Surat At-Takwir Ayat 21 - 29 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 21

مُّطَاعٍ ثَمَّ أَمِينٍ

yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.

«مطاع ثَمَّ» تطيعه الملائكة في السماوات «أمين» على الوحي.

(Yang ditaati di sana) yakni dia ditaati oleh semua malaikat yang di langit (lagi dipercaya) untuk menurunkan wahyu.

Ayat 22

وَمَا صَاحِبُكُم بِمَجْنُونٍ

Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.

«وما صاحبكم» محمد صلى الله عليه وسلم عطف على إنه إلى آخر المقسم عليه «بمجنون» كما زعمتم.

(Dan teman kalian itu sekali-kali bukanlah) yakni Nabi Muhammad saw. Di'athafkan kepada lafal Innahuu hingga seterusnya (orang yang gila) sebagaimana yang kalian tuduhkan kepadanya.

Ayat 23

وَلَقَدْ رَءَاهُ بِٱلْأُفُقِ ٱلْمُبِينِ

Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.

«ولقد رآه» رأى محمد صلى الله عليه وسلم جبريل على صورته التي خُلق عليها «بالأفق المبين» البيِّن وهو الأعلى بناحية المشرق.

(Dan sesungguhnya dia telah melihatnya) yakni, Nabi Muhammad saw. telah melihat malaikat Jibril dalam bentuk aslinya (di ufuk yang terang) yang jelas yaitu, di ketinggian ufuk sebelah timur.

Ayat 24

وَمَا هُوَ عَلَى ٱلْغَيْبِ بِضَنِينٍ

Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib.

«وما هو» محمد صلى الله عليه وسلم «على الغيب» ما غاب من الوحي وخبر السماء «بظنين» أي بمتهم، وفي قراءة بالضاد، أي ببخيل فينتقص شيئا منه.

(Dan bukanlah dia) Nabi Muhammad saw. (terhadap perkara yang gaib) hal-hal yang gaib berupa wahyu dan berita dari langit (sebagai seseorang yang dituduh) membuat-buatnya, ini berdasarkan qiraat yang membacanya Zhaniin dengan memakai huruf Zha. Menurut suatu qiraat dibaca Dhaniin dengan memakai huruf Dhadh; artinya seorang yang bakhil untuk menerangkannya, lalu karenanya ia mengurangi sesuatu daripada wahyu dan berita dari langit tersebut.

Ayat 25

وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطَٰنٍ رَّجِيمٍ

Dan Al Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk,

«وما هو» أي القرآن «بقول شيطان» مسترق السمع «رجيم» مرجوم.

(Dan dia itu bukanlah) yakni, Alquran itu (perkataan setan) artinya hasil curiannya (yang terkutuk) yang dirajam.

Ayat 26

فَأَيْنَ تَذْهَبُونَ

maka ke manakah kamu akan pergi?

«فأين تذهبون» فبأي طريق تسلكون في إنكاركم القرآن وإعراضكم عنه.

(Maka ke manakah kalian akan pergi?) maksudnya jalan apakah yang kalian tempuh untuk ingkar kepada Alquran dan berpaling daripadanya?

Ayat 27

إِنْ هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعَٰلَمِينَ

Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,

«إن» ما «هو إلا ذكر» عظة «للعالمين» الإنس والجن.

(Tiada lain) tidak lain (Alquran itu hanyalah peringatan) atau pelajaran (bagi semesta alam) yakni, manusia dan jin.

Ayat 28

لِمَن شَآءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ

(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.

«لمن شاء منكم» بدل من العالمين بإعادة الجار «أن يستقيم» باتباع الحق.

(Yaitu bagi siapa di antara kalian yang mau) lafal ayat ini berkedudukan menjadi Badal dari lafal Al-'Aalamiina dengan mengulangi huruf Jarr-nya (menempuh jalan yang lurus) yaitu mengikuti perkara yang hak.

Ayat 29

وَمَا تَشَآءُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُ رَبُّ ٱلْعَٰلَمِينَ

Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.

«وما تشاءون» الاستقامة على حق «إلا أن يشاء الله رب العالمين» الخلائق استقامتكم عليه.

(Dan kalian tidak dapat menghendaki) menempuh jalan yang hak itu (kecuali apabila dikehendaki Allah, Rabb semesta alam) barulah kalian dapat menempuh jalan itu. Lafal Al-'Aalamiina artinya mencakup semua makhluk.