Surat Ya Sin Ayat 51 - 60 dengan Tafsir
Ayat 51
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ ٱلْأَجْدَاثِ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ
«ونفخ في الصور» هو قرن النفخة الثانية للبعث، وبين النفختين أربعون سنة «فإذا هم» أي المقبورين «من الأجداث» القبور «إلى ربهم ينسلون» يخرجون بسرعة.
(Dan ditiuplah sangkakala) yaitu tiupan yang kedua untuk membangkitkan makhluk supaya hidup kembali; jarak antara dua tiupan, yakni tiupan pertama dengan tiupan kedua lamanya empat puluh tahun (maka tiba-tiba mereka) orang-orang yang telah terkubur itu (dari kuburnya) dari tempat mereka dikubur (Keluar dengan segera menuju kepada Rabb mereka) mereka keluar dengan cepat lalu menuju kepada-Nya.
Ayat 52
قَالُوا۟ يَٰوَيْلَنَا مَنۢ بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا ۜ ۗ هَٰذَا مَا وَعَدَ ٱلرَّحْمَٰنُ وَصَدَقَ ٱلْمُرْسَلُونَ
«قالوا» أي الكفار منهم «يا» للتنبيه «ويلنا» هلاكنا وهو مصدر لا فعل له من لفظه «من بعثنا من مرقدنا» لأنهم كانوا بين النفختين نائمين لم يعذبوا «هذا» أي البعث «ما» أي الذي «وعد» به «الرحمن وصدق» فيه «المرسلون» أقروا حين لا ينفعهم الإقرار، وقيل: يقال لهم ذلك.
(Mereka berkata) orang-orang kafir di antara manusia, ("Aduhai!) Ya di sini menunjukkan makna Tanbih (celakalah kami) binasalah kami lafal Wailun adalah Mashdar yang tidak mempunyai Fi'il dari lafalnya. (Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami -kubur-?") karena mereka seolah-olah dalam keadaan tidur di antara kedua tiupan itu, maksudnya mereka tidak diazab. (Inilah) kebangkitan ini (yang) telah (dijanjikan yang Maha Pemurah dan benarlah) mengenainya (Rasul-rasul-Nya) mereka mengakui atas kebenaran yang telah dikatakan oleh para rasul, tetapi pengakuan mereka tidak bermanfaat lagi. Menurut pendapat yang lain, bahwa kalimat tersebut dikatakan kepada mereka.
Ayat 53
إِن كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَٰحِدَةً فَإِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُونَ
«إن» ما «كانت إلا صيحة واحدة فإذا هم جميع لدينا» عندنا «محضرون».
(Tiadalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, tiba-tiba mereka semua kepada Kami) di hadapan Kami (dikumpulkan.)
Ayat 54
فَٱلْيَوْمَ لَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا وَلَا تُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
«فاليوم لا تظلم نفسٌ شيئا ولا تجزون إلا» جزاء «ما كنتم تعملون».
(Pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kalian tidak dibalasi, kecuali) dengan balasan (apa yang telah kalian kerjakan.)
Ayat 55
إِنَّ أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ ٱلْيَوْمَ فِى شُغُلٍ فَٰكِهُونَ
«إن أصحاب الجنة اليوم في شغْل» بسكون الغين وضمها عما فيه أهل النار مما يتلذذون به كافتضاض الأبكار، لا شغل يتعبون فيه، لأن الجنة لا نصب فيها «فاكهون» ناعمون خبر ثان لإن، والأول في شغل.
(Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu dalam kesibukan) mereka tidak menghiraukan lagi apa yang dialami oleh ahli neraka, karena mereka sibuk dengan kenikmatan-kenikmatan yang sedang mereka rasakan, seperti memecahkan selaput dara bidadari-bidadari; mereka tidak mempunyai kesibukan yang membuat mereka lelah atau payah, karena di dalam surga tidak ada kelelahan. Lafal Syughulin dapat pula dibaca Syughlin (bersenang-senang) yakni bergelimangan di dalam kenikmatan. Lafal Faakihuuna menjadi Khabar kedua dari Inna, sedangkan Khabar yang pertama adalah Fii Syughulin.
Ayat 56
هُمْ وَأَزْوَٰجُهُمْ فِى ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ مُتَّكِـُٔونَ
«هم» مبتدأ «وأزواجهم في ظلال» جمع ظلة أو ظل خبر أي لا تصيبهم الشمس «على الأرائك» جمع أريكة، وهو السرير في الحجلة أو الفرش فيها «متكئون» خبر ثان متعلق بعلى.
(Mereka) lafal Hum menjadi Mubtada (dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh) lafal Zhilaalun ini adalah bentuk jamak dari lafal Zhillun atau Zhillatun; menjadi Khabar Mubtada; arti Zhillun adalah tidak terkena panas matahari maksudnya teduh. (Di atas dipan-dipan) lafal Araa-iki adalah bentuk jamak dari lafal Ariikah, adalah ranjang atau permadani yang tebal (mereka bersandaran) bertelekan di atas dipan-dipan; lafal ayat ini menjadi Khabar kedua dan menjadi tempat berta'alluqnya Alal Araaa-iki.
Ayat 57
لَهُمْ فِيهَا فَٰكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ
«لهم فيها فاكهة ولهم» فيها «ما يدَّعون» يتمنون.
(Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan mereka memperoleh pula) di dalamnya (apa yang mereka minta) apa yang mereka dambakan.
Ayat 58
سَلَٰمٌ قَوْلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
«سلام» مبتدأ «قولا» أي بالقول خبره «من رب رحيم» بهم، أي يقول لهم: سلام عليكم.
(Kepada mereka dikatakan, "Salaam") kedudukan kalimat ini menjadi Mubtada (sebagai ucapan selamat) yang menjadi Khabarnya ialah (dari Rabb Yang Maha Penyayang) kepada mereka, yakni Dia mengucapkan kepada mereka, "Kesejahteraan atas kalian."
Ayat 59
وَٱمْتَٰزُوا۟ ٱلْيَوْمَ أَيُّهَا ٱلْمُجْرِمُونَ
«و» يقول «امتازوا اليوم أيها المجرمون» أي انفردوا عن المؤمنين عند اختلاطهم بهم.
(Dan) Dia berfirman pula, ("Berpisahlah kalian dan orang-orang mukmin pada hari ini hai orang-orang yang berbuat jahat) mereka diperintahkan supaya berpisah di kala mereka bercampur dengan orang-orang mukmin.
Ayat 60
۞ أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ أَن لَّا تَعْبُدُوا۟ ٱلشَّيْطَٰنَ ۖ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ
«ألم أعهد إليكم» آمركم «يابني آدم» على لسان رسلي «أن لا تعبدوا الشيطان» لا تطيعوه «إنه لكم عدوٌ مبين» بيَّن العداوة.
(Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian hai Bani Adam) melalui lisan Rasul-rasul-Ku (supaya kalian tidak menyembah setan) jangan menaatinya. (Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian") yakni jelas permusuhannya.