Surat Ta Ha Ayat 101 - 110 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 101

خَٰلِدِينَ فِيهِ ۖ وَسَآءَ لَهُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ حِمْلًا

mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat,

«خالدين فيه» أي في عذاب الوزر «وساء لهم يوم القيامة حملا» تمييز مفسر للضمير في ساء والمخصوص بالذم محذوف تقديره وزرهم، واللام للبيان ويبدل من يوم القيامة.

(Mereka kekal di dalamnya) menanggung azab dosanya untuk selamanya. (Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat) lafal Himlan merupakan Tamyiz yang menafsirkan makna Dhamir dalam lafal Saa'a, sedangkan subjek yang dicelanya dibuang yaitu lafal Wizrahum, artinya dosa mereka. Huruf Lam yang ada pada lafal Lahum berfungsi untuk menerangkan. Kemudian lafal Yaumal Qiyaamah dijelaskan oleh ayat berikutnya, yaitu:

Ayat 102

يَوْمَ يُنفَخُ فِى ٱلصُّورِ ۚ وَنَحْشُرُ ٱلْمُجْرِمِينَ يَوْمَئِذٍ زُرْقًا

(yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram;

«يوم ننفخ في الصور» القرن، النفخة الثانية «ونحشر المجرمين» الكافرين «يومئذ زرقا» عيونهم مع سواد وجوههم.

(Yaitu di hari yang di waktu itu ditiup sangkakala) untuk tiupan yang kedua kalinya (dan Kami akan mengumpulkan orang-orang yang berdosa) yaitu orang-orang kafir (pada hari itu dengan mata yang biru muram) yakni mata mereka tampak membiru dan muka mereka tampak hitam karena muram.

Ayat 103

يَتَخَٰفَتُونَ بَيْنَهُمْ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا عَشْرًا

mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)"

«يتخافتون بينهم» يتسارون «إن» ما «لبثتم» في الدنيا «إلا عشرا» من الليالي بأيامها.

(Mereka berbisik-bisik di antara mereka sendiri) yaitu berbicara dengan suara yang pelan-pelan ("Tidaklah) (kalian tinggal) di dunia (melainkan sepuluh) hari."

Ayat 104

نَّحْنُ أَعْلَمُ بِمَا يَقُولُونَ إِذْ يَقُولُ أَمْثَلُهُمْ طَرِيقَةً إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا يَوْمًا

Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja".

«نحن أعلم بما يقولون» في ذلك: أي ليس كما قالوا «إذ يقول أمثلهم» أعدلهم «طريقة» فيه «إن لبثتم إلا يوما» يستقلون لبثهم في الدنيا جدا بما يعاينونه في الآخرة من أهوالها.

(Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan) dalam bisikan mereka itu. Maksudnya, keadaannya tidaklah seperti apa yang mereka katakan (ketika berkata orang yang paling tepat di antara mereka) yakni paling lurus (penilaiannya) sehubungan dengan hal ini, ("Kalian tidak berdiam di dunia melainkan hanya sehari saja") mereka menilai minim sekali masa tinggal mereka di dunia, hal ini disebabkan kengerian-kengerian yang mereka saksikan di alam akhirat.

Ayat 105

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْجِبَالِ فَقُلْ يَنسِفُهَا رَبِّى نَسْفًا

Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,

«ويسألونك عن الجبال» كيف تكون يوم القيامة «فقل» لهم «ينسفها ربي نسفا» بأن يفتتها كالرمل السائل ثم يطيرها بالرياح.

(Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung,) bagaimana jadinya di hari kiamat nanti? (maka katakanlah) kepada mereka ("Rabbku akan menghancurkannya sehancur-hancurnya,) seumpamanya Dia meleburkannya menjadi debu yang lembut kemudian diterbangkan-Nya dengan angin.

Ayat 106

فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا

maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,

«فيذرها قاعا» منبسطا «صفصفا» مستويا.

(Maka Dia akan menjadikan bekas gunung-gunung itu datar) merata (dengan tanah) yakni rata sama sekali tiada bekasnya.

Ayat 107

لَّا تَرَىٰ فِيهَا عِوَجًا وَلَآ أَمْتًا

tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.

«لا ترى فيها عوجا» انخفاضا «ولا أمْتا» ارتفاعا.

(Tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang melengkung) tempat yang rendah (dan tidak pula tempat yang tinggi) tempat yang tinggi-tinggi.

Ayat 108

يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ ٱلدَّاعِىَ لَا عِوَجَ لَهُۥ ۖ وَخَشَعَتِ ٱلْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَٰنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا

Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.

«يومئذ» أي يوم إذ نسفت الجبال «يتبعون» أي الناس بعد القيام من القبور «الداعي» إلى المحشر بصوته وهو إسرافيل يقول: هلموا إلى عرض الرحمن «لا عوج له» أي لاتباعهم: أي لا يقدرون أن لا يتعبوا «وخشعت» سكنت «الأصوات للرحمن فلا تسمع إلا همسا» صوت وطء الأقدام في نقلها إلى المحشر كصوت أخفاف الإبل في مشيها.

(Pada hari itu) pada hari ketika gunung-gunung itu dihancurkan (manusia mengikuti) manusia semuanya mengikuti sesudah mereka dibangunkan dari kuburannya (penyeru) yang menggiring mereka dengan suaranya ke padang Mahsyar, dia adalah malaikat Israfil. Dia mengatakan, "Kemarilah kamu sekalian ke hadapan Tuhan Yang Maha Pemurah" (dengan tidak berbelok-belok) sewaktu mereka menuruti panggilan suara itu. Atau dengan kata lain mereka tidak mempunyai kemampuan untuk tidak mengikuti anjuran suara itu (dan merendahlah) yakni menjadi tenanglah (semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar melainkan hanya bisikan saja) suara telapak kaki mereka sewaktu berjalan menuju ke padang Mahsyar bagaikan suara teracak kaki unta bila berjalan.

Ayat 109

يَوْمَئِذٍ لَّا تَنفَعُ ٱلشَّفَٰعَةُ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحْمَٰنُ وَرَضِىَ لَهُۥ قَوْلًا

Pada hari itu tidak berguna syafa'at, kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.

«يومئذ لا تنفع الشفاعة» أحداً «إلا من أذن له الرحمن» أن يشفع له «ورضي له قولا» بأن يقول: لا إله إلا الله.

(Pada hari itu tidak berguna syafaat) seseorang (kecuali syafaat orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya) untuk memberi syafaat (dan Dia telah meridai perkataannya) seumpamanya orang yang diberi izin itu mengatakan, "La Ilaaha Illallaah atau tidak ada Tuhan selain Allah."

Ayat 110

يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِهِۦ عِلْمًا

Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.

«يعلم ما بين أيديهم» من أمور الآخرة «وما خلفهم» من أمور الدنيا «ولا يحيطون به علماً» لا يعلمون ذلك.

(Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka) yaitu perkara-perkara akhirat (dan apa yang ada di belakang mereka) perkara-perkara dunia (sedangkan ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya") yakni mereka tidak mengetahui hal tersebut.