Surat Ta Ha Ayat 51 - 60 dengan Tafsir


Ayat 51

قَالَ فَمَا بَالُ ٱلْقُرُونِ ٱلْأُولَىٰ

«قال» فرعون «فما بال» حال «القرون» الأمم «الأولى» كقوم نوح وهود ولوط وصالح في عبادتهم الأوثان.

(Berkatalah ia) yakni Firaun, ("Maka bagaimanakah) keadaan (umat-umat) yakni bangsa-bangsa (yang dahulu?") seperti kaum Nabi Nuh, kaum Nabi Hud, kaum Nabi Luth dan kaum Nabi Saleh, tentang penyembahan mereka kepada berhala-berhala.

Ayat 52

قَالَ عِلْمُهَا عِندَ رَبِّى فِى كِتَٰبٍ ۖ لَّا يَضِلُّ رَبِّى وَلَا يَنسَى

«قال» موسى «علمها» أي علم حالهم محفوظ «عند ربي في كتاب» هو اللوح المحفوظ يجازيهم عليها يوم القيامة «لا يضل» يغيب «ربي» عن شيء «ولا ينسى» ربي شيئا.

(Ia berkata) yakni Nabi Musa, ("Pengetahuan tentang itu) pengetahuan mengenai keadaan mereka berada (di sisi Rabbku, di dalam sebuah kitab) yaitu Lohmahfuz; Dia akan membalas mereka kelak di hari kiamat. (Tidak akan salah) tidak akan lenyap (dari Rabbku) segala sesuatu (dan tidak pula lupa) akan sesuatu.

Ayat 53

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجْنَا بِهِۦٓ أَزْوَٰجًا مِّن نَّبَاتٍ شَتَّىٰ

هو «الذي جعل لكم» في جملة الخلق «الأرض مهادا» فراشا «وسلك» سهل «لكم فيها سبلا» طرقا «وأنزل من السماء ماءً» مطرا قال تعالى تتميما لما وصفه به موسى وخطابا لأهل مكة «فأخرجنا به أزواجا» أصنافا «من نبات شتى» صفة أزواجا أي مختلفة الألوان والطعوم وغيرهما، وشتى جمع شتيت كمريض ومرضى، من شت الأمر تفرق.

Dia (yang telah menjadikan bagi kalian) di antara sekian banyak makhluk-Nya (bumi sebagai hamparan) tempat berpijak (dan Dia memudahkan) mempermudah (bagi kalian di bumi itu jalan-jalan) tempat-tempat untuk berjalan (dan Dia menurunkan dari langit air hujan) yakni merupakan hujan. Allah berfirman menggambarkan apa yang telah disebutkan-Nya itu sebagai nikmat dari-Nya, kepada Nabi Musa dan dianggap sebagai khithab untuk penduduk Mekah. (Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis) bermacam-macam (tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam). Lafal Syattaa ini menjadi kata sifat daripada lafal Azwaajan, maksudnya, yang berbeda-beda warna dan rasa serta lain-lainnya. Lafal syattaa ini adalah bentuk jamak dari lafal Syatiitun, wazannya sama dengan lafal Mardhaa sebagai jamak dari lafal Mariidhun. Ia berasal dari kata kerja Syatta artinya Tafarraqa atau berbeda-beda.

Ayat 54

كُلُوا۟ وَٱرْعَوْا۟ أَنْعَٰمَكُمْ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلنُّهَىٰ

«كلوا» منها «وارعوا أنعامكم» فيها جمع نعم، وهي الإبل والبقر والغنم، يقال رعت الأنعام ورعيتها والأمر للإباحة وتذكير النعمة والجملة حال من ضمير أخرجنا، أي مبيحين لكم الأكل ورعي الأنعام «إن في ذلك» المذكور «لآيات» لعبرا «لأولي النهى» لأصحاب العقول ينهى صاحبه عن ارتكاب القبائح.

(Makanlah) daripadanya (dan gembalakanlah ternak kalian) di dalamnya. Lafal An'am adalah bentuk jamak dari lafal Ni'amun, yang artinya mencakup unta, sapi dan kambing. Dikatakan, Ru'tul An'aama atau aku menggembalakan ternak dan Ra'aituhaa atau aku telah menggembalakannya. Pengertian yang terkandung di dalam perintah ini menunjukkan makna ibahah atau boleh dan sekaligus sebagai pengingat akan nikmat-nikmat-Nya. Jumlah keseluruhan ayat ini menjadi kata keterangan keadaan daripada Dhamir yang terkandung di dalam lafal Akhrajnaa. Maksudnya, Kami memperbolehkan bagi kalian untuk memakannya dan mengembalakan ternak padanya. (sesungguhnya pada yang demikian itu) yakni pada hal-hal yang telah disebutkan dalam ayat ini (terdapat tanda-tanda) pelajaran-pelajaran (bagi orang-orang yang berakal) lafal Nuhaa adalah bentuk jamak dan lafal Nuhyah, wazannya sama dengan lafal Ghurfah yang jamaknya Ghuraf. Akal dinamakan dengan istilah ini, karena dapat mencegah pemiliknya dari melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk.

