Surat Ta Ha Ayat 71 - 80 dengan Tafsir
Ayat 71
قَالَ ءَامَنتُمْ لَهُۥ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِى عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحْرَ ۖ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَٰفٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِى جُذُوعِ ٱلنَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَآ أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَىٰ
«قال» فرعون «آمنتم» بتحقيق الهمزتين وإبدال الثانية ألفا «له قبل أن آذن» أنا «لكم إنه لكبيركم» معلمكم «الذي علمكم السحر فلأقطعن أيديكم وأرجلكم من خلاف» حال بمعنى مختلعة أي الأيدي اليمنى والأرجل اليسرى «ولأصلبنكم في جذوع النخل» أي عليها «ولتعلمن أينا» يعني نفسه ورب موسى «أشد عذابا وأبقى» أدوم على مخالفته.
(Berkatalah) Firaun, ("Apakah kalian telah beriman) dapat dibaca A-amantum dan Aamantum (kepada Musa sebelum aku memberi izin) sebelum aku mengizinkan (kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpin kalian) guru kalian (yang mengajarkan sihir kepada kalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik) lafal Min Khilaafin berkedudukan menjadi Hal, artinya secara bersilang, yaitu tangan kanan dengan kaki kiri (dan sesungguhnya aku akan menyalib kalian pada pangkal pohon kurma) yakni pada pohon kurma (dan sesungguhnya kalian akan mengetahui siapa di antara kita) yakni diri Firaun sendiri dan Rabb Nabi Musa (yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya") bila ada orang yang melanggar kepadanya.
Ayat 72
قَالُوا۟ لَن نُّؤْثِرَكَ عَلَىٰ مَا جَآءَنَا مِنَ ٱلْبَيِّنَٰتِ وَٱلَّذِى فَطَرَنَا ۖ فَٱقْضِ مَآ أَنتَ قَاضٍ ۖ إِنَّمَا تَقْضِى هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَآ
«قالوا لن نؤثرك» نختارك «على ما جاءنا من البيانات» الدالة على صدق موسى «والذي فطرنا» خلفنا قسم أو عطف على ما «فاقض ما أنت قاض» أي اصنع ما قتله «إنما تقضي هذه الحياة الدنيا» النصب على الاتساع أي فيها وتجزى عليه في الآخرة.
(Mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu) kami tidak akan memilih kamu (daripada bukti-bukti yang nyata yang telah datang kepada kami) bukti-bukti yang menunjukkan kebenaran Nabi Musa (dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami) yakni Allah yang telah menjadikan kami. Kalimat ini dapat diartikan sebagai Qasam atau sumpah atau di'athafkan kepada lafal Ma (maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan) artinya lakukanlah apa yang kamu ucapkan itu. (Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia saja) dinashabkannya lafal Al-Hayaatad Dun-yaa menunjukkan makna Ittisa', maksudnya peradilan di dunia dan kelak kamu akan mendapat balasan yang setimpal di akhirat akibat dari perbuatanmu itu.
Ayat 73
إِنَّآ ءَامَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرَ لَنَا خَطَٰيَٰنَا وَمَآ أَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ مِنَ ٱلسِّحْرِ ۗ وَٱللَّهُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ
«إنا آمنا بربنا ليغفر لنا خطايانا» من الإشراك وغيره «وما أكرهتنا عليه من السحر» تعلما وعملاً لمعارضة موسى «والله خير» منك ثوابا إذا أطيع «وأبقى» منك عذابا إذا عصي.
(Sesungguhnya kami telah beriman kepada Rabb kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami) dari kemusyrikan dan dosa-dosa lainnya yang pernah kami lakukan (dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya) mulai dari belajar sampai dengan mempraktekkannya untuk melawan Nabi Musa. (Dan Allah lebih baik) pahala-Nya daripada kamu, jika Dia ditaati (dan lebih kekal") azab-Nya daripada kamu, jika didurhakai.
Ayat 74
إِنَّهُۥ مَن يَأْتِ رَبَّهُۥ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُۥ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
قال تعالى «إنه من يأت ربه مجرما» كافرا كفرعون «فإن له جهنم لا يموت فيها» فيستريح «ولا يحيى» حياة تنفعه.
Allah berfirman (Sesungguhnya barang siapa yang datang kepada Rabbnya dalam keadaan berdosa) yakni dalam keadaan kafir, sebagaimana Firaun (maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam. Ia tidak mati di dalamnya) sehingga ia dapat istirahat dari kepedihan azab (dan tidak pula hidup) dengan kehidupan yang layak dan bermanfaat bagi dirinya.
Ayat 75
وَمَن يَأْتِهِۦ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَأُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱلدَّرَجَٰتُ ٱلْعُلَىٰ
«ومن يأته مؤمنا قد عمل الصالحات» الفرائض والنوافل «فأولئك لهم الدرجات العلى» جمع مؤنث أعلى.
(Dan barang siapa yang datang kepada Rabbnya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh) mengerjakan amal-amal fardu dan amal-amal sunah (maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh kedudukan-kedudukan yang tinggi) lafal Al 'Ulaa adalah bentuk jamak daripada lafal Al 'Ulyaa muannats daripada lafal Al A'laa artinya yang paling tinggi.
