Surat Saba’ Ayat 21 - 30 dengan Tafsir
Ayat 21
وَمَا كَانَ لَهُۥ عَلَيْهِم مِّن سُلْطَٰنٍ إِلَّا لِنَعْلَمَ مَن يُؤْمِنُ بِٱلْءَاخِرَةِ مِمَّنْ هُوَ مِنْهَا فِى شَكٍّ ۗ وَرَبُّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَفِيظٌ
«وما كان له عليهم من سلطان» تسليط «إلا لنعلم» علم ظهور «من يؤمن بالآخرة ممن هو منها في شك» فنجازي كلا منهما «وربك على شيء حفيظ» رقيب.
(Dan tidak ada kekuasaan iblis terhadap mereka) maksudnya iblis tidak mempunyai kekuasaan apa-apa terhadap mereka (melainkan hanyalah agar Kami dapat mengetahui) yakni menyatakan (siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dan siapa yang ragu-ragu tentang itu) maka kelak Kami akan membalasnya kepada masing-masing. (Dan Rabbmu Maha Memelihara segala sesuatu) yakni Maha Mengawasi.
Ayat 22
قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱلَّذِينَ زَعَمْتُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ ۖ لَا يَمْلِكُونَ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا لَهُمْ فِيهِمَا مِن شِرْكٍ وَمَا لَهُۥ مِنْهُم مِّن ظَهِيرٍ
«قل» يا محمد لكفار مكة «ادعوا الذين زعمتم» أي زعمتموهم آلهة «من دون الله» أي غيره لينفعوكم بزعمكم قال تعالى فيهم: «لا يملكون مثقال» وزن «ذرة» من خير أو شر «في السماوات ولا في الأرض وما لهم فيهما من شرك» شركة «وما له» تعالى «منهم» من الآلهة «من ظهير» معين.
(Katakanlah) hai Muhammad kepada orang-orang kafir Mekah, ("Serulah mereka yang kalian anggap) sebagai tuhan-tuhan (selain Allah) untuk memberi manfaat kepada diri kalian sesuai dengan dugaan dan sangkaan kalian. Maka Allah berfirman mengenai yang dipertuhankan mereka itu (mereka tidak memiliki seberat) walau hanya seberat (zarah) kebaikan atau keburukan (di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam penciptaan langit dan bumi) tidak ikut andil (dan tidak ada bagi-Nya) yakni bagi Allah swt. (dari mereka) yang dianggap sebagai tuhan-tuhan itu (seorang pembantu pun") yaitu yang membantu-Nya.
Ayat 23
وَلَا تَنفَعُ ٱلشَّفَٰعَةُ عِندَهُۥٓ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُۥ ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمْ قَالُوا۟ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ ۖ قَالُوا۟ ٱلْحَقَّ ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ
«ولا تنفع الشفاعة عنده» تعالى ردا لقولهم إن آلهتهم تشفع عنده «إلا لمن أذن» بفتح الهمزة وضمها «له» فيها «حتى إذا فَزَّع» بالبناء والمفعول «عن قلوبهم» كشف عنها الفزع بالإذن فيها «قالوا» قال بعضهم لبعض استبشارا «ماذا قال ربكم» فيها «قالوا» القول «الحق» أي قد أذن فيها «وهو العليّ» فوق خلقه بالقهر «الكبير» العظيم.
(Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah) Maha Tinggi Allah, ayat ini merupakan sanggahan terhadap perkataan mereka, bahwa sesungguhnya tuhan-tuhan sesembahan mereka akan dapat memberikan syafaat kepada mereka di sisi-Nya (melainkan bagi orang yang telah diizinkan) dapat dibaca Adzina atau Udzina (baginya) untuk memberi syafaat itu (sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan) dapat dibaca Fazza'a atau Fuzzi'a (dari hati mereka) karena ada orang yang diizinkan untuk memberi syafaat (mereka berkata) sebagian dari mereka berkata kepada sebagian yang lain karena mendapat berita gembira itu, ("Apakah yang telah difirmankan oleh Rabb kalian?") mengenai syafaat itu. (Mereka menjawab) "Perkataan (yang benar") yakni Dia telah memberi izin kepadanya untuk memberi syafaat (dan Dialah Yang Maha Tinggi) di atas semua makhluk-Nya dengan mengalahkan mereka semuanya (lagi Maha Besar) yakni Maha Agung.
Ayat 24
۞ قُلْ مَن يَرْزُقُكُم مِّنَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ قُلِ ٱللَّهُ ۖ وَإِنَّآ أَوْ إِيَّاكُمْ لَعَلَىٰ هُدًى أَوْ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ
«قل من يرزقكم من السماوات» المطر «والأرض» النبات «قل الله» إن لم يقولوه، لا جواب غيره «وإنا أو إياكم» أي أحد الفريقين «لعلى هدى أو في ضلال مبين» بين، في الإبهام إذا وفقوا له.
