Surat Al-Waqi’ah Ayat 1 - 10 dengan Tafsir dan Terjemahannya
Ayat 1
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ إِذَا وَقَعَتِ ٱلْوَاقِعَةُ
Apabila terjadi hari kiamat,
«إذا وقعت الواقعة» قامت القيامة.
(Apabila hari kiamat terjadi) bilamana hari terakhir tiba.
Ayat 2
لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ
tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya.
«ليس لوقعتها كاذبة» نفس تكذب بأن تنفيها كما نفتها في الدنيا.
(Tidak ada seorang pun dapat berdusta tentang kejadiannya) maksudnya, tiada seorang pun yang tidak mempercayai kejadiannya sebagaimana ia tidak mempercayainya sewaktu di dunia.
Ayat 3
خَافِضَةٌ رَّافِعَةٌ
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain),
«خافضة رافعة» أي هي مظهرة لخفض أقوام بدخولهم النار ولرفع آخرين بدخولهم الجنة.
(Ia merendahkan dan meninggikan) artinya, kejadian hari kiamat itu menampakkan siapa di antara mereka yang terhina karena dimasukkan ke dalam neraka, dan siapa di antara mereka yang ditinggikan derajatnya karena dimasukkan ke dalam surga.
Ayat 4
إِذَا رُجَّتِ ٱلْأَرْضُ رَجًّا
apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,
«إذا رجت الأرض رجا» حركت حركة شديدة.
(Apabila bumi diguncangkan dengan se dahsyat-dahsyatnya) yakni bilamana bumi mengalami gempa yang amat dahsyat.
Ayat 5
وَبُسَّتِ ٱلْجِبَالُ بَسًّا
dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya,
«وبست الجبال بسا» فتتت.
(Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya) atau apabila gunung-gunung dihancurleburkan.
Ayat 6
فَكَانَتْ هَبَآءً مُّنۢبَثًّا
maka jadilah ia debu yang beterbangan,
«فكانت هباءً» غبارا «منبثا» منتشرا، وإذا الثانية بدل من الأولى.
(Maka jadilah dua debu) yaitu berupa debu (yang beterbangan) yang menyebar ke mana-mana. Lafal Idzaa kedua menjadi Badal dari lafal Idza pertama.
Ayat 7
وَكُنتُمْ أَزْوَٰجًا ثَلَٰثَةً
dan kamu menjadi tiga golongan.
«وكنتم» في القيامة «أزواجا» أصنافا «ثلاثة».
(Dan kalian menjadi) pada hari kiamat itu (bergolong-golongan) terdiri dari golongan-golongan (yang terbagi tiga).
Ayat 8
فَأَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ
Yaitu golongan kanan. Alangkah mulianya golongan kanan itu.
«فأصحاب الميمنة» وهم الذين يؤتون كتبهم بإيمانهم مبتدأ خبره «ما أصحاب الميمنة» تعظيم لشأنهم بدخولهم الجنة.
(Yaitu golongan kanan) mereka adalah orang-orang yang kitab catatan amal perbuatan mereka diberikan kepadanya dari sebelah kanan. Kalimat ayat ini menjadi Mubtada sedangkan Khabarnya ialah, (Alangkah mulianya golongan kanan itu) kalimat ayat ini mengandung makna yang mengagungkan dan memuliakan kedudukan mereka, karena mereka dimasukkan ke dalam surga.
Ayat 9
وَأَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ مَآ أَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ
Dan golongan kiri. Alangkah sengsaranya golongan kiri itu.
«وأصحاب المشأمة» أي الشمال بأن يؤتى كل منهم كتابه بشماله «ما أصحاب المشأمة» تحقير لشأنهم بدخولهم النار.
(Dan golongan kiri) yakni mereka yang kitab catatan amalnya diberikan kepadanya dari sebelah kiri. (Alangkah sengsaranya golongan kiri itu) ungkapan ini mengandung makna yang menghinakan kedudukan mereka, karena mereka dimasukkan ke dalam neraka.
Ayat 10
وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلسَّٰبِقُونَ
Dan orang-orang yang beriman paling dahulu,
«والسابقون» إلى الخير وهم الأنبياء مبتدأ «السابقون» تأكيد لتعظيم شأنهم.
(Dan orang-orang yang paling dahulu) dalam kebaikan, mereka adalah para nabi; ayat ini berkedudukan menjadi Mubtada (yaitu orang-orang yang paling dahulu) lafal ayat ini mengukuhkan makna ayat pertama, dimaksud sebagai ungkapan tentang keagungan kedudukan mereka.