Surat Ibrahim Ayat 41 - 50 dengan Tafsir


Ayat 41

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ

«ربنا اغفر لي ولوالدي» هذا قبل أن يتبين له عداوتهما لله عز وجل وقيل أسلمت أمه وقرئ والدي مفردا وولدي «وللمؤمنين يوم يقوم» يثبت «الحساب» قال تعالى.

(Ya Rabb kami! Beri ampunlah aku dan kedua ibu bapakku) doa ini diucapkan sebelum jelas bagi Nabi Ibrahim bahwa kedua orang tuanya memusuhi Allah swt. Akan tetapi menurut suatu pendapat dikatakan bahwa ibu Nabi Ibrahim masuk Islam. Lafal waalidayya menurut qiraat yang lain dapat dibaca mufrad sehingga bacaannya menjadi waalidiy (dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya) ditegakkannya (hisab) selanjutnya Allah berfirman:

Ayat 42

وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱللَّهَ غَٰفِلًا عَمَّا يَعْمَلُ ٱلظَّٰلِمُونَ ۚ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ ٱلْأَبْصَٰرُ

«ولا تحسبن الله غافلا عما يعمل الظالمون» الكافرين من أهل مكة «إنما يؤخرهم» بلا عذاب «ليوم تشخص فيه الأبصار» لهول ما ترى يقال شخص بصر فلان أي فتحه فلم يغمضه.

(Dan janganlah sekali-kali kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang lalim) yakni orang-orang kafir dari kalangan penduduk Mekah. (Sesungguhnya Allah hanya memberi tangguh kepada mereka) tanpa diazab (sampai hari yang pada waktu itu mata mereka terbelalak) karena ngerinya pemandangan yang mereka saksikan kala itu. Di dalam istilah bahasa atau lugah jika dikatakan bashara fulaanun syakhshan, artinya si polan melihat seseorang tanpa mengedipkan matanya.

Ayat 43

مُهْطِعِينَ مُقْنِعِى رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ ۖ وَأَفْـِٔدَتُهُمْ هَوَآءٌ

«مهطعين» مسرعين حال «مقنعي» رافعي «رءُوسهم» إلى السماء «لا يرتد إليهم طرفهم» بصرهم «وأفئدتهم» قلوبهم «هواء» خالية من العقل لفزعهم.

(Mereka datang bergegas) dengan segera memenuhi panggilan. Lafal ayat ini berkedudukan menjadi hal atau kata keterangan (dengan mengangkat) mendongakkan (kepalanya) ke langit (sedangkan mata mereka tidak berkedip-kedip) melotot (dan hati mereka kosong) tidak ada suatu pikiran pun yang terbetik di dalamnya saking kaget dan ngerinya.

Ayat 44

وَأَنذِرِ ٱلنَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ ٱلْعَذَابُ فَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوا۟ رَبَّنَآ أَخِّرْنَآ إِلَىٰٓ أَجَلٍ قَرِيبٍ نُّجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ ٱلرُّسُلَ ۗ أَوَلَمْ تَكُونُوٓا۟ أَقْسَمْتُم مِّن قَبْلُ مَا لَكُم مِّن زَوَالٍ

«وأنذر» خوِّف يا محمد «الناس» الكفار «يوم يأتيهم العذاب» هو يوم القيامة «فيقول الذين ظلموا» كفروا «ربنا أخرنا» بأن تردنا إلى الدنيا «إلى أجل قريب نجب دعوتك» بالتوحيد «ونتبع الرسل» فيقال لهم توبيخا «أو لم تكونوا أقسمتم» حلفتم «من قبل» في الدنيا «ما لكم من» زائدة «زوال» عنها إلى الآخرة.

(Dan berikanlah peringatan) hai Muhammad, peringatkanlah (kepada manusia) yakni orang-orang kafir (terhadap hari yang pada waktu itu datang azab kepada mereka) yaitu hari kiamat (maka berkatalah orang-orang yang lalim) yakni orang-orang kafir ("Ya Rabb kami! Beri tangguhlah kami) seumpamanya Engkau mengembalikan kami ke dunia (walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau) dengan mengamalkan ajaran tauhid (dan akan mengikuti rasul-rasul.") lalu dikatakan kepada mereka dengan nada celaan ("Bukankah kalian telah bersumpah) telah berikrar (sebelumnya dahulu) yaitu sewaktu di dunia (bahwa sekali-kali kalian tidak akan) huruf min di sini adalah zaidah (binasa?") setelah meninggalkan dunia menuju ke akhirat.

Ayat 45

وَسَكَنتُمْ فِى مَسَٰكِنِ ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ وَتَبَيَّنَ لَكُمْ كَيْفَ فَعَلْنَا بِهِمْ وَضَرَبْنَا لَكُمُ ٱلْأَمْثَالَ

«وسكنتم» فيها «في مساكن الذين ظلموا أنفسهم» بالكفر من الأمم السابقة «وتبين لكم كيف فعلنا بهم» من العقوبة فلم تنزجروا «وضربنا» بينا «لكم الأمثال» في القرآن فلم تعتبروا.

("Dan kalian telah berdiam) di dunia (di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri) dengan melakukan kekafiran, yaitu bekas tempat tinggal umat-umat terdahulu yang durhaka (dan telah nyata bagi kalian bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka) yaitu berupa siksaan, akan tetapi kalian masih tetap tidak mau kapok juga (dan telah Kami berikan) telah Kami jelaskan (kepada kalian beberapa perumpamaan.") di dalam Alquran, akan tetapi kalian tidak mau mengambilnya sebagai pelajaran.

