Surat Al-Tatfif Ayat 11 - 20 dengan Tafsir


Ayat 11

ٱلَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ ٱلدِّينِ

«الذين يكذبون بيوم الدين» الجزاء بدل أو بيان للمكذبين.

(Yaitu-orang-orang yang mendustakan hari pembalasan) lafal ayat ini berkedudukan sebagai Badal atau Bayan dari lafal Al-Mukadzdzibiin pada ayat sebelumnya.

Ayat 12

وَمَا يُكَذِّبُ بِهِۦٓ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ

«وما يكذب به إلا كل معتدٍ» متجاوز الحد «أثيم» صيغة مبالغة.

(Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas) atau melanggar batas (lagi berdosa) maksudnya banyak dosanya; lafal Atsiim adalah bentuk Mubalaghah dari lafal Aatsim.

Ayat 13

إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ ءَايَٰتُنَا قَالَ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ

«إذا تتلى عليه آياتنا» القرآن «قال أساطير الأولين» الحكايات التي سطرت قديما جمع أسطورة بالضم أو إسطارة بالكسر.

(Yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami) yakni Alquran (ia berkata, "Itu adalah dongengan-dongengan orang-orang yang dahulu") atau cerita-cerita yang dibuat di masa silam. Lafal Asaathiir bentuk jamak dari lafal Usthuurah atau Isthaarah.

Ayat 14

كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

«كلا» ردع وزجر لقولهم ذلك «بل ران» غلب «على قلوبهم» فغشيها «ما كانوا يكسبون» من المعاصي فهو كالصدأ.

(Sekali-kali tidak demikian) lafal ini mengandung makna hardikan dan cegahan terhadap perkataan mereka yang demikian itu (sebenarnya telah menodai) telah menutupi (atas hati mereka) sehingga hati mereka tertutup oleh noda itu (apa yang selalu mereka usahakan itu) yakni kedurhakaan-kedurhakaan yang selalu mereka kerjakan, sehingga mirip dengan karat yang menutupi hati mereka.

Ayat 15

كَلَّآ إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ

«كلا» حقا «إنهم عن ربهم يومئذ» يوم القيامة «لمحجوبون» فلا يرونه.

(Sekali-kali tidak) artinya benarlah (sesungguhnya mereka pada hari itu terhadap Rabb mereka) pada hari kiamat (benar-benar tertutup) sehingga mereka tidak dapat melihat-Nya.

Ayat 16

ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُوا۟ ٱلْجَحِيمِ

«ثم إنهم لصالوا الجحيم» لداخلوا النار المحرقة.

(Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk Jahim) yakni mereka memasuki neraka yang membakar.

Ayat 17

ثُمَّ يُقَالُ هَٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تُكَذِّبُونَ

«ثم يقال» لهم «هذا» أي العذاب «الذي كنتم به تكذبون».

(Kemudian dikatakan) kepada mereka ("Inilah) maksudnya azab ini (yang dahulu selalu kalian dustakan.")

Ayat 18

كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْأَبْرَارِ لَفِى عِلِّيِّينَ

«كلا» حقا «إن كتاب الأبرار» أي كتاب أعمال المؤمنين الصادقين في إيمانهم «لفي عليين» قيل هو كتاب جامع لأعمال الخير من الملائكة ومؤمني الثقلين، وقيل هو مكان في السماء السابعة تحت العرش.

(Sekali-kali tidak) artinya benarlah (sesungguhnya kitab orang-orang berbakti itu) yaitu kitab catatan amal perbuatan orang-orang mukmin yang imannya benar-benar ikhlas (berada dalam 'Illiyyiin) menurut suatu pendapat 'Illiyyiin adalah nama kitab yang mencatat semua amal kebaikan para malaikat dan orang-orang yang beriman dari kalangan manusia dan jin. Menurut pendapat lain 'Illiyyiin adalah nama sebuah tempat yang terletak di langit yang ketujuh, di bawah Arasy.

Ayat 19

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا عِلِّيُّونَ

«وما أدراك» أعلمك «ما عليون» ما كتاب عليين.

(Tahukah kamu) atau apakah kamu mengetahui (apakah 'Illiyyiin itu?) apakah kitab 'Illiyyiin itu?

Ayat 20

كِتَٰبٌ مَّرْقُومٌ

هو «كتاب مرقوم» مختوم.

Yaitu (kitab yang bertulis) kitab yang ada catatannya.