Surat Ya Sin Ayat 41 - 50 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 41

وَءَايَةٌ لَّهُمْ أَنَّا حَمَلْنَا ذُرِّيَّتَهُمْ فِى ٱلْفُلْكِ ٱلْمَشْحُونِ

Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan.

«وآية لهم» على قدرتنا «أنا حملنا ذريتهم» وفي قراءة ذرياتهم، أي آباءهم الأصول «في الفلك» أي سفينة نوح «المشحون» المملوء.

(Dan suatu tanda bagi mereka) yang menunjukkan kekuasaan Kami (adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka) menurut qiraat yang lain lafal Dzurriyyatahum dibaca dalam bentuk jamak sehingga bacaannya menjadi Dzurriyyaatihim, maksudnya ialah kakek moyang mereka (dalam bahtera) yakni perahu Nabi Nuh (yang penuh muatan) dipadati penumpang.

Ayat 42

وَخَلَقْنَا لَهُم مِّن مِّثْلِهِۦ مَا يَرْكَبُونَ

dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu.

«وخلقنا لهم من مثله» أي مثل فلك نوح وهو ما عملوه على شكله من السفن الصغار والكبار بتعليم الله تعالى «ما يركبون» فيه.

(Dan Kami ciptakan untuk mereka seperti bahtera itu) seperti perahu Nabi Nuh, perahu kecil dan besar yang dibuat oleh mereka sesudahnya, bentuknya sama dengan perahu Nabi Nuh. Ini berkat apa yang telah Allah swt. ajarkan kepada Nabi Nuh (yang akan mereka kendarai) mereka berlayar dengannya.

Ayat 43

وَإِن نَّشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنقَذُونَ

Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka, maka tiadalah bagi mereka penolong dan tidak pula mereka diselamatkan.

«وإن نشأ نغرقهم» مع إيجاد السفن «فلا صريخ» مغيث «لهم ولا هم ينقذون» ينجون.

(Dan jika Kami menghendaki niscaya Kami tenggelamkan mereka) sekalipun memakai perahu (maka tiadalah penolong) yakni penyelamat (bagi mereka dan tidak -pula- mereka diselamatkan) ditolong sehingga selamat.

Ayat 44

إِلَّا رَحْمَةً مِّنَّا وَمَتَٰعًا إِلَىٰ حِينٍ

Tetapi (Kami selamatkan mereka) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika.

«إلا رحمة منا ومتاعا إلى حين» أي لا ينجيهم إلا رحمتنا لهم وتمتيعنا إياهم بلذاتهم إلى انقضاء آجالهم.

(Tetapi -Kami selamatkan mereka- karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai kepada suatu ketika) tiada yang menyelamatkan mereka melainkan rahmat Kami kepada mereka; dan karena Kami hendak memberikan kesenangan hidup kepada mereka sampai batas ajal mereka.

Ayat 45

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّقُوا۟ مَا بَيْنَ أَيْدِيكُمْ وَمَا خَلْفَكُمْ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Takutlah kamu akan siksa yang dihadapanmu dan siksa yang akan datang supaya kamu mendapat rahmat", (niscaya mereka berpaling).

«وإذا قيل لهم اتقوا ما بين أيديكم» من عذاب الدنيا كغيرهم «وما خلفكم» من عذاب الآخرة «لعلكم ترحمون» أعرضوا.

(Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Takutlah kalian akan siksa yang di hadapan kalian) berupa azab di dunia sebagaimana apa yang telah menimpa orang-orang selain mereka (dan siksa yang akan datang) yaitu azab di akhirat (supaya kalian mendapat rahmat") tetapi mereka tetap berpaling.

Ayat 46

وَمَا تَأْتِيهِم مِّنْ ءَايَةٍ مِّنْ ءَايَٰتِ رَبِّهِمْ إِلَّا كَانُوا۟ عَنْهَا مُعْرِضِينَ

Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.

«وما تأتيهم من آية من آيات ربهم إلا كانوا عنها معرضين».

(Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Rabb mereka melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.)

