Surat Al-Qalam Ayat 21 - 30 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 21

فَتَنَادَوْا۟ مُصْبِحِينَ

lalu mereka panggil memanggil di pagi hari:

«فتنادوا مصبحين».

(Lalu mereka panggil-memanggil di pagi hari.)

Ayat 22

أَنِ ٱغْدُوا۟ عَلَىٰ حَرْثِكُمْ إِن كُنتُمْ صَٰرِمِينَ

"Pergilah diwaktu pagi (ini) ke kebunmu jika kamu hendak memetik buahnya".

«أن اغدوا على حرثكم» غلتكم تفسير لتنادوا، أو أن مصدرية أي بأن «إن كنتم صارمين» مريدين القطع وجواب الشرط دل عليه ما قبله.

("Pergilah di waktu pagi ini ke kebun kalian) ke ladang kalian; lafal ini menafsirkan pengertian yang terkandung di dalam lafal tanadauw; atau huruf an dianggap sebagai an mashdariyah (jika kalian hendak memetik buahnya") ingin memetik hasilnya; jawab syaratnya ditunjukkan oleh pengertian kalimat sebelumnya.

Ayat 23

فَٱنطَلَقُوا۟ وَهُمْ يَتَخَٰفَتُونَ

Maka pergilah mereka saling berbisik-bisik.

«فانطلقوا وهم يتخافتون» يتسارون.

(Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan) yakni dengan secara diam-diam.

Ayat 24

أَن لَّا يَدْخُلَنَّهَا ٱلْيَوْمَ عَلَيْكُم مِّسْكِينٌ

"Pada hari ini janganlah ada seorang miskinpun masuk ke dalam kebunmu".

«أن لا يدخلنها اليوم عليكم مسكين» تفسير لما قبله، أو أن مصدرية أي بأن.

("Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebun kalian.") Ayat ini merupakan penafsiran dari makna yang terkandung pada ayat sebelumnya; atau huruf an dianggap sebagai huruf mashdariyah.

Ayat 25

وَغَدَوْا۟ عَلَىٰ حَرْدٍ قَٰدِرِينَ

Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka (menolongnya).

«وغدوا على حرد» منع للفقراء «قادرين» عليه في ظنهم.

(Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi) orang-orang miskin (seraya merasa mampu) yakni mampu untuk menghalangi orang-orang miskin, menurut dugaan mereka sendiri.

Ayat 26

فَلَمَّا رَأَوْهَا قَالُوٓا۟ إِنَّا لَضَآلُّونَ

Tatkala mereka melihat kebun itu, mereka berkata: "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat (jalan),

«فلما رأوها» سوداء محترقة «قالوا إنا لضالون» عنها، أي ليست هذه ثم قالوا لما علموها:

(Tatkala mereka melihat kebun itu) dalam keadaan hangus terbakar (mereka berkata, "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat.") Bukankah ini kebun kita. Kemudian setelah mereka mengetahui, bahwa itu adalah benar-benar kebun mereka, lalu mereka mengatakan:

Ayat 27

بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ

bahkan kita dihalangi (dari memperoleh hasilnya)".

«بل نحن محرومون» ثمرتها بمنعنا الفقراء منها.

(Bahkan kita dihalangi) dari memperoleh buahnya disebabkan kita telah menghalang-halangi orang-orang miskin dari memperoleh bagiannya.

Ayat 28

قَالَ أَوْسَطُهُمْ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُونَ

Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka: "Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, hendaklah kamu bertasbih (kepada Tuhanmu)?"

«قال أوسطهم» خيرهم «ألم أقل لكم لولا» هلا «تسبحون» الله تائبين.

(Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka) yaitu orang yang terbaik di antara mereka ("Bukankah aku mengatakan kepada kalian, mengapa tidak) kenapa tidak (kalian bertasbih?") kepada Allah seraya bertobat kepada-Nya.

Ayat 29

قَالُوا۟ سُبْحَٰنَ رَبِّنَآ إِنَّا كُنَّا ظَٰلِمِينَ

Mereka mengucapkan: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim".

«قالوا سبحان ربنا إنا كنا ظالمين» بمنع الفقراء حقهم.

(Mereka mengucapkan, "Maha Suci Rabb kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.") Karena kami telah menghalang-halangi orang-orang miskin dari haknya.

Ayat 30

فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَلَٰوَمُونَ

Lalu sebahagian mereka menghadapi sebahagian yang lain seraya cela mencela.

«فأقبل بعضهم على بعض يتلاومون».

(Lalu sebagian mereka menghadapi sebagian yang lain seraya cela-mencela.)