Surat Ibrahim Ayat 11 - 20 dengan Tafsir


Ayat 11

قَالَتْ لَهُمْ رُسُلُهُمْ إِن نَّحْنُ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَمُنُّ عَلَىٰ مَن يَشَآءُ مِنْ عِبَادِهِۦ ۖ وَمَا كَانَ لَنَآ أَن نَّأْتِيَكُم بِسُلْطَٰنٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ

«قالت لهم رسلهم إن» ما «نحن إلا بشر مثلكم» كما قلتم «ولكن الله يمنُّ على من يشاء من عباده» بالنبوة «وما كان» ما ينبغي «لنا أن نأتيكم بسلطان إلا بإذن الله» بأمره لأننا عبيد مربوبون «وعلى الله فليتوكل المؤمنون» يثقوا به.

(Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka, "Tiada lain) tidak lain (kami ini hanyalah manusia biasa sama dengan kalian) persis seperti apa yang kalian katakan itu (akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya) berupa kenabian. (Dan tidak patut) tidak layak (bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kalian melainkan dengan izin Allah) berdasarkan perintah-Nya karena sesungguhnya kami ini adalah hamba-hamba yang dipelihara oleh-Nya (Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang yang beriman bertawakal.") hanya percaya kepada-Nya.

Ayat 12

وَمَا لَنَآ أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى ٱللَّهِ وَقَدْ هَدَىٰنَا سُبُلَنَا ۚ وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَىٰ مَآ ءَاذَيْتُمُونَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُتَوَكِّلُونَ

«وما لنا أ» ن «لا نتوكل على الله» أي لا مانع لنا من ذلك «وقد هدانا سبلنا ولنصبرن على ما آذيتمونا» على أذاكم «وعلى الله فليتوكل المتوكلون».

("Mengapa kami) huruf allaa asalnya adalah gabungan daripada an dan laa (tidak bertawakal kepada Allah) artinya tidak ada yang melarang kami untuk melakukan hal tersebut (padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap perlakuan-perlakuan kalian yang menyakitkan kami) di dalam menghadapi gangguan-gangguan yang kalian lakukan terhadap kami. (Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakal berserah diri.")

Ayat 13

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُم مِّنْ أَرْضِنَآ أَوْ لَتَعُودُنَّ فِى مِلَّتِنَا ۖ فَأَوْحَىٰٓ إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ ٱلظَّٰلِمِينَ

«وقال الذين كفروا لرسلهم لنخرجنكم من أرضنا أو لتعودنَّ» لتصيرن «في ملتنا» ديننا «فأوحى إليهم ربهم لنهلكن الظالمين» الكافرين.

(Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka, "Kami sungguh-sungguh akan mengusir kalian dari negeri kami atau kalian kembali) menjadi pemeluk (kepada tuntunan kami.") yakni agama kami. (Maka Rabb mewahyukan kepada mereka, "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang lalim itu.") yakni orang-orang kafir itu.

Ayat 14

وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ ٱلْأَرْضَ مِنۢ بَعْدِهِمْ ۚ ذَٰلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِى وَخَافَ وَعِيدِ

«ولنسكننكم الأرض» أرضهم «من بعدهم» بعد هلاكهم «ذلك» النصر وإيراث الأرض «لمن خاف مقامي» أي مقامه بين يدي «وخاف وعيد» بالعذاب.

("Dan Kami pasti akan menempatkan kalian di negeri-negeri itu) di negeri tempat mereka tinggal (sesudah mereka) dibinasakan. (Yang demikian itu) yakni pertolongan dan mewariskan negeri itu (adalah untuk orang-orang yang takut akan menghadap kepada-Ku) pada hari ia menghadap kepada-Nya (dan yang takut kepada ancaman-Ku.") takut kepada azab-Ku.

Ayat 15

وَٱسْتَفْتَحُوا۟ وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ

«واستفتحوا» استنصر الرسل بالله على قومهم «وخاب» خسر «كل جبار» متكبر عن طاعة الله «عنيد» معاند للحق.

(Dan mereka memohon kemenangan) para rasul itu memohon pertolongan Allah di dalam menghadapi kaumnya (dan merugilah) binasalah (setiap orang yang berlaku sewenang-wenang) setiap orang yang takabur tidak mau taat kepada Allah (lagi keras kepala) artinya tidak mau tunduk kepada perkara yang hak.

