Surat Yusuf Ayat 1 - 10 dengan Tafsir


Ayat 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ الٓر ۚ تِلْكَ ءَايَٰتُ ٱلْكِتَٰبِ ٱلْمُبِينِ

«الر» الله أعلم بمراده بذلك «تلك» هذه الآيات «آيات الكتاب» القرآن والإضافة بمعنى من «المبين» المظهر للحق من الباطل.

(Alif laam raa) hanya Allahlah yang mengetahui maksudnya (ini) ayat-ayat ini (adalah ayat-ayat Kitab) yakni Alquran; idhafat di sini mengandung makna min, artinya bagian daripada Alquran (yang jelas) yang membedakan perkara hak daripada perkara yang batil.

Ayat 2

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ قُرْءَٰنًا عَرَبِيًّا لَّعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

«إنا أنزلناه قرآنا عربيا» بلغة العرب «لعلكم» يا أهل مكة «تعقلون» تفقهون معانيه.

(Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Alquran dengan berbahasa Arab) dengan memakai bahasa Arab (agar kalian) hai penduduk Mekah (memahaminya) memahami makna-maknanya.

Ayat 3

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ ٱلْقَصَصِ بِمَآ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ وَإِن كُنتَ مِن قَبْلِهِۦ لَمِنَ ٱلْغَٰفِلِينَ

«نحن نقص عليك أحسن القصص بما أوحينا» بإيحائنا «إليك هذا القرآن وإن» مخففة أي وإنه «كنت من قبله لمن الغافلين».

(Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan) melalui apa yang Kami wahyukan (Alquran ini kepadamu dan sesungguhnya) lafal in merupakan takhfif daripada lafal inna (kamu sebelumnya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui).

Ayat 4

إِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَٰٓأَبَتِ إِنِّى رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ لِى سَٰجِدِينَ

اذكر «إذ قال يوسف لأبيه» يعقوب «يا أبت» بالكسر دلالة على ياء الإضافة المحذوفة والفتح دلالة على ألف محذوفة قلبت عن الياء «إني رأيت» في المنام «أحد عشر كوكبا والشمس والقمر رأيتهم» تأكيد «لي ساجدين» جمع بالياء والنون للوصف بالسجود الذي هو من صفات العقلاء.

Ingatlah (Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya) Nabi Yakub ("Wahai ayahku!) dibaca kasrah, yaitu abati untuk menunjukkan adanya ya idhafat yang tidak disebutkan. Sedangkan bila dibaca fatah, maka menunjukkan adanya huruf alif yang tidak disebutkan, yaitu abata, kemudian alif ditukar dengan ya (Sesungguhnya aku telah melihat) di dalam tidurku, yakni bermimpi (sebelas buah bintang dan matahari serta bulan, kulihat semuanya) lafal ra-aytuhum berkedudukan menjadi taukid atau pengukuh dari lafal ra-aytu di muka tadi (sujud kepadaku.") lafal saajidiina adalah bentuk jamak, yang alamat i'rabnya memakai ya dan nun karena menggambarkan keadaan sujud, hal ini merupakan ciri khas daripada makhluk yang berakal.

Ayat 5

قَالَ يَٰبُنَىَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلَىٰٓ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا۟ لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

«قال يا بني لا تقصص رؤياك على إخوتك فيكيدوا لك كيدا» يحتالون في هلاكك حسدا لعلمهم بتأويلها من أنهم الكواكب والشمس أمك والقمر أبوك «إن الشيطان للإنسان عدو مبين» ظاهر العداوة.

(Ayahnya berkata, "Hai anakku! Janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-audaramu, maka mereka membuat makar kepadamu) maksudnya mereka pasti akan membuat tipu muslihat guna membinasakanmu, karena terdorong oleh rasa dengki mereka kepadamu. Tentu mereka menakwilkan impianmu itu, bahwa bintang-bintang itu adalah mereka sendiri dan matahari itu adalah ibumu, sedangkan bulan adalah ayahmu. (Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.") jelas permusuhannya.

Ayat 6

وَكَذَٰلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِن تَأْوِيلِ ٱلْأَحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكَ وَعَلَىٰٓ ءَالِ يَعْقُوبَ كَمَآ أَتَمَّهَا عَلَىٰٓ أَبَوَيْكَ مِن قَبْلُ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْحَٰقَ ۚ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

«وكذلك» كما رأيت «يجتبيك» يختارك «ربك ويعلمك من تأويل الأحاديث» تعبير الرؤيا «ويتم نعمته عليك» بالنبوة «وعلى آل يعقوب» أولاده «كما أتمها» بالنبوة «على أبويك من قبل إبراهيم وإسحاق إن ربك عليم» بخلقه «حكيم» في صنعه بهم.

