Surat Maryam Ayat 81 - 90 dengan Tafsir
Ayat 81
وَٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِ ٱللَّهِ ءَالِهَةً لِّيَكُونُوا۟ لَهُمْ عِزًّا
«واتخذوا» أي كفار مكة «من دون الله» الأوثان «آلهة» يعبدونهم «ليكونوا لهم عزا» شفعاء عند الله بألا يعذبوا.
(Dan mereka telah mengambil) orang-orang kafir Mekah (selain dari Allah) yakni berhala-berhala (sebagai tuhan-tuhan) yang mereka sembah (agar tuhan-tuhan itu menjadi pelindung bagi mereka) maksudnya memberikan syafaat kepada mereka di hadapan Allah supaya mereka jangan diazab oleh-Nya.
Ayat 82
كَلَّا ۚ سَيَكْفُرُونَ بِعِبَادَتِهِمْ وَيَكُونُونَ عَلَيْهِمْ ضِدًّا
(كلا) أي لا مانع من عذابهم (سيكفرون) أي الآلهة (بعبادتهم) أي ينفونها كما في آية أخرى "" ما كانوا إيانا يعبدون "" (ويكونون عليهم ضدا) أعوانا وأعداء.
(Sekali-kali tidak) tiada sesuatu pun yang dapat mencegah azab mereka. (Kelak mereka itu akan mengingkari) yakni tuhan-tuhan sembahan mereka itu (penyembahan mereka) artinya mereka akan mengingkari penyembahan orang-orang yang mempertuhankan mereka, sebagaimana dijelaskan pula oleh ayat lain, yaitu firman-Nya, "Mereka sekali-kali tidak menyembah Kami..." (Q.S. Al-Qashash, 63). (dan tuhan-tuhan itu akan menjadi musuh bagi mereka) yakni berhala-berhala itu justru akan menjadi musuh orang-orang yang menyembahnya kelak di akhirat.
Ayat 83
أَلَمْ تَرَ أَنَّآ أَرْسَلْنَا ٱلشَّيَٰطِينَ عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ تَؤُزُّهُمْ أَزًّا
«ألم تر أنا أرسلنا الشياطين» سلطانهم «على الكافرين تؤزهم» تهيجهم إلى المعاصي «أزّا».
(Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu) yakni pengaruh mereka (kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka) untuk menggerakkan mereka melakukan perbuatan-perbuatan maksiat (dengan sungguh-sungguh).
Ayat 84
فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّمَا نَعُدُّ لَهُمْ عَدًّا
«فلا تعجل عليهم» بطلب العذاب «إنما نعد لهم» الأيام والليالي أو الأنفاس «عدا» إلى وقت عذابهم.
(Maka janganlah kamu tergesa-gesa terhadap mereka) untuk mendatangkan azab buat mereka (karena sesungguhnya Kami hanya menghitung untuk mereka) hari-hari atau nafas-nafas mereka (dengan perhitungan yang teliti) hingga tiba saatnya azab mereka.
Ayat 85
يَوْمَ نَحْشُرُ ٱلْمُتَّقِينَ إِلَى ٱلرَّحْمَٰنِ وَفْدًا
اذكر «يوم نحشر المتقين» بإيمانهم «إلى الرحمن وفدا» جمع وافد بمعنى: راكب.
Ingatlah (hari ketika Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa) berkat keimanan mereka (kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai perutusan yang terhormat). Lafal Wafdun adalah bentuk jamak dan lafal Waafidun, artinya delegasi.
Ayat 86
وَنَسُوقُ ٱلْمُجْرِمِينَ إِلَىٰ جَهَنَّمَ وِرْدًا
«ونسوق المجرمين» بكفرهم «إلى جهنم وردا» جمع وارد بمعنى ماش عطشان.
(Dan Kami akan menghalau orang-orang yang durhaka) karena kekafiran mereka (ke neraka Jahanam dalam keadaan dahaga). Lafal Wirdun adalah bentuk jamak dari lafal Waaridun artinya berjalan dalam keadaan dahaga.
Ayat 87
لَّا يَمْلِكُونَ ٱلشَّفَٰعَةَ إِلَّا مَنِ ٱتَّخَذَ عِندَ ٱلرَّحْمَٰنِ عَهْدًا
«لا يملكون» أي الناس «الشفاعة إلا من اتخذ عند الرحمن عهدا» أي شهادة أن لا إله إلا الله ولا حول ولا قوة إلا بالله.
(Mereka tidak dapat memberi) manusia semuanya (syafaat kecuali orang yang telah mengadakan perjanjian di sisi Tuhan Yang Maha Pemurah) yakni kesaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan tiada daya serta tiada kekuatan melainkan berkat pertolongan Allah.
Ayat 88
وَقَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱلرَّحْمَٰنُ وَلَدًا
«وقالوا» أي اليهود والنصارى ومن زعم أن الملائكة بنات الله «اتخذ الرحمن ولدا» قال تعالى لهم:
(Dan mereka berkata,) orang-orang Yahudi dan Nasrani dan orang-orang yang menyangka bahwa malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah ("Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak") maka Allah menyanggah perkataan mereka itu melalui firman-Nya,
Ayat 89
لَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْـًٔا إِدًّا
«لقد جئتم شيئا إدا» أي منكرا عظيما.
("Sesungguhnya kalian telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar) yaitu suatu perkara mungkar yang sangat besar.
Ayat 90
تَكَادُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ ٱلْأَرْضُ وَتَخِرُّ ٱلْجِبَالُ هَدًّا
«تكاد» بالتاء والياء «السماوات يتفطرن» بالتاء وتشديد الطاء بالانشقاق وفي قراءة بالنون «منه وتنشق الأرض وتخر الجبال هدّا» أي تنطبق عليهم من أجل.
(Hampir-hampir) dapat dibaca Takaadu dan Yakaadu (langit pecah) terbelah, dan menurut qiraat yang lain lafal Yatafaththarna dibaca Yanfathirna (karena ucapan itu dan bumi belah dan gunung-gunung runtuh) yakni terbalik menindih mereka disebabkan.