Ayat 76
جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ مَن تَزَكَّىٰ
«جنات عدن» أي إقامة بيان له «تجري من تحتها الأنهار خالدين فيها وذلك جزاءُ من تزكى» تَطهَّر من الذنوب.
(Yaitu surga Adn) sebagai tempat tinggalnya, lafal Jannaatu 'Adnin merupakan penjelasan daripada kedudukan tadi (yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih) daripada dosa-dosa.
Ayat 77
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِى فَٱضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِى ٱلْبَحْرِ يَبَسًا لَّا تَخَٰفُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَىٰ
«ولقد أوحينا إلى موسى أن أسْر بعبادي» بهمزة قطع من أسرى، وبهمز وصل وكسر النون من سرى لغتان أي سر بهم ليلا من أرض مصر «فاضرب لهم» اجعل لهم بالضرب بعصاك «طريقا في البحر يبسا» أي يابسا فامتثل ما أمر به وأيبس الله الأرض فمروا فيها «لا تخاف دَرَكا» أي أن يدركك فرعون «ولا تخشى» غرقا.
(Dan sesungguhnya telah Kami wahyukan kepada Musa, "Pergilah kalian dengan hamba-hamba-Ku di malam hari) jika dibaca Asri berasal dari Asraa dan jika dibaca Anisri dengan memakai Hamzah Washal, berasal dari kata Saraa, demikian menurut dua pendapat mengenainya, artinya: bawalah mereka pergi di malam hari dari negeri Mesir (maka buatlah untuk mereka) dengan tongkatmu itu (jalan yang kering di laut itu) artinya, jalan yang keadaannya telah kering. Nabi Musa mengerjakan apa yang telah diperintahkan kepadanya, lalu Allah mengeringkan jalan yang dilalui mereka, sehingga mereka dapat melaluinya (kamu tak usah khawatir akan tersusul) dapat terkejar oleh Firaun (dan tidak usah takut") tenggelam.
Ayat 78
فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِۦ فَغَشِيَهُم مِّنَ ٱلْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ
«فأتبعهم فرعون بجنوده» وهو معهم «فغشيهم من اليَمِّ» أي البحر «ما غشيهم» فأغرقهم.
(Maka Firaun dengan bala tentaranya mengejar mereka) Firaun pun ikut bersama dengan bala tentaranya (lalu mereka ditutup oleh laut) yakni laut itu melanda mereka (yang menenggelamkan mereka) akhirnya Firaun bersama dengan balatentaranya tenggelam.
Ayat 79
وَأَضَلَّ فِرْعَوْنُ قَوْمَهُۥ وَمَا هَدَىٰ
«وأضل فرعون قومه» بدعائهم إلى عبادته «وما هدى» بل أوقعهم في الهلاك خلاف قوله «وما أهديكم إلا سبيل الرشاد».
(Dan Firaun telah menyesatkan kaumnya) dengan menyeru mereka supaya menyembah dirinya (dan tidak memberi petunjuk) akan tetapi justru Firaun menjerumuskan mereka ke dalam kebinasaan, berbeda halnya dengan apa yang telah diungkapkannya, yang kemudian disitir oleh firman-Nya, yaitu: (Firaun berkata), "Dan aku tiada menunjukkan kepada kalian melainkan jalan yang benar" (Q.S. Al-Mukmin 29).
Ayat 80
يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ قَدْ أَنجَيْنَٰكُم مِّنْ عَدُوِّكُمْ وَوَٰعَدْنَٰكُمْ جَانِبَ ٱلطُّورِ ٱلْأَيْمَنَ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكُمُ ٱلْمَنَّ وَٱلسَّلْوَىٰ
«يا بني إسرائيل قد أنجيناكم من عدوكم» فرعون بإغراقه «ووعدناكم جانب الطور الأيمن» فنؤتي موسى التوراة للعمل بها «ونزلنا عليكم المن والسلوى» الترنجبين والطير السمانى بتخفيف الميم والقصر، والمنادى من وُجد من اليهود زمن النبي صلى الله عليه وسلم وخُوطبوا لما أنعم الله به على أجدادهم زمن النبي موسى توطئة لقوله تعالى لهم:
(Hai Bani Israel! Sesungguhnya Kami telah menyelamatkan kamu sekalian dari musuh kalian) yakni Firaun dengan menenggelamkannya (dan Kami telah mengadakan perjanjian dengan kamu sekalian di sebelah kanan bukit Thur) kemudian Kami memberikan kitab Taurat kepada Musa untuk diamalkan (dan Kami telah menurunkan kepada kamu sekalian manna dan salwa) yaitu dinamakan pula Taranjabin dan burung Sammani. Sedangkan orang-orang yang diseru dalam ayat ini adalah orang-orang Yahudi yang hidup di masa Nabi saw. Allah swt. berbicara kepada mereka seraya mengingatkan akan nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepada kakek moyang mereka di zaman Nabi Musa. Dimaksud sebagai pendahuluan terhadap apa yang akan diungkapkan oleh Allah pada firman selanjutnya, yaitu: