Surat At-Tariq Ayat 11 - 17 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 11

وَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلرَّجْعِ

Demi langit yang mengandung hujan

«والسماء ذات الرجع» المطر لعوده كل حين.

(Demi langit yang mengandung hujan) hujan dinamakan Ar-Raj'u karena berulang datang pada musimnya.

Ayat 12

وَٱلْأَرْضِ ذَاتِ ٱلصَّدْعِ

dan bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan,

«والأرض ذات الصدع» الشق عن النبات.

(Dan demi bumi yang mempunyai tumbuh-tumbuhan) maksudnya retak-retak karena daripadanya keluar tumbuh-tumbuhan.

Ayat 13

إِنَّهُۥ لَقَوْلٌ فَصْلٌ

sesungguhnya Al Quran itu benar-benar firman yang memisahkan antara yang hak dan yang bathil.

«إنه» أي القرآن «لقول فصل» يفصل بين الحق والباطل.

(Sesungguhnya Alquran itu) yakni wahyu Alquran (benar-benar firman yang memutuskan) yang memisahkan antara perkara yang hak dan perkara yang batil.

Ayat 14

وَمَا هُوَ بِٱلْهَزْلِ

dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau.

«وما هو بالهزل» باللعب والباطل.

(Dan sekali-kali bukanlah dia senda gurau) atau mainan dan kebatilan.

Ayat 15

إِنَّهُمْ يَكِيدُونَ كَيْدًا

Sesungguhnya orang kafir itu merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya.

«إنهم» أي الكفار «يكيدون كيدا» يعملون المكايد للنبي صلى الله عليه وسلم.

(Sesungguhnya mereka) yakni orang-orang kafir (merencanakan tipu daya yang jahat dengan sebenar-benarnya) yaitu mereka melakukan tipu daya yang jahat terhadap diri Nabi saw.

Ayat 16

وَأَكِيدُ كَيْدًا

Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya.

«وأكيد كيدا» أستدرجهم من حيث لا يعلمون.

(Dan Aku pun membuat rencana pula dengan sebenar-benarnya) maksudnya, Aku biarkan mereka bersenang-senang sesuka hatinya, tanpa mereka sadari bahwa hal itu merupakan Istidraj dari Aku, yang kelak Aku akan mengazab mereka dengan sepedih-pedihnya.

Ayat 17

فَمَهِّلِ ٱلْكَٰفِرِينَ أَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًۢا

Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar.

«فمهِّل» يا محمد «الكافرين أمهلهم» تأكيد حسَّنهُ مخالفة اللفظ، أي أنظرهم «رويدا» قليلا وهو مصدر مؤكد لمعنى العامل مصغر رود أو أرواد على الترخيم وقد أخذهم الله تعالى ببدر ونسخ الإمهال بآية السيف، أي الأمر بالقتال والجهاد.

(Karena itu beri tangguhlah) hai Muhammad (orang-orang kafir itu, beri tangguhlah mereka) lafal Amhilhum mengukuhkan makna yang terkandung di dalam lafal Famahhil; dianggap baik karena lafalnya berbeda dengan yang pertama, artinya tangguhkanlah mereka itu (barang sebentar) dalam waktu yang singkat. Lafal Ruwaidan adalah mashdar yang mengukuhkan makna 'Amilnya. Ia adalah bentuk Tashghir dari lafal Rawdun atau Arwaadun yang mengandung makna Tarkhiim. Dan Allah swt. benar-benar mengazab orang-orang kafir itu dalam perang Badar. Akan tetapi ayat penangguhan ini dinasakh oleh ayat perang, yakni Allah memerintahkan Nabi-Nya supaya berjihad memerangi mereka.