(Katakanlah! "Siapakah yang memberi rezeki kepada kalian dari langit) melalui hujan (dan dari bumi?") melalui tumbuh-tumbuhan (Katakanlah! "Allah") jika mereka tidak mengatakan demikian, maka tidak akan ada jawaban lain yang benar (dan sesungguhnya kami atau kalian) yakni salah satu di antara kedua golongan (pasti berada dalam petunjuk atau dalam kesesatan yang nyata) nyata sesatnya, apakah kami atau kalian orang-orang kafir. Dikatakan dengan ungkapan yang samar demi untuk melunakkan hati orang yang kafir, dengan maksud menyeru mereka kepada iman, yaitu apabila mereka sesuai dengan Nabi saw.
Ayat 25
قُل لَّا تُسْـَٔلُونَ عَمَّآ أَجْرَمْنَا وَلَا نُسْـَٔلُ عَمَّا تَعْمَلُونَ
«قل لا تسألون عما أجرمنا» أذنبنا «ولا نسأل عما تعملون» لأنا بريئون منكم.
(Katakanlah! "Kalian tidak akan ditanya tentang dosa yang kami perbuat) tentang dosa-dosa kami (dan kami tidak akan ditanya pula tentang apa yang kalian perbuat") karena sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian.
Ayat 26
قُلْ يَجْمَعُ بَيْنَنَا رَبُّنَا ثُمَّ يَفْتَحُ بَيْنَنَا بِٱلْحَقِّ وَهُوَ ٱلْفَتَّاحُ ٱلْعَلِيمُ
«قل يجمع بينا ربنا» يوم القيامة «ثم يفتح» يحكم «بيننا بالحق» فيدخل المحقين الجنة والمبطلين النار «وهو الفتاح» الحاكم «العليم» بما يحكم به.
(Katakanlah! "Rabb kita akan mengumpulkan kita semua) kelak di hari kiamat (kemudian Dia memberi keputusan) memutuskan (antara kita dengan benar) maka orang-orang yang benar akan dimasukkan-Nya ke dalam surga, dan orang-orang yang salah akan dimasukkan-Nya ke dalam neraka. (Dan Dialah Maha Pemberi keputusan) Yang menghukumi (lagi Maha Mengetahui") tentang keputusan hukum yang diambil-Nya.
Ayat 27
قُلْ أَرُونِىَ ٱلَّذِينَ أَلْحَقْتُم بِهِۦ شُرَكَآءَ ۖ كَلَّا ۚ بَلْ هُوَ ٱللَّهُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
«قل أروني» أعلموني «الذين ألحقتم به شركاء» في العبادة «كلا» ردع لهم عن اعتقاد شريك له «بل هو الله العزيز» الغالب على أمره «الحكيم» في تدبيره لخلقه فلا يكون له شريك في ملكه.
(Katakanlah! "Perlihatkanlah kepadaku) maksudnya beritahukanlah kepadaku (sesembahan-sesembahan yang kalian hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu-Nya) untuk kalian sembah (sekali-kali tidak mungkin! Dialah Allah Yang Maha Perkasa) yakni Maha Menang atas semua perkara-Nya (lagi Maha Bijaksana") di dalam mengatur makhluk-Nya, maka tiadalah bagi-Nya sekutu dalam kerajaan-Nya.
Ayat 28
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
«وما أرسلناك إلا كافة» حال من الناس قدم للاهتمام «للناس بشيرا» مبشرا للمؤمنين بالجنة «ونذيرا» منذرا للكافرين بالعذاب «ولكن أكثر الناس» أي كفار مكة «لا يعلمون» ذلك.
(Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan untuk semua) lafal Kaaffatan berkedudukan menjadi Hal atau kata keterangan keadaan dari lafal An Naas yang sesudahnya, didahulukan mengingat kedudukannya yang sangat penting (manusia sebagai pembawa berita gembira) kepada orang-orang yang beriman, bahwa mereka akan masuk surga (dan sebagai pemberi peringatan) kepada orang-orang kafir bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam neraka (tetapi kebanyakan manusia) yakni orang-orang kafir Mekah (tidak mengetahui hal ini).
Ayat 29
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
«ويقولون متى هذا الوعد» بالعذاب «إن كنتم صادقين» فيه.
(Dan mereka berkata, "Kapankah datangnya janji ini) yakni azab yang kamu janjikan itu (jika kamu adalah orang-orang yang benar?") dalam janjimu itu.
Ayat 30
قُل لَّكُم مِّيعَادُ يَوْمٍ لَّا تَسْتَـْٔخِرُونَ عَنْهُ سَاعَةً وَلَا تَسْتَقْدِمُونَ
«قل لكم ميعاد يوم لا تستأخرون عنه ساعة ولا تستقدمون» عليه وهو يوم القيامة.
(Katakanlah! "Bagi kalian ada hari yang telah dijanjikan yang tiada dapat kalian minta mundur daripadanya barang sesaat pun dan tidak pula kalian dapat meminta supaya diajukan") daripadanya, hari yang dimaksud adalah hari kiamat.