Surat Muhammad Ayat 21 - 30 dengan Tafsir dan Terjemahannya
Ayat 21
طَاعَةٌ وَقَوْلٌ مَّعْرُوفٌ ۚ فَإِذَا عَزَمَ ٱلْأَمْرُ فَلَوْ صَدَقُوا۟ ٱللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ
Taat dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.
«طاعة وقول معروف» أي حسن لك «فإذا عزم الأمر» أي فرض القتال «فلو صدقوا الله» في الإيمان والطاعة «لكان خيرا لهم» وجملة لو جواب إذا.
(Adalah taat dan mengucapkan perkataan yang baik) artinya bersikap baik terhadapmu. (Apabila telah tetap perintah) maksudnya, perang telah difardukan. (Maka jika mereka menepati kepada Allah) dalam beriman dan taat kepada-Nya (niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka) Jumlah yang jatuh sesudah Lau merupakan Jawab dari lafal Idzaa.
Ayat 22
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوٓا۟ أَرْحَامَكُمْ
Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?
«فهل عسَِيتم» بكسر السين وفتحها وفيه التفات عن الغيبة إلى الخطاب، أي لعلكم «إن توليتم» أعرضتم عن الإيمان «أن تفسدوا في الأرض وتقطعوا أرحامكم» أي تعودوا إلى أمر الجاهلية من البغي والقتال.
(Maka apakah sekiranya) dapat dibaca `Asaitum atau `Asiitum, di dalam ungkapan ini terkandung ungkapan Iltifat dari Ghaibah kepada Mukhathab; maksudnya barangkali kalian (jika kalian berpaling) memalingkan diri dari iman (kalian akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan) maksudnya, kalian akan kembali kepada akhlak jahiliyah, yaitu gemar mengadakan kerusakan dan peperangan.
Ayat 23
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰٓ أَبْصَٰرَهُمْ
Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.
«أولئك» أي المفسدون «الذين لعنهم الله فأصمهم» عن استماع الحق «وأعمى أبصارهم» عن طريق الهدى.
(Mereka itulah) yakni orang-orang yang merusak itu (orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka) dari mendengarkan perkara yang hak (dan dibutakan-Nya mata mereka) dari jalan petunjuk.
Ayat 24
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلْقُرْءَانَ أَمْ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقْفَالُهَآ
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?
«أفلا يتدبرون القرآن» فيعرفون الحق «أم» بل «على قلوب» لهم «أقفالها» فلا يفهمونه.
(Maka apakah mereka tidak memperhatikan Alquran) yang dapat membimbing mereka untuk mengetahui perkara yang hak (ataukah) sebenarnya (pada hati) mereka (terdapat kuncinya) karena itu mereka tidak dapat memahami kebenaran.
Ayat 25
إِنَّ ٱلَّذِينَ ٱرْتَدُّوا۟ عَلَىٰٓ أَدْبَٰرِهِم مِّنۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ ٱلْهُدَى ۙ ٱلشَّيْطَٰنُ سَوَّلَ لَهُمْ وَأَمْلَىٰ لَهُمْ
Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.
«إن الذين ارتدوا» بالنفاق «على أدبارهم من بعد ما تبين لهم الهدى الشيطان سوَّل» أي زيَّن «لهم وأَُملى لهم» بضم أوله وبفتحه واللام والمملي الشيطان بإرادته تعالى فهو المضل لهم.
(Sesungguhnya orang-orang yang kembali) karena nifaq (ke belakang sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, setan telah menjadikan mereka memandang baik) artinya, setan telah menghiasi mereka (dan memanjangkan angan-angan mereka) dapat dibaca Umlii atau Amlaa; yang memanjangkan angan-angan mereka adalah setan berdasarkan kehendak dari Allah swt. karena pada kenyataannya Dialah yang menyesatkan mereka.
Ayat 26
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا۟ لِلَّذِينَ كَرِهُوا۟ مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ سَنُطِيعُكُمْ فِى بَعْضِ ٱلْأَمْرِ ۖ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ إِسْرَارَهُمْ
Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka (orang-orang munafik) itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah (orang-orang Yahudi): "Kami akan mematuhi kamu dalam beberapa urusan", sedang Allah mengetahui rahasia mereka.
«ذلك» أي إضلالهم «بأنهم قالوا للذين كرهوا ما نزَّل الله» أي للمشركين «سنطيعكم في بعض الأمر» أي المعاونة على عداوة النبي صلى الله عليه وسلم وتثبيط الناس عن الجهاد معه، قالوا ذلك سرا فأظهره الله تعالى «والله يعلم أَِسرارهم» بفتح الهمزة جمع سر وبكسرها مصدر.
