Surat Luqman Ayat 21 - 30 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 21

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱتَّبِعُوا۟ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ قَالُوا۟ بَلْ نَتَّبِعُ مَا وَجَدْنَا عَلَيْهِ ءَابَآءَنَآ ۚ أَوَلَوْ كَانَ ٱلشَّيْطَٰنُ يَدْعُوهُمْ إِلَىٰ عَذَابِ ٱلسَّعِيرِ

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang diturunkan Allah". Mereka menjawab: "(Tidak), tapi kami (hanya) mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya". Dan apakah mereka (akan mengikuti bapak-bapak mereka) walaupun syaitan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala-nyala (neraka)?

«وإذا قيل لهم اتَّبعوا ما أَنزل الله قالوا بل نتبع ما وجدنا عليه آباءنا» قال تعالى: «أ» يتبعونه «ولو كان الشيطان يدعوهم إلى عذاب السعير» أي موجباته؟ لا.

(Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Ikutilah apa yang diturunkan Allah." Mereka menjawab, "Tidak, tapi kami hanya mengikuti apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya.") Maka Allah berfirman, " (Apakah) mereka mengikuti bapak-bapak mereka (walaupun setan itu menyeru mereka ke dalam siksa api yang menyala nyala?") yakni kepada hal-hal yang menjerumuskan mereka ke dalamnya, tentu saja tidak bukan?

Ayat 22

۞ وَمَن يُسْلِمْ وَجْهَهُۥٓ إِلَى ٱللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ ٱسْتَمْسَكَ بِٱلْعُرْوَةِ ٱلْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى ٱللَّهِ عَٰقِبَةُ ٱلْأُمُورِ

Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.

«ومن يُسلم وجهه إلى الله» أي يقبل على طاعته «وهو محسن» موحد «فقد استمسك بالعروة الوثقى» بالطرف الأوثق الذي لا يخاف انقطاعه «وإلى الله عاقبة الأمور» مرجعها.

(Dan barang siapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah) yakni mau menaati-Nya (sedangkan dia orang yang berbuat kebaikan) mengesakan-Nya (maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh) yakni bagian dari tali yang paling kuat sehingga tidak dikhawatirkan akan putus. (Dan hanya kepada Allah lah kesudahan segala urusan) maksudnya segala urusan itu akan kembali kepada-Nya.

Ayat 23

وَمَن كَفَرَ فَلَا يَحْزُنكَ كُفْرُهُۥٓ ۚ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu. Hanya kepada Kami-lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.

«ومن كفر فلا يَحزُنْك» يا محمد «كفره» لا تهتم بكفره «إلينا مرجعهم فننبئهم بما عملوا إن الله عليم بذات الصدور» أي بما فيها كغيره فمجاز عليه.

(Dan barang siapa yang kafir maka janganlah membuatmu sedih) hai Muhammad (kekafirannya itu) janganlah kamu menghiraukannya. (Hanya kepada Kami lah mereka kembali, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati) yakni apa yang terkandung di dalamnya, maka Dia akan membalasnya kelak.

Ayat 24

نُمَتِّعُهُمْ قَلِيلًا ثُمَّ نَضْطَرُّهُمْ إِلَىٰ عَذَابٍ غَلِيظٍ

Kami biarkan mereka bersenang-senang sebentar, kemudian Kami paksa mereka (masuk) ke dalam siksa yang keras.

«نمتعهم» في الدنيا «قليلاً» أيام حياتهم «ثم نضطرهم» في الآخرة «إلى عذابٍ غليظٍ» وهو عذاب النار لا يجدون عنه محيصاً.

(Kami berikan mereka bersenang-senang) di dunia (sebentar) hanya selama mereka hidup di dalamnya (kemudian Kami paksa mereka) di akhirat (masuk ke dalam siksa yang keras) yaitu siksaan neraka yang mereka tidak menemui jalan keselamatan darinya.

Ayat 25

وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ ٱللَّهُ ۚ قُلِ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah: "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

«ولئن» لام قسم «سألتهم من خلق السموات والأرض ليقولن الله» حذف منه نون الرفع لتوالي الأمثال، وواو الضمير لالتقاء الساكنين «قل الحمد لله» على ظهور الحجة عليهم بالتوحيد «بل أكثرهم لا يعلمون» وجوبه عليهم.

(Dan sesungguhnya jika) huruf lam menunjukkan makna qasam (kamu tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah.") Dari lafal layaqulunanna terbuang daripadanya nun alamat rafa' karena berturut-turutnya nun, dan terbuang pula daripadanya wawu dhamir jamak bukan karena 'illat bertemunya dua huruf yang disukunkan. (Katakanlah, "Segala puji bagi Allah") atas menangnya hujah tauhid atas mereka. (Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui) apa yang seharusnya mereka lakukan, yaitu mentauhidkan-Nya.

