Surat Al-Waqi’ah Ayat 21 - 30 dengan Tafsir dan Terjemahannya
Ayat 21
وَلَحْمِ طَيْرٍ مِّمَّا يَشْتَهُونَ
dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.
«ولحم طير مما يشتهون و» لهم للاستمتاع.
(Dan daging burung dari apa yang mereka inginkan) untuk mereka nikmati sepuas-puasnya.
Ayat 22
وَحُورٌ عِينٌ
Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli,
«وحور» نساء شديدات سواد العيون وبياضها «عين» ضخام العيون كسرت عينه بدل ضمها لمجانسة الياء ومفرده عيناء كحمراء وفي قراءة بجر حور عين.
(Dan bidadari-bidadari) yakni wanita-wanita yang memiliki mata hitam pekat pada bagian yang hitamnya dan putih bersih pada bagian yang putihnya (yang bermata jeli) artinya, matanya lebar tetapi cantik. Harakat huruf 'Ainnya dikasrahkan sebagai pengganti dari harakat fatahnya demi untuk menyesuaikan diri dengan huruf Ya sesudahnya. Bentuk tunggalnya adalah 'Ainaa wazannya sama dengan Hamraa. Tetapi menurut suatu qiraat dibaca Huurin 'Inin yakni dibaca Jarr.
Ayat 23
كَأَمْثَٰلِ ٱللُّؤْلُؤِ ٱلْمَكْنُونِ
laksana mutiara yang tersimpan baik.
«كأمثال اللؤلؤ المكنون» المصون.
(Laksana mutiara yang tersimpan) yang disimpan dan terpelihara.
Ayat 24
جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ
Sebagai balasan bagi apa yang telah mereka kerjakan.
«جزاءً» مفعول له أو مصدر والعامل المقدر أي جعلنا لهم ما ذكر للجزاء أو جزيناهم «بما كانوا يعملون».
(Sebagai balasan) menjadi Maf'ul Lah, atau Mashdar, sedangkan 'Amilnya diperkirakan keberadaannya, yaitu, Kami jadikan hal-hal yang telah disebutkan itu buat mereka sebagai pembalasan. Atau, Kami memberikan balasan kepada mereka (bagi apa yang telah mereka kerjakan).
Ayat 25
لَا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلَا تَأْثِيمًا
Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa,
«لا يسمعون فيها» في الجنة «لغوا» فاحشا من الكلام «ولا تأثيما» ما يؤثم.
(Mereka tidak mendengar di dalamnya) di dalam surga itu (perkataan yang tidak ada gunanya) yakni perkataan jorok (dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa) maksudnya perkataan yang berdosa.
Ayat 26
إِلَّا قِيلًا سَلَٰمًا سَلَٰمًا
akan tetapi mereka mendengar ucapan salam.
«إلا» لكن «قيلا» قولا «سلاما» سلاما بدل من قيلا فإنهم يسمعونه.
(Akan tetapi) (dikatakan) kepada mereka ucapan (Salam, Salam) lafal ayat ini menjadi Badal dari lafal Qiilan; mereka benar-benar mendengarnya.
Ayat 27
وَأَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْيَمِينِ
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu.
«وأصحاب اليمين ما أصحاب اليمين».
(Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu).
Ayat 28
فِى سِدْرٍ مَّخْضُودٍ
Berada di antara pohon bidara yang tak berduri,
«في سدر» شجر النبق «مخضود» لا شوك فيه.
(Berada di antara pohon bidara) atau dikenal dengan nama pohon Nabaq (yang tidak berduri) tidak ada durinya.
Ayat 29
وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ
dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya),
«وطلح» شجر الموز «منضود» بالحمل من أسفله إلى أعلاه.
(Dan pohon pisang) yang juga dikenal dengan nama pohon muz (yang bersusun-susun) buahnya mulai dari bagian atas hingga bagian bawahnya.
Ayat 30
وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ
dan naungan yang terbentang luas,
«وظل ممدود» دائم.
(Dan naungan yang terbentang luas) untuk selama-lamanya.