Ayat 46

وَقَدْ مَكَرُوا۟ مَكْرَهُمْ وَعِندَ ٱللَّهِ مَكْرُهُمْ وَإِن كَانَ مَكْرُهُمْ لِتَزُولَ مِنْهُ ٱلْجِبَالُ

(وقد مكروا) بالنبي صلى الله عليه وسلم (مكرهم) حيث أرادوا قتله أو تقييده أو إخراجه (وعند الله مكرهم) أي علمه أو جزاؤه (وإن) ما (كان مكرهم) وإن عظم (لتزول منه الجبال) المعنى لا يعبأ به ولا يضر إلا أنفسهم والمراد بالجبال هنا قيل حقيقتها وقيل شرائع الإسلام المشبهة بها في القرار والثبات وفي قراءة بفتح لام لتزول ورفع الفعل فإن مخففة والمراد تعظيم مكرهم وقيل المراد بالمكر كفرهم ويناسبه على الثانية "" تكاد السماوات يتفطرن منه وتنشق الأرض وتخر الجبال هدا "" وعلى الأول ما قرئ وما كان.

(Dan sesungguhnya mereka telah membuat makar) terhadap Nabi saw. (makar yang besar) yaitu mereka bermaksud untuk membunuh Nabi saw. atau membelenggunya, atau mengusirnya (padahal di sisi Allahlah makar mereka) yakni pengetahuan makar tersebut, atau pembalasan makar itu. (Dan tidak akan) tidak bisa (makar mereka itu) betapa pun besarnya (dapat melenyapkan gunung-gunung) pengertiannya ialah makar tersebut dibiarkan dan tidak memberikan mudarat melainkan hanya terhadap diri mereka sendiri. Yang dimaksud dengan pengertian gunung-gunung di sini, menurut suatu pendapat adalah hakiki, yakni gunung yang sesungguhnya, dan menurut pendapat yang lain dimaksud adalah syariat-syariat Islam yang digambarkan seperti gunung-gunung dalam hal ketetapan dan keteguhannya. Menurut suatu qiraat yang lain litazuula ini dibaca latazuulu, yakni dengan harakat fatah pada huruf lamnya kemudian akhir fi'ilnya dibaca rafa', maka berdasarkan qiraat ini berarti huruf in di sini adalah bentuk takhfif atau keringanan daripada huruf inna yang ditasydidkan huruf nunnya, makna yang dimaksud adalah menggambarkan tentang besarnya makar orang-orang kafir itu terhadap diri Nabi saw. Akan tetapi menurut pendapat yang lain dikatakan, yang dimaksud dengan lafal al-makru ialah kekafiran mereka. Makna yang terakhir ini sesuai pula dengan apa yang disebutkan di dalam firman Allah swt. yang. lainnya, yaitu, "Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu (mendakwa Tuhan mempunyai anak), bumi belah, dan gunung-gunung runtuh." (Q.S. Maryam 90) Sedangkan pengertian yang pertama sesuai dengan bacaan yang tertera.

Ayat 47

فَلَا تَحْسَبَنَّ ٱللَّهَ مُخْلِفَ وَعْدِهِۦ رُسُلَهُۥٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ ذُو ٱنتِقَامٍ

«فلا تحسبنَّ الله مخلف وعده رسله» بالنصر «إن الله عزيز» غالب لا يعجزه شيء «ذو انتقام» ممن عصاه.

(Karena itu janganlah sekali-kali kalian mengira Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya) yaitu akan memberikan pertolongan kepadanya. (Sesungguhnya Allah Maha Perkasa) Maha Menang, tiada sesuatu pun yang dapat menghalang-halangi-Nya (lagi mempunyai pembalasan) terhadap orang-orang yang mendurhakai-Nya.

Ayat 48

يَوْمَ تُبَدَّلُ ٱلْأَرْضُ غَيْرَ ٱلْأَرْضِ وَٱلسَّمَٰوَٰتُ ۖ وَبَرَزُوا۟ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ

اذكر (يوم تبدل الأرض غير الأرض والسماوات) هو يوم القيامة فيحشر الناس على أرض بيضاء نقية كما في حديث الصحيحين وروى مسلم حديث: سئل النبي صلى الله عليه وسلم أين الناس يومئذ قال: "" على الصراط "" (وبرزوا) خرجوا من القبور (لله الواحد القهار).

Ingatlah (Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain dan demikian pula langit) yaitu hari kiamat, kemudian manusia digiring untuk dikumpulkan di suatu tanah yang putih bersih sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadis kitab Sahih Bukhari dan Muslim. Sehubungan dengan hal ini Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadis bahwasanya Nabi saw. ditanya mengenai manusia pada saat itu. Lalu Nabi saw. menjawab, "Berada di shirath." (dan mereka semuanya tampak bermunculan) artinya mereka keluar dari kuburan mereka masing-masing (untuk menghadap kepada Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa.)

Ayat 49

وَتَرَى ٱلْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ مُّقَرَّنِينَ فِى ٱلْأَصْفَادِ

«وترى» يا محمد تبصر «المجرمين» الكافرين «يومئذ مقرنين» مشدودين مع شياطينهم «في الأصفاد» القيود أو الأغلال.

(Dan kamu akan melihat) hai Muhammad (orang-orang yang berdosa) yakni orang-orang kafir (pada hari itu diikat) dalam keadaan terikat beserta setan-setan mereka (dengan belenggu) tali-tali atau rantai-rantai.

Ayat 50

سَرَابِيلُهُم مِّن قَطِرَانٍ وَتَغْشَىٰ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ

«سرابيلهم» قمصهم «من قطران» لأنه أبلغ لاشتعال النار «وتغشى» تعلو «وجوههم النار».

(Pakaian mereka) baju-baju mereka (adalah dari aspal) yang sangat mudah menyala (dan tertutuplah) ditutuplah (muka mereka oleh api neraka).