Surat Al-Haqqah Ayat 21 - 30 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 21

فَهُوَ فِى عِيشَةٍ رَّاضِيَةٍ

Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridhai,

«فهو في عيشة راضية» مرضية.

(Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai) lafal raadhiyah berarti mardhiyah, artinya diridai.

Ayat 22

فِى جَنَّةٍ عَالِيَةٍ

dalam surga yang tinggi,

«في جنة عالية».

(Dalam surga yang tinggi.)

Ayat 23

قُطُوفُهَا دَانِيَةٌ

buah-buahannya dekat,

«قطوفها» ثمارها «دانية» قريبة يتناولها القائم والقاعد والمضطجع.

(Buah-buahannya) buah-buahan yang dipetiknya (dekat) sangat dekat yaitu dapat dicapai oleh orang yang berdiri, orang yang duduk, dan malah orang yang berbaring.

Ayat 24

كُلُوا۟ وَٱشْرَبُوا۟ هَنِيٓـًٔۢا بِمَآ أَسْلَفْتُمْ فِى ٱلْأَيَّامِ ٱلْخَالِيَةِ

(kepada mereka dikatakan): "Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu".

فيقال لهم «كلوا واشربوا هنيئا» حال، أي متهنئين «بما أسلفتم في الأيام الخالية» الماضية في الدنيا.

Maka dikatakan kepada mereka: ("Makan dan minumlah dengan nyaman) lafal hanii'an berkedudukan sebagai hal, dengan sedap (disebabkan amal yang telah kalian kerjakan pada hari-hari yang telah lalu") sewaktu kalian di dunia.

Ayat 25

وَأَمَّا مَنْ أُوتِىَ كِتَٰبَهُۥ بِشِمَالِهِۦ فَيَقُولُ يَٰلَيْتَنِى لَمْ أُوتَ كِتَٰبِيَهْ

Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Wahai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini).

«وأما من أوتيَ كتابه بشماله فيقول يا» للتنبيه «ليتني لم أوت كتابيه».

(Adapun orang-orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata, "Aduhai) wahai; lafal ya di sini menunjukkan makna tanbih (alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku.)

Ayat 26

وَلَمْ أَدْرِ مَا حِسَابِيَهْ

Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.

«ولم أدر ما حسابيه».

(Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku.)

Ayat 27

يَٰلَيْتَهَا كَانَتِ ٱلْقَاضِيَةَ

Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.

«يا ليتها» أي الموتة في الدنيا «كانت القاضية» القاطعة لحياتي بأن لا أبعث.

(Wahai kiranya kematian itulah) kematian di dunia (yang menyelesaikan segala sesuatu.) Yang memutuskan hidupku dan tidak akan dibangkitkan lagi.

Ayat 28

مَآ أَغْنَىٰ عَنِّى مَالِيَهْ ۜ

Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.

«ما أغنى عني مالية».

(Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.)

Ayat 29

هَلَكَ عَنِّى سُلْطَٰنِيَهْ

Telah hilang kekuasaanku daripadaku".

«هلك عني سلطانيه» قوتي وحجتي وهاء كتابيه وحسابيه وماليه وسلطانيه للسكت تثبت وقفا ووصلا اتباعا للمصحف الإمام والنقل، ومنهم من حذفها وصلا.

(Telah hilang kekuasaanku dariku") kekuatanku dan argumentasi atau hujahku. Huruf Ha yang terdapat dalam lafal kitabiyah, hisabiyah, maliyah, dan sulthaniyah, semuanya adalah ha saktah yang tetap dibaca baik dalam keadaan Waqaf maupun dalam keadaan Washal. Demikian itu karena mengikut mushhaf imam/induk dan karena mengikut dalil naqli. Akan tetapi sekali pun demikian, ada pula sebagian ulama yang tidak membacakannya bila diwashalkan.

Ayat 30

خُذُوهُ فَغُلُّوهُ

(Allah berfirman): "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.

«خذوه» خطاب لخزنة جهنم «فغلوه» اجمعوا يديه إلى عنقه في الغل.

("Peganglah dia) khithab atau perintah dalam ayat ini ditujukan kepada para malaikat penjaga neraka Jahanam (lalu belenggulah dia.") Ikatlah kedua tangannya menjadi satu dengan kepalanya ke dalam belenggu.