Surat At-Tur Ayat 31 - 40 dengan Tafsir


Ayat 31

قُلْ تَرَبَّصُوا۟ فَإِنِّى مَعَكُم مِّنَ ٱلْمُتَرَبِّصِينَ

«قل تربصوا» هلاكي «فإني معكم من المتربصين» هلاككم فعذبوا بالسيف يوم بدر، والتربص الانتظار.

(Katakanlah! "Tunggulah) oleh kalian kebinasaanku (maka sesungguhnya aku pun termasuk orang yang menunggu pula bersama kalian") menunggu kebinasaan kalian; akhirnya mereka disiksa oleh Allah melalui pedang dalam perang Badar. Makna Tarabbush. adalah menunggu.

Ayat 32

أَمْ تَأْمُرُهُمْ أَحْلَٰمُهُم بِهَٰذَآ ۚ أَمْ هُمْ قَوْمٌ طَاغُونَ

«أم تأمرهم أحلامهم» عقولهم «بهذا» قولهم له: ساحر كاهن مجنون، أي لا تأمرهم بذلك «أم» بل «هم قوم طاغون» بعنادهم.

(Apakah mereka diperintah oleh pikiran pikiran mereka) oleh akal pikiran mereka (untuk mengucapkan tuduhan-tuduhan itu) yakni perkataan mereka terhadapnya, bahwa dia adalah seorang tukang sihir, seorang tukang tenung, dan seorang gila. Maksudnya, ialah bahwa pikiran-pikiran mereka tidak memerintahkan mereka untuk melakukan hal tersebut (bahkan) lebih dari itu (mereka kaum yang melampaui batas) dengan keingkaran dan pembangkangan mereka itu.

Ayat 33

أَمْ يَقُولُونَ تَقَوَّلَهُۥ ۚ بَل لَّا يُؤْمِنُونَ

«أم يقولون تقوَّلهُ» اختلق القرآن، لم يختلقه «بل لا يؤمنون» استكبارا، فإن قالوا اختلقه.

(Ataukah mereka mengatakan, bahwa dia membuat-buatnya) yakni Nabi Muhammad telah membuat-buat Alquran, padahal dia tidak membuat-buatnya (sebenarnya mereka tidak beriman) karena kesombongan mereka. Jika mereka mengatakan bahwa Muhammad telah membuat-buatnya.

Ayat 34

فَلْيَأْتُوا۟ بِحَدِيثٍ مِّثْلِهِۦٓ إِن كَانُوا۟ صَٰدِقِينَ

«فليأتوا بحديث» مختلق «مثله إن كانوا صادقين» في قولهم.

(Maka hendaklah mereka mendatangkan kalimat) yang dibuat-buat (yang semisal dengan Alquran itu jika mereka orang-orang yang benar) di dalam tuduhannya itu.

Ayat 35

أَمْ خُلِقُوا۟ مِنْ غَيْرِ شَىْءٍ أَمْ هُمُ ٱلْخَٰلِقُونَ

«أم خُلقوا من غير شيء» من غير خالق «أم هم الخالقون» أنفسهم ولا يعقل مخلوق بغير خالق ولا معدوم يخلق فلابد من خالق هو الله الواحد فلم لا يوحدونه ويؤمنون برسوله وكتابه.

(Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun) tanpa ada yang menciptakannya (ataukah mereka yang menciptakan) diri mereka sendiri. Dan tidak masuk akal ada makhluk tanpa pencipta, dan tiada sesuatu yang Ma'dum yakni yang asalnya tiada, dapat menciptakan yang menciptakannya, yaitu Allah yang Maha Esa. Mereka tetap tidak mau mengesakan-Nya dan tidak mau beriman kepada rasul dan kitab-Nya.

Ayat 36

أَمْ خَلَقُوا۟ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۚ بَل لَّا يُوقِنُونَ

«أم خلقوا السماوات والأرض» ولا يقدر على خلقهما إلا الله الخالق فلم لا يعبدونه «بل لا يوقنون» به وإلا لآمنوا بنبيه.

(Ataukah mereka telah menciptakan langit dan bumi itu?) tiada seorang pun yang dapat menciptakan keduanya selain Allah Yang Maha Pencipta; maka mengapa tidak menyembah-Nya. (Sebenarnya mereka tidak meyakini) Allah, karena seandainya mereka beriman kepada-Nya, niscaya mereka pun akan beriman kepada Nabi-Nya.

Ayat 37

أَمْ عِندَهُمْ خَزَآئِنُ رَبِّكَ أَمْ هُمُ ٱلْمُصَۣيْطِرُونَ

«أم عندهم خزائن ربك» من النبوة والرزق وغيرهما فيخصوا من شاءُوا بما شاءُوا «أم هم المسيطرون» المتسلطون الجبارون وفعله سيطر ومثله بيطر وبيقر.

(Ataukah di sisi mereka ada perbendaharaan Rabbmu) berupa kenabian, rezeki dan hal-hal lainnya, lalu karenanya mereka dapat memberikannya kepada siapa yang dikehendaki oleh mereka sesuai dengan apa yang mereka sukai (atau merekakah yang berkuasa?) yang mempunyai kekuasaan dan dapat berlaku sewenang-wenang. Fi'il atau kata kerja dari lafal Mushaythir ini adalah Saythara, maknanya sesinonim dengan lafal Baithara dan Baiqara.

Ayat 38

أَمْ لَهُمْ سُلَّمٌ يَسْتَمِعُونَ فِيهِ ۖ فَلْيَأْتِ مُسْتَمِعُهُم بِسُلْطَٰنٍ مُّبِينٍ

«أم لهم سلم» مرقى إلى السماء «يستمعون فيه» أي عليه كلام الملائكة حتى يمكنهم منازعة النبي بزعمهم إن ادعوا ذلك «فليأت مبين» بحجة مستمعهم مدعي الاستماع عليه «بسلطان مبين» بينة واضحة ولشبه هذا الزعم بزعمهم أن الملائكة بنات الله قال تعالى.

(Ataukah mereka mempunyai tangga) alat untuk naik ke langit (untuk mendengarkan pada langit itu?) perkataan para malaikat sehingga mereka dapat menyaingi nabi, sesuai dengan pengakuan mereka seandainya mereka mengaku-aku memiliki hal tersebut (Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka mendatangkan) orang yang mengaku-aku dapat mendengarkan perkataan malaikat-malaikat di langit (suatu keterangan yang nyata) atau hujah yang jelas lagi gamblang. Mengingat adanya keserupaan pada tuduhan ini dengan tuduhan mereka yang menyatakan, bahwa malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah, maka Allah swt. berfirman,

Ayat 39

أَمْ لَهُ ٱلْبَنَٰتُ وَلَكُمُ ٱلْبَنُونَ

«أم له البنات» بزعمكم «ولكم البنون» تعالى الله عما زعمتموه.

("Ataukah untuk Allah anak-anak perempuan) sesuai dengan tuduhan kalian (dan untuk kalian anak-anak laki-laki?) Maha Tinggi Allah dari segala apa yang mereka duga itu.

Ayat 40

أَمْ تَسْـَٔلُهُمْ أَجْرًا فَهُم مِّن مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُونَ

«أم تسألهم أجرا» على ما جئتهم به من الدين «فهم من مغرم» غرم ذلك «مثقلون» فلا يسلمون.

(Ataukah kalian meminta upah kepada mereka) atas jerih payahmu di dalam menyampaikan agama yang kamu datangkan itu (sehingga mereka oleh utang mereka) oleh tanggungan dalam hal itu (dibebani) karena itu mereka tidak dapat mengembalikannya.