Surat Al-Anbiya Ayat 31 - 40 dengan Tafsir
Ayat 31
وَجَعَلْنَا فِى ٱلْأَرْضِ رَوَٰسِىَ أَن تَمِيدَ بِهِمْ وَجَعَلْنَا فِيهَا فِجَاجًا سُبُلًا لَّعَلَّهُمْ يَهْتَدُونَ
«وجعلنا في الأرض رواسي» جبالاً ثوابت لـ «أن» لا «تميد» تتحرك «بهم وجعلنا فيها» الرواسي «فجاجاً» مسالك «سبلاً» بدل، طرقاً نافذة واسعة «لعلهم يهتدون» إلى مقاصدهم في الأسفار.
(Dan telah Kami jadikan di bumi ini berpatok-patok) yakni gunung-gunung yang kokoh (supaya) tidak (goncang ia) yakni, bumi (bersama mereka dan telah Kami jadikan pula padanya) di gunung-gunung itu (celah-celah) yang dapat ditempuh (sebagai jalan-jalan) lafal Subulan ini menjadi Badal dari lafal Fijaajan, artinya jalan-jalan yang luas dan dapat ditempuh (agar mereka mendapat petunjuk) untuk sampai pada tujuan-tujuan mereka dalam bepergian.
Ayat 32
وَجَعَلْنَا ٱلسَّمَآءَ سَقْفًا مَّحْفُوظًا ۖ وَهُمْ عَنْ ءَايَٰتِهَا مُعْرِضُونَ
«وجلعنا السماء سقفاً» للأرض كالسقف للبيت «محفوظاً» عن الوقوع «وهم عن آياتها» من الشمس والقمر والنجوم «معرضون» لا يتفكرون فيها فيعلمون أن خالقها لا شريك له.
(Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap) bagi bumi, sebagaimana atap yang menaungi rumah (yang terpelihara) tidak sampai ambruk (sedang mereka dari segala tanda-tanda yang ada padanya) berupa matahari, bulan dan bintang-bintang (berpaling) mereka yakni orang kafir tidak mau memikirkan hal itu hingga mereka mengetahui, bahwa pencipta kesemuanya itu tiada sekutu bagi-Nya.
Ayat 33
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلَّيْلَ وَٱلنَّهَارَ وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِى فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
«وهو الذي خلق الليل والنهار والشمس والقمر كل» تنوينه عوض عن المضاف إليه من الشمس والقمر وتابعه وهو النجوم «في فلك» مستدير كالطاحونة في السماء «يسبحون» يسيرون بسرعة كالسابح في الماء، وللتشبيه به أتى بضمير جمع من يعقل.
(Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari semua itu) lafal Kullun ini tanwinnya merupakan pergantian daripada Mudhaf ilaih, maksudnya masing-masing daripada matahari, bulan dan bintang-bintang lainnya (di dalam garis edarnya) pada garis edarnya yang bulat di angkasa bagaikan bundaran batu penggilingan gandum (beredar) maksudnya semua berjalan dengan cepat sebagaimana berenang di atas air. Disebabkan ungkapan ini memakai Tasybih, maka didatangkanlah Dhamir bagi orang-orang yang berakal; yakni keadaan semua yang beredar pada garis edarnya itu bagaikan orang-orang yang berenang di dalam air.
Ayat 34
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ ٱلْخُلْدَ ۖ أَفَإِي۟ن مِّتَّ فَهُمُ ٱلْخَٰلِدُونَ
ونزل لما قال الكفار إنَّ محمداً سيموت: «وما جعلنا لبشر من قبلك الخلد» البقاء في الدنيا «أفإن مت فهم الخالدون» فيها؟ لا، فالجملة الأخيرة محل الاستفهام الإنكاري.
Ayat ini diturunkan ketika orang-orang kafir berkata, bahwa sesungguhnya Muhammad itu pasti akan mati (Kami tidak menjadikan hidup kekal bagi seorang manusia pun sebelum kamu) hidup abadi di dunia (maka jika kamu mati, apakah mereka akan kekal?) di dunia? Tentu saja tidak. Jumlah kalimat yang terakhir inilah yang mengandung pengertian ingkar.
Ayat 35
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
«كل نفس ذائقة الموت» في الدنيا «ونبلوكم» نختبركم «بالشر والخير» كفقر وغنى وسقم وصحة «فتنة» مفعول له، أي لننظر أتصبرون وتشكرون أم لا «وإلينا ترجعون» فنجازيكم.
