Surat Al-Mu’minun Ayat 81 - 90 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 81

بَلْ قَالُوا۟ مِثْلَ مَا قَالَ ٱلْأَوَّلُونَ

Sebenarnya mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan perkataan yang diucapkan oleh orang-orang dahulu kala.

«بل قالوا مثل ما قال الأولون».

(Sebenarnya mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan perkataan yang diucapkan oleh orang-orang dahulu kala).

Ayat 82

قَالُوٓا۟ أَءِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَٰمًا أَءِنَّا لَمَبْعُوثُونَ

Mereka berkata: "Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan?

«قالوا» أي الأولون «أئذا متنا وكنا ترابا وعظاما أئنا لمبعوثون» لا وفي الهمزتين في الموضعين التحقيق وتسهيل الثانية وإدخال ألف بينهما على الوجهين.

(Mereka berkata) orang-orang dahulu itu, ("Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan hidup kembali?) memang kalian akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Kedua huruf Hamzah pada dua tempat ini dapat dibaca Tahqiq, sehingga bacaannya menjadi A-innaa. Sebagaimana huruf Hamzah yang keduanya dapat pula dibaca Tas-hil, sehingga bacaannya menjadi Ayinnaa. Sehubungan dengan bacaan ini ada dua pendapat, yaitu men-tahqiq-kan kedua Hamzahnya dan men-tashil-kan Hamzah yang kedua.

Ayat 83

لَقَدْ وُعِدْنَا نَحْنُ وَءَابَآؤُنَا هَٰذَا مِن قَبْلُ إِنْ هَٰذَآ إِلَّآ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ

Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu kala!".

«لقد وعدنا نحن وآباؤنا هذا» أي البعث بعد الموت «من قبل إن» ما «هذا إلا أساطير» أكاذيب «الأولين» كالأضاحيك والأعاجيب جمع أسطورة بالضم.

(Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi ancaman dengan ini) yaitu dengan masalah akan dibangkitkan menjadi hidup kembali sesudah mati (dahulu, tiada lain) tidak lain (ia hanyalah dongengan-dongengan) kebohongan-kebohongan (orang-orang dahulu kala") wazan lafal Asaathiir sama dengan lafal Al Adhaahiik dan Al-A`aajiib, adalah bentuk jamak dari lafal Usthuurah artinya dongengan atau fiksi.

Ayat 84

قُل لِّمَنِ ٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهَآ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?"

«قل» لهم «لمن الأرض ومن فيها» من الخلق «إن كنتم تعلمون» خالقها ومالكها.

(Katakanlah) kepada mereka, ("Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya) yakni semua makhluk yang ada padanya (jika kalian mengetahui?") siapa pencipta dan pemiliknya.

Ayat 85

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?"

«سيقولون لله قل» لهم «أفلا تذَّكرون» بإدغام التاء الثانية في الذال تتعظون فتعلمون أن القادر على الخلق ابتداء قادر على الإحياء بعد الموت.

(Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah." Katakanlah) kepada mereka, ("Maka apakah kalian tidak memikirkannya?") asal Tadzakkaruuna adalah Tatadzakkaruuna kemudian huruf Ta yang kedua diidgamkan atau dimasukkan ke dalam huruf Dzal setelah terlebih dahulu diganti menjadi Dzal, sehingga jadilah Tadzakkaruuna, artinya mengambil pelajaran. Maksudnya, apakah kalian tidak mengambil pelajaran daripadanya, karena kalian mengetahui, bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan untuk pertama kali, Maha Kuasa pula untuk menghidupkannya kembali, sesudah ciptaan-Nya mati.

Ayat 86

قُلْ مَن رَّبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ ٱلسَّبْعِ وَرَبُّ ٱلْعَرْشِ ٱلْعَظِيمِ

Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?"

«قل من رب السماوات السبع ورب العرش العظيم» الكرسي.

(Katakanlah! "Siapakah Rabb langit yang tujuh dan Rabb Arasy yang besar") yakni Al Kursi.

Ayat 87

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?"

«سيقولون الله قل أفلا تتقون» تحذرون عبادة غيره.

(Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah". Katakanlah! "Apakah kalian tidak bertakwa?") tidak takut bila kalian menyembah selain-Nya.

Ayat 88

قُلْ مَنۢ بِيَدِهِۦ مَلَكُوتُ كُلِّ شَىْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?"

«قل من بيده ملكوت» ملك «كل شيء» والتاء للمبالغة «وهو يُجير ولا يُجار عليه» يَحمي ولا يُحمى عليه «إن كنتم تعلمون».

(Katakanlah! "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan) yakni merajai (segala sesuatu) lafal Malakuut huruf Ta yang ada padanya menunjukkan makna Mubalaghah, yakni kekuasaan di atas segala kekuasaan (sedangkan Dia melindungi dan tidak membutuhkan perlindungan) Dia melindungi dan tidak memerlukan perlindungan (jika kalian mengetahui?")

Ayat 89

سَيَقُولُونَ لِلَّهِ ۚ قُلْ فَأَنَّىٰ تُسْحَرُونَ

Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah". Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?"

«سيقولون لله» وفي قراءة بلام الجر في الموضعين نظرا إلى أن المعنى من له ما ذكر «قل فأنى تسحرون» تخدعون وتصرفون عن الحق عبادة الله وحده أي كيف تخيل لكم أنه باطل.

(Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah") menurut qiraat yang lain dibaca Allah, baik dalam ayat ini maupun dalam ayat sebelumnya. Demikian itu karena makna yang dimaksud adalah, kepunyaan siapakah hal-hal yang telah disebutkan itu (Katakanlah! "Kalau demikian maka dari jalan manakah kalian merasa ditipu?") ditipu dan dikelabui dari perkara yang hak, yaitu menyembah Allah semata. Maksudnya, bagaimanakah bisa terbayangkan dalam benak kalian bahwasanya hal ini batil?

Ayat 90

بَلْ أَتَيْنَٰهُم بِٱلْحَقِّ وَإِنَّهُمْ لَكَٰذِبُونَ

Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta.

«بل آتيناهم بالحق» بالصدق «وإنهم لكذبون» في نفيه وهو.

(Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka) dengan sesungguhnya (dan sesungguhnya mereka benar-benar orang-orang yang berdusta) sewaktu mereka menentang kebenaran itu; kebenaran tersebut adalah,