Surat Al-Qiyamah Ayat 21 - 30 dengan Tafsir dan Terjemahannya
Ayat 21
وَتَذَرُونَ ٱلْءَاخِرَةَ
dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.
«ويذرون الآخرة» فلا يعملون لها.
(Dan meninggalkan kehidupan akhirat) karena itu mereka tidak beramal untuk menyambut hari akhirat.
Ayat 22
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَّاضِرَةٌ
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.
«وجوه يومئذ» أي في يوم القيامة «ناضرة» حسنة مضيئة.
(Wajah-wajah pada hari itu) pada hari kiamat (ada yang berseri-seri) tampak cerah dan bercahaya.
Ayat 23
إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
Kepada Tuhannyalah mereka melihat.
«إلى ربها ناظرة» أي يرون الله سبحانه وتعالى في الآخرة.
(Kepada Rabbnyalah mereka melihat) mereka akan melihat Allah swt. di akhirat.
Ayat 24
وَوُجُوهٌ يَوْمَئِذٍۭ بَاسِرَةٌ
Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,
«ووجوه يومئذ باسرة» كالحة شديدة العبوس.
(Dan wajah-wajah pada hari itu ada yang muram) tampak gelap dan sangat muram.
Ayat 25
تَظُنُّ أَن يُفْعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ
mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat.
«تظن» توقن «أن يُفعل بها فاقرة» داهية عظيمة تكسر فقار الظهر.
(Mereka yakin) merasa yakin (bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat) bencana yang sangat besar, yang dapat meremukkan tulang-tulang punggung.
Ayat 26
كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِىَ
Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan,
«كلا» بمعنى ألا «إذا بلغت» النفس «التراقي» عظام الحلق.
(Sekali-kali jangan) bermakna Alaa, yakni ingatlah. (Apabila telah sampai) napas (pada tenggorokan) atau kerongkongan.
Ayat 27
وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ
dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan?",
«وقيل» قال من حوله «من راق» يرقيه ليشفى.
(Dan dikatakan) kepadanya oleh yang ada di sekitarnya: ("Siapakah yang dapat mengobati?") hingga sembuh.
Ayat 28
وَظَنَّ أَنَّهُ ٱلْفِرَاقُ
dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia),
«وظن» أيقن من بلغت نفسه ذلك «أنه الفراق» فراق الدنيا.
(Dan dia yakin) yakni orang yang napasnya telah sampai di tenggorokan itu merasa yakin akan hal tersebut (bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan) yaitu meninggalkan dunia.
Ayat 29
وَٱلْتَفَّتِ ٱلسَّاقُ بِٱلسَّاقِ
dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan),
«والتفَّت الساق بالساق» أي إحدى ساقيه بالأخرى عند الموت، أو التفت شدة فراق الدنيا بشدة إقبال الآخرة.
(Dan bertaut betis dengan betis) betis kanan dan betis kirinya bertaut ketika ia mati. Atau makna yang dimaksud ialah saling bertaut antara sakit berpisah dengan dunia dan sakit menghadapi akhirat di dalam dirinya.
Ayat 30
إِلَىٰ رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ ٱلْمَسَاقُ
kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.
«إلى ربك يومئذ المساق» أي السوق وهذا يدل على العامل في إذا، والمعنى إذا بلغت النفس الحلقوم تساق إلى حكم ربها.
(Kepada Rabbmulah pada hari itu mereka dihalau) atau kepada-Nyalah mereka digiring; hal ini menunjukkan tentang adanya Amil dalam lafal Idzaa. Lengkapnya, apabila nyawa telah sampai di tenggorokan, maka ia akan dihalau menuju kepada keputusan Rabbnya.