudian menjadi manusia (atau Kami kah yang menciptakannya?)

Ayat 60

نَحْنُ قَدَّرْنَا بَيْنَكُمُ ٱلْمَوْتَ وَمَا نَحْنُ بِمَسْبُوقِينَ

Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan,

«نحن قدَّرنا» بالتشديد والتخفيف «بينكم الموت وما نحن بمسبوقين» بعاجزين.

(Kami telah menentukan) dapat dibaca Qaddarnaa atau Qadarnaa (kematian di antara kalian dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan) dibuat tak berdaya.