Surat Hud Ayat 31 - 40 dengan Tafsir


Ayat 31

وَلَآ أَقُولُ لَكُمْ عِندِى خَزَآئِنُ ٱللَّهِ وَلَآ أَعْلَمُ ٱلْغَيْبَ وَلَآ أَقُولُ إِنِّى مَلَكٌ وَلَآ أَقُولُ لِلَّذِينَ تَزْدَرِىٓ أَعْيُنُكُمْ لَن يُؤْتِيَهُمُ ٱللَّهُ خَيْرًا ۖ ٱللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا فِىٓ أَنفُسِهِمْ ۖ إِنِّىٓ إِذًا لَّمِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

«ولا أقول لكم عندي خزائن الله ولا» إني «أعلم الغيب ولا أقول إني مَلَكٌ» بل أنا بشر مثلكم «ولا أقول للذين تزدري» تحتقر «أعينكم لن يؤتيهم الله خيرا الله أعلم بما في أنفسهم» قلوبهم «إني إذًا» إن قلت ذلك «لمن الظالمين».

(Dan aku tidak mengatakan kepada kalian, bahwa, 'Aku mempunyai gudang-gudang rezeki dan kekayaan dari Allah dan tiada pula) aku (mengetahui yang gaib dan tidak pula aku mengatakan bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat.') akan tetapi sesungguhnya aku adalah manusia biasa sama dengan kalian (dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina) dipandang remeh (oleh penglihatan kalian, "Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka." Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka) yang terpendam di dalam kalbu mereka (sesungguhnya aku kalau begitu) maksudnya jika aku mengatakan demikian (benar-benar termasuk orang-orang yang lalim).

Ayat 32

قَالُوا۟ يَٰنُوحُ قَدْ جَٰدَلْتَنَا فَأَكْثَرْتَ جِدَٰلَنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَآ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ

«قالوا يا نوح قد جادلتنا» خاصمتنا «فأكثرت جدالنا فأتنا بما تعدنا» به من العذاب «إن كنت من الصادقين» فيه.

(Mereka berkata, "Hai Nuh! Sesungguhnya kamu telah berbantah dengan kami) telah memusuhi kami (dan kamu memperpanjang bantahanmu terhadap kami, maka datangkanlah kepada kami apa yang kamu ancamkan kepada kami) yaitu azab (jika kamu termasuk orang-orang yang benar") di dalam ancaman yang kamu katakan itu.

Ayat 33

قَالَ إِنَّمَا يَأْتِيكُم بِهِ ٱللَّهُ إِن شَآءَ وَمَآ أَنتُم بِمُعْجِزِينَ

«قال إنما يأتيكم به الله إن شاء» تعجيله لكم فإن أمره إليه لا إليَّ «وما أنتم بمعجزين» بفائتين الله.

(Nuh menjawab, "Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepada kalian jika Dia menghendaki) supaya azab itu disegerakan terhadap kalian karena sesungguhnya urusan penurunan azab itu kembali kepada-Nya (dan kalian sekali-kali tidak dapat melepaskan diri) dari azab-Nya.

Ayat 34

وَلَا يَنفَعُكُمْ نُصْحِىٓ إِنْ أَرَدتُّ أَنْ أَنصَحَ لَكُمْ إِن كَانَ ٱللَّهُ يُرِيدُ أَن يُغْوِيَكُمْ ۚ هُوَ رَبُّكُمْ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

(ولا ينفعكم نصحي إن أردت أن أنصح لكم إن كان الله يريد أن يغويكم) أي إغواءكم، وجواب الشرط دل عليه "" ولا ينفعكم نصحي "" (هو ربكم وإليه ترجعون) قال تعالى:

(Dan tidaklah bermanfaat kepada kalian nasihatku jika aku hendak memberi nasihat kepada kalian sekiranya Allah hendak menyesatkan kalian) artinya berkehendak untuk membuat kalian sesat. Jawab syarat tersirat dari makna yang terkandung di dalam kalimat, 'Dan tidaklah bermanfaat kepada kalian nasihatku.' (Dia adalah Rabb kalian dan kepada-Nyalah kalian dikembalikan"). Selanjutnya Allah swt. berfirman:

