Surat Al-Haqqah Ayat 41 - 50 dengan Tafsir
Ayat 41
وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَاعِرٍ ۚ قَلِيلًا مَّا تُؤْمِنُونَ
«وما هو بقول شاعر قليلا ما تؤمنون».
(Dan Alquran itu bukanlah perkataan seorang penyair. Sedikit sekali kalian beriman kepadanya.)
Ayat 42
وَلَا بِقَوْلِ كَاهِنٍ ۚ قَلِيلًا مَّا تَذَكَّرُونَ
«ولا بقول كاهن قليلا ما تذكرون» بالتاء والياء في الفعلين وما مزيدة مؤكدة والمعنى أنهم آمنوا بأشياء يسيرة وتذكروها مما أتى به النبي صلى الله عليه وسلم من الخير والصلة والعفاف فلم تغن عنهم شيئا.
(Dan bukan pula perkataan tukang tenung. Sedikit sekali kalian mengambil pelajaran darinya) lafal tu'minuuna pada ayat di atas dan lafal tadzakkaruuna, kedua-duanya dapat pula dibaca yu'minuuna dan yadzakkaruuna. Huruf maa-nya merupakan huruf zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna. Makna ayat, bahwasanya mereka itu hanya beriman kepada hal-hal yang sedikit sekali, dan mereka pun hanya ingat sedikit tentang hal-hal yang didatangkan oleh Nabi saw. yaitu berupa kebaikan, silaturahmi, dan memelihara kehormatan. Maka hal-hal tersebut tiada memberi manfaat kepada mereka barang sedikit pun.
Ayat 43
تَنزِيلٌ مِّن رَّبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
بل هو «تنزيل من رب العالمين».
Bahkan Alquran itu (diturunkan dari Rabb semesta alam.)
Ayat 44
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ ٱلْأَقَاوِيلِ
«ولو تقوَّل» أي النبي «علينا بعض الأقاويل» بأن قال عنا ما لم نقله.
(Seandainya dia mengada-adakan) yakni Nabi Muhammad (sebagian perkataan atas nama Kami) seumpamanya dia mengatakan dari Kami, padahal Kami tidak pernah mengatakannya.
Ayat 45
لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِٱلْيَمِينِ
«لأخذنا» لنلنا «منه» عقابا «باليمين» بالقوة والقدرة.
(Niscaya benar-benar Kami pegang) niscaya Kami tangkap (dia) sebagai hukuman baginya (dengan kekuatan) dan kekuasaan-Ku.
Ayat 46
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ ٱلْوَتِينَ
«ثم لقطعنا منه الوتين» نياط القلب وهو عرق متصل به إذا انقطع مات صاحبه.
(Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya) yang apabila urat itu terputus maka orang itu akan mati.
Ayat 47
فَمَا مِنكُم مِّنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَٰجِزِينَ
«فما منكم من أحد» هو اسم ما ومن زائدة لتأكيد النفي ومنكم حال من أحد «عنه حاجزين» مانعين خبر ما وجمع لان أحدا في سياق النفي بمعنى الجمع وضمير عنه للنبي صلى الله عليه وسلم، أي لا مانع لنا عنه من حيث العقاب.
(Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kalian) lafal min ahadin adalah isimnya maa, sedangkan huruf min adalah huruf zaidah yang mengandung makna mengukuhkan kenafiannya. Dan lafal minkum adalah hal dari lafal ahadin (yang dapat menghalang-halangi Kami daripadanya) tiada seorang pun yang dapat mencegah-Ku daripadanya. Lafal haajiziina adalah khabar dari maa, dan ia dijamakkan karena lafal ahadan di dalam konteks nafi yang maknanya mengandung pengertian jamak. Dan dhamir yang terdapat di dalam lafal `anhu merujuk kepada Nabi saw.; yakni tiada seorang pun yang dapat mencegah Kami dari hukumannya.
Ayat 48
وَإِنَّهُۥ لَتَذْكِرَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ
«وإنه» أي القرآن «لتذكرة للمتقين».
(Dan sesungguhnya dia itu) Alquran itu (benar-benar suatu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.)
Ayat 49
وَإِنَّا لَنَعْلَمُ أَنَّ مِنكُم مُّكَذِّبِينَ
«وإنا لنعلم أن منكم» أيها الناس «مكذبين» بالقرآن ومصدقين.
(Dan sesungguhnya Kami benar-benar mengetahui, bahwa di antara kalian) hai manusia (ada orang-orang yang mendustakan) Alquran dan ada pula yang mempercayainya.
Ayat 50
وَإِنَّهُۥ لَحَسْرَةٌ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ
«وإنه» أي القرآن «لحسرة على الكافرين» إذا رأوا ثواب المصدقين وعقاب المكذبين به.
(Dan sesungguhnya dia itu) Alquran itu (menjadi penyesalan bagi orang-orang kafir) di saat mereka melihat pahala yang diterima oleh orang-orang yang beriman kepadanya, dan hukuman yang diterima oleh orang-orang yang mendustakannya.