Ayat 26

لِلَّهِ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ٱلْحَمِيدُ

Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

«لله ما في السماوات والأرض» ملكا وخلقا وعبيدا فلا يستحق العبادة فيهما غيره «إن الله هو الغني» عن خلقه «الحميد» المحمود في صنعه.

(Kepunyaan Allah lah apa yang di langit dan yang di bumi) sebagai milik, makhluk dan hamba-hamba-Nya, maka tidak ada yang patut disembah di langit dan di bumi selain-Nya. (Sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Kaya) tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) yakni terpuji di dalam ciptaan-Nya.

Ayat 27

وَلَوْ أَنَّمَا فِى ٱلْأَرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلَٰمٌ وَٱلْبَحْرُ يَمُدُّهُۥ مِنۢ بَعْدِهِۦ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَٰتُ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

«ولو أن ما في الأرض من شجرةٍ أقلامٌ والبحر» عطف على اسم أن «يمده من بعده سبعة أبحر» مدادا «ما نفدت كلمات الله» المعبر بها عن معلوماته بكتبها بتلك الأقلام بذلك المداد ولا بأكثر من ذلك لأن معلوماته تعالي غير متناهية «إن الله عزيز» لا يعجزه شيء «حكيم» لا يخرج شئ عن علمه وحكمته.

(Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut) lafal al-bahru diathafkan kepada isimnya anna (ditambahkan kepadanya tujuh laut sesudahnya) sebagai tambahannya sesudah keringnya laut (niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah) yang mengungkapkan tentang pengetahuan-pengetahuan-Nya dengan menuliskannya dengan memakai pena-pena itu dan berikut tambahan tujuh laut sebagai tintanya, serta tidak pula dengan tambahan yang lebih banyak dari itu, karena pengetahuan Allah tiada batasnya. (Sesungguhnya Allah Maha Perkasa) tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalang-halangi-Nya (lagi Maha Bijaksana) tidak ada sesuatu pun yang terlepas dari pengetahuan dan kebijaksanaan-Nya.

Ayat 28

مَّا خَلْقُكُمْ وَلَا بَعْثُكُمْ إِلَّا كَنَفْسٍ وَٰحِدَةٍ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعٌۢ بَصِيرٌ

Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

«ما خلقكم ولا بعثكم إلا كنفس واحدة» خلقا وبعثا، لأنه بكلمة كن فيكون «إن الله سميعٌ» يسمع كل مسموع «بصيرٌ» يبصر كل مبصر لا يشغله شيء عن شيء.

(Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kalian dari dalam kubur itu melainkan hanya seperti menciptakan dan membangkitkan satu jiwa saja) artinya sebagaimana menciptakan dan membangkitkan satu jiwa, karena kesemuanya itu akan ada hanya dengan kalimat kun fayakuun. (Sesungguhnya Allah Maha Mendengar) mendengar semua apa yang dapat didengar (lagi Maha Melihat) mengetahui semua apa yang dapat dilihat, dan tiada sesuatu pun yang menyibukkan-Nya dari yang lain.

Ayat 29

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ يُولِجُ ٱلَّيْلَ فِى ٱلنَّهَارِ وَيُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِى ٱلَّيْلِ وَسَخَّرَ ٱلشَّمْسَ وَٱلْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِىٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى وَأَنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

«ألم ترَ» تعلم يا مخاطب «أن الله يُولج» يدخل «الليل في النهار ويولج النهار» يدخله «في الليل» فيزيد كل منهما بما نقص من الآخر «وسخَّر الشمس والقمر كلُّ» منهما «يجري» في فلكه «إلى أجل مسمى» هو يوم القيامة «وأن الله بما تعملون خبير».

(Tidakkah kamu memperhatikan) artinya melihat, hai orang yang diajak bicara (bahwa sesungguhnya Allah memasukkan) mempergantikan (malam ke dalam siang dan memasukkan siang) mempergantikannya (ke dalam malam) maka Dia menambahkan pada masing-masing apa yang dikurangi dari yang lainnya (dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing) dari matahari dan bulan itu (berjalan) beredar pada garis edarnya (sampai kepada waktu yang ditentukan) yaitu hari kiamat (dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan).

Ayat 30

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِن دُونِهِ ٱلْبَٰطِلُ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ

Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang batil; dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.

«ذلك» المذكور «بأن الله هو الحق» الثابت «وأن ما يدعون» بالياء والتاء يعبدون «من دونه الباطل» الزائل «وأن الله هو العليُّ» على خلقه بالقهر «الكبيرُ» العظيم.

(Demikianlah) hal yang telah disebutkan itu (karena sesungguhnya Allah Dialah yang hak) yang tetap. (Dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru) yang mereka sembah; lafal ayat ini dapat dibaca ya'buduuna dan ta'buduuna (selain dari Allah, itulah yang batil) yang lenyap (dan sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Tinggi) atas semua makhluk-Nya dengan keperkasaan-Nya yang mengalahkan mereka semua (lagi Maha Besar) yakni Maha Agung.