Surat An-Najm Ayat 21 - 30 dengan Tafsir


Ayat 21

أَلَكُمُ ٱلذَّكَرُ وَلَهُ ٱلْأُنثَىٰ

«ألكم الذكر وله الأنثى».

("Apakah patut untuk kalian anak laki-laki dan untuk Allah -anak -perempuan?").

Ayat 22

تِلْكَ إِذًا قِسْمَةٌ ضِيزَىٰٓ

«تلك إذا قسمة ضيزى» جائزة من ضازه يضيزه إذا ظلمه وجار عليه.

(Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak adil) pembagian yang lalim; berasal dari lafal Dhaazahu Yadhiizuhu, artinya berlaku aniaya dan melampaui batas.

Ayat 23

إِنْ هِىَ إِلَّآ أَسْمَآءٌ سَمَّيْتُمُوهَآ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُم مَّآ أَنزَلَ ٱللَّهُ بِهَا مِن سُلْطَٰنٍ ۚ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ وَمَا تَهْوَى ٱلْأَنفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَآءَهُم مِّن رَّبِّهِمُ ٱلْهُدَىٰٓ

«إن هي» أي ما المذكورات «إلا أسماء سميتموها» أي سميتم بها «أنتم وآباؤكم» أصناما تعبدونها «ما أنزل الله بها» أي بعبادتها «من سلطان» حجة وبرهان «إن» ما «يتبعون» في عبادتها «إلا الظن وما تهوى الأنفس» مما زين لهم الشيطان من أنها تشفع لهم عند الله تعالى «ولقد جاءهم من ربهم الهدى» على لسان النبي صلى الله عليه وسلم بالبرهان القاطع فلم يرجعوا عما هم عليه.

(Itu tidak lain) apa-apa yang telah disebutkan itu (hanyalah nama-nama yang kalian adakan) kalian menamakannya (yakni oleh kalian dan bapak-bapak kalian) sebagai berhala-berhala yang kalian menyembahnya (Allah tidak menurunkan tentangnya) tentang menyembah kepada berhala-berhala itu (suatu keterangan pun) yakni bukti dan hujjah (tiada lain) (mereka hanya mengikuti) di dalam menyembah berhala-berhala itu (sangkaan saja dan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka) mengikuti apa yang dihiaskan oleh setan, ke dalam hati mereka, yaitu bahwasanya berhala-berhala itu dapat memberikan syafaat kepada diri mereka di sisi Allah swt. (dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Rabb mereka) melalui lisan Nabi saw. yang membawa bukti yang pasti, akan tetapi mereka tidak mau meninggalkan apa yang biasa mereka lakukan itu, yaitu menyembah berhala.

Ayat 24

أَمْ لِلْإِنسَٰنِ مَا تَمَنَّىٰ

«أم للإنسان» أي لكل إنسان منهم «ما تمنى» من أن الأصنام تشفع لهم؟ ليس الأمر كذلك.

(Atau apakah manusia akan mendapat) bagi masing-masing dari mereka (segala yang dicita-citakannya) yang beranggapan, bahwa berhala-berhala itu dapat memberikan syafaat kepada mereka? Padahal kenyataannya tidaklah demikian.

Ayat 25

فَلِلَّهِ ٱلْءَاخِرَةُ وَٱلْأُولَىٰ

«فلله الآخرة والأولى» أي الدنيا فلا يقع فيهما إلا ما يريده تعالى.

(Maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia) tiada sesuatu pun yang terjadi pada keduanya melainkan sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.

Ayat 26

۞ وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ لَا تُغْنِى شَفَٰعَتُهُمْ شَيْـًٔا إِلَّا مِنۢ بَعْدِ أَن يَأْذَنَ ٱللَّهُ لِمَن يَشَآءُ وَيَرْضَىٰٓ

(وكم من ملك) أي وكثير من الملائكة (في السماوات) وما أكرمهم عند الله (لا تغني شفاعتهم شيئا إلا من بعد أن يأذن الله) لهم فيها (لمن يشاء) من عباده (ويرضى) عنه لقوله "" ولا يشفعون إلا لمن ارتضى "" ومعلوم أنها لا توجد منهم إلا بعد الإذن فيها "" من ذا الذي يشفع عنده إلا بإذنه ".