Ayat 55

۞ مِنْهَا خَلَقْنَٰكُمْ وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً أُخْرَىٰ

«منها» أي من الأرض «خلقناكم» بخلق أبيكم آدم منها «وفيها نعيدكم» مقبورين بعد الموت «ومنها نخرجكم» عند البعث «تارة» مرة «أخرى» كما أخرجناكم عند ابتداء خلقكم.

(Dari bumi itulah) dari tanah (Kami menjadikan kalian) dengan menciptakan nenek moyang kalian Adam daripadanya (dan kepadanya Kami akan mengembalikan kalian) kalian akan dikuburkan di dalamnya sesudah mati (dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kalian) pada hari berbangkit (pada kali) untuk kali (yang lain) sebagaimana Kami mengeluarkan kalian pada permulaan penciptaan kalian.

Ayat 56

وَلَقَدْ أَرَيْنَٰهُ ءَايَٰتِنَا كُلَّهَا فَكَذَّبَ وَأَبَىٰ

«ولقد أريناه» أي أبصرنا فرعون «آياتنا كلها» التسع «فكذب» بها وزعم أنها سحر «وأبى» أن يوحد الله تعالى.

(Dan sesungguhnya telah Kami perlihatkan kepadanya) kepada Firaun (ayat-ayat Kami semuanya) yang berjumlah sembilan ayat itu (maka ia mendustakan) nya dan menuduh bahwa ayat-ayat itu adalah sihir (dan ia enggan) untuk mengesakan Allah swt.

Ayat 57

قَالَ أَجِئْتَنَا لِتُخْرِجَنَا مِنْ أَرْضِنَا بِسِحْرِكَ يَٰمُوسَىٰ

«قال أجئتنا لتخرجنا من أرضنا» مصر ويكون لك فيها «بسحرك يا موسى».

(Berkata Firaun, "Adakah kamu datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami) yakni dari negeri Mesir, kemudian kamu menjadi raja padanya (dengan sihirmu, hai Musa?")

Ayat 58

فَلَنَأْتِيَنَّكَ بِسِحْرٍ مِّثْلِهِۦ فَٱجْعَلْ بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ مَوْعِدًا لَّا نُخْلِفُهُۥ نَحْنُ وَلَآ أَنتَ مَكَانًا سُوًى

«فلنأتينك بسحر مثله» يعارضه «فاجعل بيننا وبينك موعدا» لذلك «لا نخلفه نحن ولا أنت مكانا» منصوب بنزع الخافض في «سِوى» بكسر أوله وضمه أي وسطا تستوي مسافة الجائي إليه من الطرفين.

("Dan kami pun pasti akan mendatangkan pula kepadamu sihir semacam itu) yang akan melawannya (maka buatlah suatu waktu antara kami dan kamu) untuk pertemuan itu (yang kami tidak akan menyalahinya dan tidak pula kamu, di suatu tempat) lafal Makaanan ini dinashabkan dengan mencabut huruf Jarnya, maksudnya, di tempat (yang pertengahan") lafal Suwan dapat pula dibaca Siwan, artinya, tempat yang letaknya pertengahan, dari arah mana saja didatangi oleh kedua pihak jaraknya sama.

Ayat 59

قَالَ مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ ٱلزِّينَةِ وَأَن يُحْشَرَ ٱلنَّاسُ ضُحًى

«قال» موسى «موعدكم يوم الزينة» يوم عيد لهم يتزينون فيه ويجتمعون «وأن يُحشر الناس» يجمع أهل مصر «ضحى» وقته للنظر فيما يقع.

(Berkatalah ia) Nabi Musa, ("Waktu untuk pertemuan kami dengan kalian itu adalah hari raya) yakni hari raya Firaun dan kaumnya, yang pada hari itu mereka berhias diri dan berkumpul-kumpul (dan hendaklah dikumpulkan manusia) semua penduduk negeri Mesir dikumpulkan (pada waktu matahari naik sepenggalah") untuk menyaksikan apa yang akan terjadi.

Ayat 60

فَتَوَلَّىٰ فِرْعَوْنُ فَجَمَعَ كَيْدَهُۥ ثُمَّ أَتَىٰ

«فتولى فرعون» أدير «فجمع كيده» أي ذوي كيده من السحرة «ثم أتى» بهم الموعد.

(Maka Firaun meninggalkan) pergi meninggalkan tempat itu (lalu ia mengatur tipu muslihatnya) ia mulai mengumpulkan para ahli sihirnya (kemudian ia datang) bersama mereka pada waktu yang telah ditentukan itu.