Surat 'Abasa Ayat 11 - 20 dengan Tafsir
Ayat 11
كَلَّآ إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ
«كلا» لا تفعل مثل ذلك «إنها» أي السورة أو الآيات «تذكرة» عظة للخلق.
(Sekali-kali jangan) berbuat demikian, yakni janganlah kamu berbuat hal yang serupa lagi. (Sesungguhnya hal ini) maksudnya, surat ini atau ayat-ayat ini (adalah suatu peringatan) suatu pelajaran bagi makhluk semuanya.
Ayat 12
فَمَن شَآءَ ذَكَرَهُۥ
«فمن شاء ذكره» حفظ ذلك فاتعظ به.
(Maka barang siapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya) atau tentu ia menghafalnya kemudian menjadikannya sebagai nasihat bagi dirinya.
Ayat 13
فِى صُحُفٍ مُّكَرَّمَةٍ
«في صحف» خبر ثان لأنها وما قبله اعتراض «مكرمة» عند الله.
(Di dalam kitab-kitab) menjadi Khabar yang kedua, karena sesungguhnya ia dan yang sebelumnya berkedudukan sebagai jumlah Mu'taridhah atau kalimat sisipan (yang dimuliakan) di sisi Allah.
Ayat 14
مَّرْفُوعَةٍ مُّطَهَّرَةٍۭ
«مرفوعة» في السماء «مطهرة» منزهة عن مس الشياطين.
(Yang ditinggikan) di langit (lagi disucikan) dari sentuhan setan.
Ayat 15
بِأَيْدِى سَفَرَةٍ
«بأيدي سفرة» كتبة ينسخونها من اللوح المحفوظ.
(Di tangan para penulis) yakni malaikat-malaikat yang menukilnya dari Lohmahfuz.
Ayat 16
كِرَامٍۭ بَرَرَةٍ
«كرام بررة» مطيعين لله تعالى وهم الملائكة.
(Yang mulia lagi berbakti) artinya, semuanya taat kepada Allah swt.; mereka itu adalah malaikat-malaikat.
Ayat 17
قُتِلَ ٱلْإِنسَٰنُ مَآ أَكْفَرَهُۥ
«قتل الإنسان» لعن الكافر «ما أكفره» استفهام توبيخ، أي ما حمله على الكفر.
(Binasalah manusia) maksudnya, terlaknatlah orang kafir itu (alangkah sangat kekafirannya) Istifham atau kata tanya pada ayat ini mengandung makna celaan; makna yang dimaksud, apakah gerangan yang mendorongnya berlaku kafir?
Ayat 18
مِنْ أَىِّ شَىْءٍ خَلَقَهُۥ
«من أي شيءٍ خلقه» استفهام تقرير، ثم بينه فقال:
(Dari apakah Allah menciptakannya?) Istifham atau kata tanya di sini mengandung makna Taqrir. Kemudian Allah menjelaskannya melalui firman berikutnya:
Ayat 19
مِن نُّطْفَةٍ خَلَقَهُۥ فَقَدَّرَهُۥ
«من نطفة خلقه فقدره» علقة ثم مضغة إلى آخر خلقه.
(Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya) menjadi 'alaqah, kemudian menjadi segumpal daging hingga akhir penciptaannya.
Ayat 20
ثُمَّ ٱلسَّبِيلَ يَسَّرَهُۥ
«ثم السبيل» أي طريق خروجه من بطن أمه «يَسَّره».
(Kemudian untuk menempuh jalannya) yakni jalan ia keluar dari perut ibunya (Dia memudahkannya.)