(Dan berapa banyaknya malaikat) banyak di antara para Malaikat (di langit) yang sangat dimuliakan oleh Allah di sisi-Nya (syafaat mereka sedikit pun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan) kepada mereka untuk memberikan syafaat (bagi orang yang dikehendaki)-Nya di antara hamba-hamba-Nya (dan diridai) ia diridai oleh-Nya, karena ada firman lainnya yang menyatakan, ".. dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai Allah." (Q.S. Al Anbiya, 28) Sudah kita maklumi bahwa syafaat para malaikat itu baru ada setelah terlebih dahulu mendapat izin dari Allah, sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat lainnya, yaitu firman-Nya, "Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya?" (Q.S. Al-Baqarah, 255)

Ayat 27

إِنَّ ٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِٱلْءَاخِرَةِ لَيُسَمُّونَ ٱلْمَلَٰٓئِكَةَ تَسْمِيَةَ ٱلْأُنثَىٰ

«إن الذين لا يؤمنون بالآخرة ليسمون الملائكة تسمية الأنثى» حيث قالوا: هم بنات الله.

(Sesungguhnya orang-orang yang tiada beriman kepada kehidupan akhirat, mereka benar-benar menamakan malaikat itu dengan nama perempuan) karena mereka telah mengatakan, bahwa para malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah.

Ayat 28

وَمَا لَهُم بِهِۦ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِن يَتَّبِعُونَ إِلَّا ٱلظَّنَّ ۖ وَإِنَّ ٱلظَّنَّ لَا يُغْنِى مِنَ ٱلْحَقِّ شَيْـًٔا

«وما لهم به» بهذا القول «من علم إن» ما «يتبعون» فيه «إلا الظن» الذي تخيلوه «وإن الظن لا يغني من الحق شيئا» أي عن العلم فيما المطلوب فيه العلم.

(Dan mereka tidak mendasari perkataan mereka itu) ucapan mereka itu tidak didasari (dengan sesuatu pengetahuan pun tentangnya. Tiada lain) mereka hanya mengikuti) dalam hal tersebut (prasangka) yang mereka khayalkan (sedangkan sesungguhnya prasangka itu tiada berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran) maksudnya, tiada sedikit pun pengetahuan yang bermanfaat dalam prasangka itu di dalam menelaah hal-hal yang dituntut adanya pengetahuan.

Ayat 29

فَأَعْرِضْ عَن مَّن تَوَلَّىٰ عَن ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ إِلَّا ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا

«فأعرض عن من تولى عن ذكرنا» أي القرآن «ولم يُرد إلا الحياة الدنيا» وهذا قبل الأمر بالجهاد.

(Maka berpalinglah dari orang yang berpaling dari peringatan Kami) orang yang berpaling dari Alquran (dan tidak mengingini kecuali kehidupan duniawi) ayat ini diturunkan sebelum ada perintah berjihad dari Allah.

Ayat 30

ذَٰلِكَ مَبْلَغُهُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ ٱهْتَدَىٰ

«ذلك» أي طلب الدنيا «مبلغهم من العلم» أي نهاية علمهم أن آثروا الدنيا على الآخرة «إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بمن اهتدى» عالم بهما فيجازيهما.

(Yang demikian itu) yakni mencari keduniaan (adalah sejauh-jauh pengetahuan mereka) artinya, tujuan pengetahuan mereka ialah memilih keduniawian daripada akhirat. (Sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk) atau Dia mengetahui siapa yang mendapat petunjuk dan siapa yang tersesat, kelak Dia akan memberikan balasan-Nya kepada masing-masing.