Ayat 16

مِّن وَرَآئِهِۦ جَهَنَّمُ وَيُسْقَىٰ مِن مَّآءٍ صَدِيدٍ

«من ورائه» أي أمامه «جهنم» يدخلها «ويسقى» فيها «من ماء صديد» هو ما يسل من جوف أهل النار مختلطا بالقيح والدم.

(Di hadapannya) di depannya (ada Jahanam) yang akan dimasukinya (dan dia akan diberi minum) di dalam Jahanam itu (dengan air nanah) yaitu cairan yang meleleh dari perut ahli neraka bercampur dengan nanah dan darah.

Ayat 17

يَتَجَرَّعُهُۥ وَلَا يَكَادُ يُسِيغُهُۥ وَيَأْتِيهِ ٱلْمَوْتُ مِن كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ ۖ وَمِن وَرَآئِهِۦ عَذَابٌ غَلِيظٌ

«يتجرعه» يبتلعه مرة بعد مرة لمرارته «ولا يكاد يسيغه» يزدرده لقبحه وكراهته «ويأتيه الموت» أي أسبابه المقتضية له من أنواع العذاب «من كل مكان وما هو بميت ومن ورائه» بعد ذلك العذاب «عذاب غليظ» قوي متصل.

(Diminumnya air nanah itu) diteguknya air nanah itu seteguk demi seteguk karena rasanya teramat pahit (dan hampir dia tidak dapat menelannya) ia merasa amat jijik mengingat baunya yang sangat busuk dan rupanya yang sangat menjijikkan (dan datanglah bahaya maut kepadanya) hal-hal yang menyebabkan kematian, berupa berbagai macam azab (dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati dan di hadapannya) sesudah mengalami azab tersebut (masih ada siksaan yang berat) siksaan yang keras lagi terus-menerus.

Ayat 18

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ ۖ أَعْمَٰلُهُمْ كَرَمَادٍ ٱشْتَدَّتْ بِهِ ٱلرِّيحُ فِى يَوْمٍ عَاصِفٍ ۖ لَّا يَقْدِرُونَ مِمَّا كَسَبُوا۟ عَلَىٰ شَىْءٍ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلضَّلَٰلُ ٱلْبَعِيدُ

«مثل» صفة «الذين كفروا بربهم» مبتدأ ويبدل منه «أعمالهم» الصالحة كصلة وصدقة في عدم الانتفاع بها «كرماد اشتدت به الريح في يوم عاصف» شديد هبوب الريح فجعلته هباءً منثورا لا يقدر عليه والمجرور خبر المبتدأ «لا يقدرون» أي الكفار «مما كسبوا» عملوا في الدنيا «على شيء» أي لا يجدون له ثوابا لعدم شرطه «ذلك هو الضلال» الهلاك «البعيد».

(Perumpamaan) gambaran (tentang orang-orang yang ingkar kepada Rabb mereka) kalimat ayat ini berkedudukan menjadi mubtada kemudian dijelaskan oleh badalnya pada firman selanjutnya, yaitu: (amalan-amalan mereka) yang baik, seperti silaturahmi dan sedekah, yaitu dalam hal tiada kemanfaatan (seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin keras) sangat keras tiupannya sehingga angin keras itu menjadikannya debu-debu yang beterbangan yang tiada manfaatnya. Jar dan majrurnya merupakan khabar daripada mubtada (mereka tidak dapat) yakni orang-orang kafir itu (mengambil manfaat dari apa yang telah mereka upayakan itu) dari apa yang telah mereka amalkan sewaktu di dunia (barang sedikit pun) artinya mereka sama sekali tidak menemukan pahala daripada amal-amal mereka karena tidak memenuhi syarat, yaitu tiadanya iman. (Yang demikian itu adalah kesesatan) kebinasaan (yang jauh.)

Ayat 19

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ بِٱلْحَقِّ ۚ إِن يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ

«ألم تر» تنظر يا مخاطب استفهام تقرير «أن الله خلق السماوات والأرض بالحق» متعلق بخلق «إن يشأ يذهبكم» أيها الناس «ويأت بخلق جديد» بدلكم.

(Tidakkah kamu perhatikan) hai orang yang diajak bicara, tidakkah kamu memperhatikan. Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna menetapkan (bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak) lafal bilhaqqi bertaalluq atau berkaitan maknanya dengan lafal khalaqa. (Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kalian) hai manusia (dan mengganti kalian dengan makhluk yang baru) sebagai pengganti kalian.

Ayat 20

وَمَا ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ بِعَزِيزٍ

«وما ذلك على الله بعزيز» شديد.

(Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah) tidak sulit bagi-Nya.