Ayat 47

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ أَنفِقُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ قَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنُطْعِمُ مَن لَّوْ يَشَآءُ ٱللَّهُ أَطْعَمَهُۥٓ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Dan apabila dikatakakan kepada mereka: "Nafkahkanlah sebahagian dari reski yang diberikan Allah kepadamu", maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman: "Apakah kami akan memberi makan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan, tiadalah kamu melainkan dalam kesesatan yang nyata".

«وإذا قيل» أي قال فقراء الصحابة «لهم أنفقوا» علينا «مما رزقكم الله» من الأموال «قال الذين كفروا للذين آمنوا» استهزاءً بهم «أنطعم من لو يشاء الله أطعمه» في معتقدكم هذا «إن» ما «أنتم» في قولكم لنا ذلك مع معتقدكم هذا «إلا في ضلال مبين» بيَّن وللتصريح بكفرهم موقع عظيم.

(Dan apabila dikatakan) berkata sahabat-sahabat yang miskin (kepada mereka, "Nafkahkanlah) sedekahkanlah kepada kami (sebagian dari rezeki yang diberikan Allah kepada kalian") berupa harta benda (maka orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman,) dengan nada yang sinis sebagai ejekan yang ditujukan kepada mereka, ("Apakah kami akan memberi makanan kepada orang-orang yang jika Allah menghendaki tentulah Dia akan memberinya makan) sesuai dengan keyakinan kalian itu. (Tiada lain kalian) yaitu apa yang kalian katakan kepada kami, padahal kalian mempunyai keyakinan bahwa Allah pasti memberi makan kalian (melainkan dalam kesesatan yang nyata") yakni jelas sesatnya. Ditegaskannya lafal Al Ladziina Kafaruu mengandung arti yang mendalam.

Ayat 48

وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ

Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit) jika kamu adalah orang-orang yang benar?".

«ويقولون متى هذا الوعد» بالبعث «إن كنتم صادقين» فيه.

(Dan mereka berkata, "Bilakah terjadinya janji ini?) yakni hari berbangkit (jika kalian orang-orang yang benar?") mengenai apa yang kalian katakan.

Ayat 49

مَا يَنظُرُونَ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً تَأْخُذُهُمْ وَهُمْ يَخِصِّمُونَ

Mereka tidak menunggu melainkan satu teriakan saja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar.

قال تعالى: «ما ينظرون» أي ينتظرون «إلا صيحة واحدة» وهي نفخة إسرافيل الأولى «تأخذهم وهم يخصِّمون» بالتشديد أصله يختصمون نقلت حركة التاء إلى الحاء وأدغمت في الصاد، أي وهم في غفلة عنها بتخاصم وتبايع وأكل وشرب وغير ذلك، وفي قراءة يخصمون كيضربون، أي يخصم بعضهم بعضا.

Allah berfirman, ("Mereka tidak menunggu) menanti-nanti (melainkan satu teriakan saja), yaitu tiupan malaikat Israfil yang pertama (yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar") lafal Yakhishshimuuna pada asalnya adalah Yakhtashimuuna, kemudian harakat Ta dipindahkan kepada Kha, lalu Ta diidgamkan kepada Shad. Maksudnya, mereka dalam keadaan lalai dari kedatangan hari kiamat, disebabkan mereka sibuk dalam pertengkaran mereka, jual beli yang mereka lakukan, makan, dan minum serta kesibukan-kesibukan lainnya. Menurut qiraat yang lain lafal Yakhishshimuuna mempunyai Wazan sama dengan lafal Yadhribuuna, artinya sebagian dari mereka bertengkar dengan sebagian yang lain.

Ayat 50

فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَآ إِلَىٰٓ أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ

lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya.

«فلا يستطيعون توصية» أي أن يوصوا «ولا إلى أهلهم يرجعون» من أسواقهم وأشغالهم بل يموتون فيها.

(Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiat pun) tidak dapat berwasiat (dan tidak pula dapat kembali kepada keluarganya) dari pasar dan dari tempat-tempat kesibukan mereka, semuanya mati di tempatnya masing-masing.