Ayat 35

أَمْ يَقُولُونَ ٱفْتَرَىٰهُ ۖ قُلْ إِنِ ٱفْتَرَيْتُهُۥ فَعَلَىَّ إِجْرَامِى وَأَنَا۠ بَرِىٓءٌ مِّمَّا تُجْرِمُونَ

«أم» بل أ «يقولون» أي كفار مكة «افتراه» اختلق محمد القرآن «قل إن افتريته فعليَّ إجرامي» إثمي، أي عقوبته «وأنا بريء مما تجرمون» من إجرامكم في نسبة الافتراء إلي.

(Bahkan) malahan (mereka mengatakan) yang dimaksud adalah orang-orang kafir Mekah ("Dia cuma membuat-buatnya saja.") artinya Muhammad hanya membuat-buat Alquran saja (Katakanlah, "Jika aku membuat-buatnya, maka hanya akulah yang memikul dosanya) azab sebagai akibat dari perbuatan itu (dan aku berlepas diri dari dosa yang kalian lakukan.") yaitu dosa tuduhan kalian yang mencap diriku sebagai pembuat Alquran.

Ayat 36

وَأُوحِىَ إِلَىٰ نُوحٍ أَنَّهُۥ لَن يُؤْمِنَ مِن قَوْمِكَ إِلَّا مَن قَدْ ءَامَنَ فَلَا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا۟ يَفْعَلُونَ

(وأوحي إلى نوح أنه لن يؤمن من قومك إلا من قد آمن فلا تبتئس) تحزن (بما كانوا يفعلون) من الشرك فدعا عليهم بقوله، "" رب لا تذر على الأرض "" إلخ، فأجاب الله دعاءه فقال:

(Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman di antara kaummu kecuali orang yang telah beriman saja, karena itu janganlah kamu bersedih hati) merasa susah (tentang apa yang selalu mereka kerjakan) yaitu perbuatan syirik. Maka Nabi Nuh mendoakan kebinasaan bagi mereka yang tidak beriman, yaitu yang disitir oleh firman-Nya, "Wahai Rabbku! Janganlah Engkau biarkan di atas muka bumi ini..." (Nuh 26) kemudian Allah mengabulkan doanya seraya berfirman:

Ayat 37

وَٱصْنَعِ ٱلْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا وَوَحْيِنَا وَلَا تُخَٰطِبْنِى فِى ٱلَّذِينَ ظَلَمُوٓا۟ ۚ إِنَّهُم مُّغْرَقُونَ

«واصنع الفلك» السفينة «بأعيننا» بمرأى منا وحفظنا «ووحينا» أمرنا «ولا تخاطبني في الذين ظلموا» كفروا بترك إهلاكهم «إنهم مُغرقون».

(Dan buatlah bahtera) perahu (dengan pengawasan Kami) dengan pengawasan dan pemeliharaan Kami (dan petunjuk wahyu Kami) yakni perintah Kami (dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang lalim itu) orang-orang kafir itu, biarkanlah mereka binasa (sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan).

Ayat 38

وَيَصْنَعُ ٱلْفُلْكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلَأٌ مِّن قَوْمِهِۦ سَخِرُوا۟ مِنْهُ ۚ قَالَ إِن تَسْخَرُوا۟ مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ مِنكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ

«ويصنع الفلك» حكاية حال ماضية «وكلما مرَّ عليه ملاٌ» جماعة «من قومه سخروا منه» استهزءوا به «قال إن تسخروا منا فإنا نسخر منكم كما تسخرون» إذا نجونا وغرقتم.

(Dan mulailah Nuh membuat bahtera) dimaksud menceritakan keadaan masa lampau (Dan setiap kali lewat kepada Nuh segolongan) sebagian (dari kaumnya, mereka mengejeknya) mereka memperolok-olokkannya. (Berkatalah Nuh, "Jika kalian mengejek kami, maka sesungguhnya kami pun akan mengejek kalian sebagaimana kalian mengejek kami) jika kami selamat dan kalian tenggelam nanti.