(Tiap-tiap yang berjiwa itu akan merasakan mati) di dunia (dan Kami akan menguji kalian) mencoba kalian (dengan keburukan dan kebaikan) seperti miskin, kaya, sakit dan sehat (sebagai cobaan) kalimat ini menjadi Maf'ul Lah, maksudnya supaya Kami melihat, apakah mereka bersabar dan bersyukur ataukah tidak. (Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan) kemudian Kami akan membalas kalian.
Ayat 36
وَإِذَا رَءَاكَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِن يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا هُزُوًا أَهَٰذَا ٱلَّذِى يَذْكُرُ ءَالِهَتَكُمْ وَهُم بِذِكْرِ ٱلرَّحْمَٰنِ هُمْ كَٰفِرُونَ
«وإذا رآك الذين كفروا إن» ما «يتخذونك إلا هزواً» أي مهزوءاً به يقولون «أهذا الذي يذكر آلهتكم» أي يعيبها «وهم بذكر الرحمن» لهم «هم» تأكيد «كافرون» به إذا قالوا ما نعرفه.
(Dan apabila orang-orang kafir itu melihat kamu tidaklah mereka menjadikanmu melainkan hanyalah sebagai bahan perolokan) yakni mereka memperolok-olok kamu seraya mengatakan, ("Apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhan kalian?") orang yang mencaci maki tuhan-tuhan kalian. (Dan mereka adalah orang-orang yang bila disebutkan nama Tuhan Yang Maha Pemurah) kepada mereka (maka mereka) lafal ini berfungsi menjadi taukid (ingkar) kepada-Nya, karena mereka menjawab, "Kami tidak mengetahui-Nya."
Ayat 37
خُلِقَ ٱلْإِنسَٰنُ مِنْ عَجَلٍ ۚ سَأُو۟رِيكُمْ ءَايَٰتِى فَلَا تَسْتَعْجِلُونِ
ونزل في استعجالهم العذاب «خلق الإنسان من عجل» أي أنه لكثرة عجله في أحواله كأنه خلق منه «سأريكم آياتي» مواعيدي بالعذاب «فلا تستعجلون» فيه فأراهم القتل ببدر.
Ayat ini diturunkan sewaktu mereka meminta disegerakan turunnya azab atas mereka. (Manusia telah dijadikan dari tergesa-gesa) disebabkan manusia itu bertabiat tergesa-gesa di dalam semua tindakannya, maka seolah-olah ia diciptakan daripadanya. (Kelak Aku akan perlihatkan kepada kalian tanda-tanda azab-Ku) yakni ketentuan waktu bagi azab-Ku (maka janganlah kalian minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera) kemudian Allah memperlihatkan kepada mereka turunnya azab itu, yaitu dengan dibunuhnya mereka dalam perang Badar.
Ayat 38
وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
«ويقولون متى هذا الوعد» بالقيامة «إن كنتم صادقين» فيه.
(Mereka berkata, "Kapankah janji itu akan datang) yang dimaksud kiamat itu (jika kamu sekalian adalah orang-orang yang benar?") tentang adanya janji itu.
Ayat 39
لَوْ يَعْلَمُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ حِينَ لَا يَكُفُّونَ عَن وُجُوهِهِمُ ٱلنَّارَ وَلَا عَن ظُهُورِهِمْ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ
قال تعالى: «لو يعلم الذين كفروا حين لا يكفون» يدفعون «عن وجوههم النار ولا عن ظهورهم ولا هم ينصرون» يمنعون منها في القيامة وجواب لو ما قالوا ذلك.
Allah berfirman (Andaikata orang-orang kafir itu mengetahui waktu mereka tidak dapat mengelakkan) di waktu mereka tidak mampu menolak (api neraka dari muka mereka dan tidak pula dari punggung mereka sedangkan mereka tidak pula mendapat pertolongan) yang dapat mencegah diri mereka daripada api neraka itu, di hari kiamat nanti. Jawab dari pada lafal Lau tidak disebutkan, yaitu, niscaya mereka tidak akan mengeluarkan perkataan tersebut.
Ayat 40
بَلْ تَأْتِيهِم بَغْتَةً فَتَبْهَتُهُمْ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ رَدَّهَا وَلَا هُمْ يُنظَرُونَ
«بل تأتيهم» القيامة «بغتة فتبهتهم» تحيرهم «فلا يستطيعون ردها ولا هم ينظرون» يمهلون لتوبة أو معذرة.
(Sebenarnya akan mendatangi mereka) hari kiamat itu (dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka menjadi panik) menjadi bingung dan panik (maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak pula mereka diberi tangguh) ditangguhkan untuk bertobat atau meminta ampunan.