Surat Al-Infitar Ayat 11 - 19 dengan Tafsir


Ayat 11

كِرَامًا كَٰتِبِينَ

«كِراما» على الله «كاتبين» لها.

(Yang mulia) artinya mereka dimuliakan di sisi Allah (dan yang mencatat) maksudnya menjadi juru tulis amal perbuatan kalian.

Ayat 12

يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

«يعلمون ما تفعلون» جميعه.

(Mereka mengetahui semua apa yang kalian kerjakan) tanpa kecuali.

Ayat 13

إِنَّ ٱلْأَبْرَارَ لَفِى نَعِيمٍ

«إن الأبرار» المؤمنين الصادقين في إيمانهم «لفي نعيم» جنة.

(Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti) yakni orang-orang mukmin yang benar-benar mantap dalam keimanannya, (benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan.)

Ayat 14

وَإِنَّ ٱلْفُجَّارَ لَفِى جَحِيمٍ

«وإن الفجار الكفار «لفي جحيم» نار محرقة.

(Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka) yakni orang-orang kafir (benar-benar berada dalam neraka) yang apinya sangat membakar.

Ayat 15

يَصْلَوْنَهَا يَوْمَ ٱلدِّينِ

«يصلونها» يدخلونها ويقاسون حرَّها «يوم الدين» الجزاء.

(Mereka masuk ke dalamnya) atau menjadi penghuninya, ia merasakan panas api yang membakar itu (pada hari pembalasan) yaitu di saat mereka menerima pembalasan.

Ayat 16

وَمَا هُمْ عَنْهَا بِغَآئِبِينَ

«وما هم عنها بغائبين» بمخرجين.

(Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari neraka itu) artinya tidak bisa melepaskan diri darinya.

Ayat 17

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا يَوْمُ ٱلدِّينِ

«وما أدراك» أعلمك «ما يوم الدين».

(Tahukah kamu) lafal Adraaka maknanya sama dengan lafal A'lamaka, yakni tahukah kamu (apakah hari pembalasan itu?)

Ayat 18

ثُمَّ مَآ أَدْرَىٰكَ مَا يَوْمُ ٱلدِّينِ

«ثم ما أدراك ما يومُ الدين» تعظيم لشأنه.

(Sekali lagi, tahukah kamu apakah hari pembalasan itu?) ayat ini mengungkapkan tentang kedudukan hari pembalasan yang agung itu.

Ayat 19

يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْـًٔا ۖ وَٱلْأَمْرُ يَوْمَئِذٍ لِّلَّهِ

«يوم» بالرفع، أي هو يوم «لا تملك نفس لنفس شيئا» من المنفعة «والأمر يومئذ لله» لا أمر لغيره فيه، أي لم يمكن أحدا من التوسط فيه بخلاف الدنيا.

(Yaitu pada hari) yakni hari itu adalah hari (seseorang tidak berdaya sedikit pun untuk menolong orang lain) atau seseorang tidak dapat memberikan manfaat kepada orang lain. (Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah) artinya tiada suatu urusan pun pada hari itu selain-Nya. Dengan kata lain, pada hari itu tiada seorang pun yang dapat menjadi perantara atau penengah, berbeda halnya dengan di dunia.