Ayat 39

فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيمٌ

«فسوف تعلمون من» موصولة مفعول العلم «يأتيه عذاب يخزيه ويحلّ» ينزل «عليه عذاب مقيم».

(Kelak kalian akan mengetahui siapa) lafal man di sini maushul atau kata sambung, kedudukannya menjadi maf`ul atau objek dari lafal ta`lamuuna (yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa) akan dikenakan (kepadanya azab yang kekal.")

Ayat 40

حَتَّىٰٓ إِذَا جَآءَ أَمْرُنَا وَفَارَ ٱلتَّنُّورُ قُلْنَا ٱحْمِلْ فِيهَا مِن كُلٍّ زَوْجَيْنِ ٱثْنَيْنِ وَأَهْلَكَ إِلَّا مَن سَبَقَ عَلَيْهِ ٱلْقَوْلُ وَمَنْ ءَامَنَ ۚ وَمَآ ءَامَنَ مَعَهُۥٓ إِلَّا قَلِيلٌ

«حتى» غاية للصنع «إذا جاء أمرنا» بإهلاكهم «وفار التنور» للخباز بالماء وكان ذلك علامة لنوح «قلنا احمل فيها» في السفينة «من كلِ زوجين» ذكرا وأنثى، أي من كل أنواعهما «اثنين» ذكرا وأنثى وهو مفعول وفي القصة أن الله حشر لنوح السباع والطير وغيرها، فجعل يضرب بيديه في كل نوع فتقع يده اليمنى على الذكر واليسرى على الأنثى فيحملهما في السفينة «وأهلك» أي زوجته وأولاده «إلا من سبق عليه القول» أي منهم بالإهلاك وهو زوجته وولده كنعان بخلاف سام وحام ويافث فحملهم وزوجاتهم الثلاثة «ومن آمن وما آمن معه إلا قليل» قيل كانوا ستة رجال ونساءهم وقيل: جميع من كان في السفينة ثمانون نصفهم رجال ونصفهم نساء.

(Hingga) mengisahkan batas pembuatan bahtera (apabila perintah Kami datang) yang membinasakan mereka (dan dapur telah memancarkan air) yang dimaksud adalah dapur pemanggangan roti, hal itu merupakan pertanda bagi Nabi Nuh. (Kami berfirman, "Muatkanlah ke dalam bahtera itu) ke dalam perahu itu (dari masing-masing binatang sepasang) yaitu jenis jantan dan betina dari semua jenis binatang (yaitu sejodoh) jantan dan betina. Lafal itsnain ini berkedudukan menjadi maf'ul atau objek. Dan disebutkan di dalam kisah Nabi Nuh, bahwasanya Allah swt. mengumpulkan kepada Nabi Nuh semua binatang buas dan semua jenis unggas atau burung. Kemudian Nabi Nuh a.s. memukulkan tangannya kepada setiap jenis binatang itu; maka tangan kanannya mengenai jenis jantan sedangkan tangan kirinya mengenai jenis betina, lalu ia memuatkannya ke dalam perahu (dan keluargamu) yaitu istri dan anak-anaknya (kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya) di antara keluargamu yang sudah dipastikan akan binasa, yaitu anaknya yang bernama Kan'an dan istrinya. Sedangkan Sam, Ham, dan Yafits dibawa oleh Nabi Nuh ke dalam bahtera berikut istri-istri mereka yang berjumlah tiga orang (dan muatkan pula orang-orang yang beriman." Dan tidak beriman terhadap Nabi Nuh itu melainkan sedikit). Dikatakan, bahwa jumlah mereka yang beriman itu hanya ada enam orang lelaki dan istri-istri mereka. Menurut pendapat yang lain dikatakan, bahwa jumlah orang-orang yang termuat di dalam bahtera itu ada delapan puluh orang; separuh di antara mereka terdiri dari kaum laki-laki sedangkan separuh yang lainnya terdiri dari kaum wanita.