(Dan demikianlah) seperti apa yang kamu lihat dalam mimpimu itu (telah memilih kamu) telah mengangkatmu (Rabbmu dan diajarkan-Nya kepadamu sebagian dari takwil-takwil mimpi) makna mimpi (dan disempurnakan-Nya kepadamu nikmat-Nya) yaitu kenabian (dan kepada keluarga Yakub) yakni anak-anaknya (sebagaimana Dia telah menyempurnakan nikmat-Nya) yaitu nikmat kenabian (kepada kedua orang tuamu sebelum itu, yaitu Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Rabbmu Maha Mengetahui) tentang makhluk-Nya (lagi Maha Bijaksana) di dalam memperlakukan mereka.

Ayat 7

۞ لَّقَدْ كَانَ فِى يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِۦٓ ءَايَٰتٌ لِّلسَّآئِلِينَ

«لقد كان في» خبر «يوسف وإخوته» وهم أحد عشر «آيات» عبر «للسائلين» عن خبرهم.

(Sesungguhnya telah ada pada) kisah (Yusuf dan saudara-saudaranya) jumlah mereka ada sebelas orang (tanda-tanda) bahan-bahan pelajaran (bagi orang-orang yang bertanya).

Ayat 8

إِذْ قَالُوا۟ لَيُوسُفُ وَأَخُوهُ أَحَبُّ إِلَىٰٓ أَبِينَا مِنَّا وَنَحْنُ عُصْبَةٌ إِنَّ أَبَانَا لَفِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

اذكر «إذ قالوا» أي بعض إخوة يوسف لبعضهم «ليوسف» مبتدأ «وأخوه» شقيقه بنيامين «أحب» خبر «إلى أبينا منا ونحن عصبة» جماعة «إن أبانا لفي ضلال» خطأ «مبين» بين بإيثارهما علينا.

Ingatlah (ketika mereka berkata) yaitu sebagian saudara-saudara Nabi Yusuf kepada sebagian yang lain ("Sesungguhnya Yusuf) lafal Yusuf berkedudukan menjadi mubtada (dan saudaranya) yang sekandung yaitu Bunyamin (lebih dicintai) menjadi khabar dari lafal Yusuf tadi (oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita ini adalah satu golongan) kelompok yang kuat. (Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kesesatan) kekeliruan (yang nyata) kekeliruan yang jelas dikarenakan ia lebih menyayangi Yusuf dan saudara sekandungnya daripada kita.

Ayat 9

ٱقْتُلُوا۟ يُوسُفَ أَوِ ٱطْرَحُوهُ أَرْضًا يَخْلُ لَكُمْ وَجْهُ أَبِيكُمْ وَتَكُونُوا۟ مِنۢ بَعْدِهِۦ قَوْمًا صَٰلِحِينَ

«اقتلوا يوسف أو اطرحوه أرضا» أي بأرض بعيدة «يخل لكم وجه أبيكم» بأن يقبل عليكم ولا يلتفت لغيركم «وتكونوا من بعده» أي بعد قتل يوسف أو طرحه «قوما صالحين» بأن تتوبوا.

(Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu daerah) ke tempat yang jauh dan belum dikenal (supaya perhatian ayah kalian tertumpah kepada kalian) sehingga beliau hanya memperhatikan kalian dan tidak kepada yang lainnya (dan sesudah itu hendaklah kalian) sesudah membunuh Yusuf atau membuangnya (menjadi orang-orang yang baik.") dengan jalan bertobat.

Ayat 10

قَالَ قَآئِلٌ مِّنْهُمْ لَا تَقْتُلُوا۟ يُوسُفَ وَأَلْقُوهُ فِى غَيَٰبَتِ ٱلْجُبِّ يَلْتَقِطْهُ بَعْضُ ٱلسَّيَّارَةِ إِن كُنتُمْ فَٰعِلِينَ

«قال قائل منهم» هو يهوذا «لا تقتلوا يوسف وألقوه» اطرحوه «في غيابت الجب» مظلم البئر في قراءة بالجمع «يلتقطه بعض السيارة» المسافرين «إن كنتم فاعلين» ما أردتم من التفريق فاكتفوا بذلك.

(Seorang di antara mereka berkata,) yaitu Yahudza ("Janganlah kalian bunuh Yusuf, tetapi lemparkanlah dia) masukkanlah dia (ke dasar sumur) yang gelap sekali. Menurut qiraat lafal al-jub dibaca dalam bentuk jamak (supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir) orang-orang yang sedang melakukan perjalanan (jika kalian hendak berbuat.") apa yang kalian kehendaki, yaitu ingin memisahkan antara Yusuf dan ayahnya, maka cukuplah dengan cara tersebut.