(Yang demikian itu) yakni kesesatan mereka itu (karena sesungguhnya mereka itu berkata kepada orang-orang yang benci kepada apa yang diturunkan Allah) yakni berkata kepada orang-orang musyrik, ("Kami akan mematuhi kalian dalam beberapa urusan") yaitu bersedia untuk membantu dalam memusuhi Nabi saw. dan menghasut kaum muslimin supaya mereka tidak mau berjihad bersamanya. Orang-orang munafik itu mengatakan demikian secara rahasia, akan tetapi kemudian Allah swt. menampakkannya (sedangkan Allah mengetahui rahasia mereka) kalau dibaca Asraarahum berarti bentuk jamak dari lafal Sirrun yang artinya rahasia, kalau dibaca Israarahum berarti Mashdar.
Ayat 27
فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَٰرَهُمْ
Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul-mukul muka mereka dan punggung mereka?
«فكيف» حالهم «إذا توفتهم الملائكة يضربون» حال من الملائكة «وجوههم وأدبارهم» ظهورهم بمقامع من حديد.
(Bagaimanakah) keadaan mereka (apabila malaikat mencabut nyawa mereka seraya memukul) lafal Yadhribuuna merupakan Hal atau kata keterangan keadaan dari malaikat (muka dan punggung mereka) dengan pemukul-pemukul dari besi.
Ayat 28
ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمُ ٱتَّبَعُوا۟ مَآ أَسْخَطَ ٱللَّهَ وَكَرِهُوا۟ رِضْوَٰنَهُۥ فَأَحْبَطَ أَعْمَٰلَهُمْ
Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridhaan-Nya, sebab itu Allah menghapus (pahala) amal-amal mereka.
«ذلك» التوفي على الحالة المذكورة «بأنهم اتبعوا ما أسخط الله وكرهوا رضوانه» أي العمل بما يرضيه «فأحبط أعمالهم».
(Yang demikian itu) yakni, kematian mereka seperti yang telah disebutkan tadi (karena sesungguhnya mereka mengikuti apa yang menimbulkan kemurkaan Allah dan karena mereka membenci keridaan-Nya) artinya, mereka tidak mau mengamalkan hal-hal yang membuat keridaan-Nya (sebab itu Allah menghapus pahala amal-amal mereka.)
Ayat 29
أَمْ حَسِبَ ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ أَن لَّن يُخْرِجَ ٱللَّهُ أَضْغَٰنَهُمْ
Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka?
«أم حسب الذين في قلوبهم مرض أن لن يخرج الله أضغانهم» يظهر أحقادهم على النبي صلى الله عليه وسلم والمؤمنين.
(Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam kalbunya mengira bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka) kepada Nabi saw. dan orang-orang mukmin?
Ayat 30
وَلَوْ نَشَآءُ لَأَرَيْنَٰكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُم بِسِيمَٰهُمْ ۚ وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِى لَحْنِ ٱلْقَوْلِ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ أَعْمَٰلَكُمْ
Dan kalau Kami kehendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tandanya. Dan kamu benar-benar akan mengenal mereka dari kiasan-kiasan perkataan mereka dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kamu.
«ولو نشاء لأريناكهم» عرفناكهم وكررت اللام في «فلعرفتهم بسيماهم» علامتهم «ولتعرفنهم» الواو لقسم محذوف وما بعدها جوابه «في لحن القوْل» أي معناه إذا تكلموا عندك بأن يعرضوا بما فيه تهجين أمر المسلمين «والله يعلم أعمالكم».
(Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu) atau Kami kenalkan mereka kepadamu, kemudian huruf Lam Taukid diulangi pada firman berikutnya (sehingga kamu benar-benar dapat mengenal mereka dengan tanda-tanda) berikut ciri-ciri khas mereka. (Dan sungguh kamu benar-benar akan mengenal mereka) huruf Wawu menunjukkan makna bagi Qasam atau sumpah yang tidak disebutkan, sedangkan lafal sesudahnya merupakan Jawabnya (dari kiasan-kiasan perkataan mereka) atau makna perkataan mereka, bilamana mereka berkata di hadapanmu mereka pasti menyindir dengan kata-kata yang mengandung hinaan terhadap perkara kaum muslimin (dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kalian.)