Surat Asy-Syu'ara' Ayat 61 - 70 dengan Tafsir
Ayat 61
فَلَمَّا تَرَٰٓءَا ٱلْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَٰبُ مُوسَىٰٓ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ
«فلما تراءى الجمعان» رأى كل منهما الآخر «قال أصحاب موسى إنا لمدركون» يدركنا جمع فرعون ولا طاقة لنا به.
(Maka setelah kedua golongan itu saling melihat) masing-masing pihak telah melihat pihak yang lainnya (berkatalah pengikut-pengikut Musa, "Sesungguhnya kita benar-benar akan terkejar") oleh pasukan Firaun, kita tidak akan mampu menghadapi mereka, karena kita tidak mempunyai kekuatan.
Ayat 62
قَالَ كَلَّآ ۖ إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ
«قال» موسى «كلا» أي لن يدركونا «إن معي ربي» ينصره «سيهدين» طريق النجاة.
(Berkatalah) Nabi Musa, ("Sekali-kali tidak akan tersusul) kita tidak akan tersusul oleh mereka (sesungguhnya Rabbku besertaku) pertolongan-Nya selalu menyertaiku (kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku") jalan yang menuju keselamatan.
Ayat 63
فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ ۖ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ
قال تعالى: «فأوحينا إلى موسى أن اضرب بعصاك البحر» فضربه «فانفلق» فانشق اثنى عشر فرقا «فكان كل فرق كالطود العظيم» الجبل الضخم بينهما مسالك سلكوها لم يبتل منها سرج الراكب ولا لبده.
Allah berfirman, ("Lalu Kami wahyukan kepada Musa, 'Pukullah lautan itu dengan tongkatmu') maka Nabi Musa memukul laut itu dengan tongkatnya. (Maka terbelahlah lautan itu) membentuk dua belas jalan (tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar) di antara dua gunung terdapat jalan yang akan dilalui oleh mereka; sehingga disebutkan bahwa pelana hewan-hewan kendaraan mereka sedikit pun tidak terkena basah, dan tidak pula kecipratan air.
Ayat 64
وَأَزْلَفْنَا ثَمَّ ٱلْءَاخَرِينَ
«وأزلفنا» قرَّبنا «ثمَّ» هناك «الآخرين» فرعون وقومه حتى سلكوا مسالكهم.
(Dan Kami dekatkan) Kami jadikan (di sana) di tempat itu (golongan yang lain) Firaun dan kaumnya, sehingga mereka melalui jalan yang dilalui oleh Nabi Musa dan kaumnya.
Ayat 65
وَأَنجَيْنَا مُوسَىٰ وَمَن مَّعَهُۥٓ أَجْمَعِينَ
«وأنجينا موسى ومن معه أجمعين» بإخراجهم من البحر على هيئته المذكورة.
(Dan Kami selamatkan Musa dan semua orang-orang yang besertanya) dengan mengeluarkan mereka dari laut, sebagaimana gambaran yang telah disebutkan tadi.
Ayat 66
ثُمَّ أَغْرَقْنَا ٱلْءَاخَرِينَ
«ثم أغرقنا الآخرين» فرعون وقومه بإطباق البحر عليهم لما تم دخولهم في البحر وخروج بني إسرائيل منه.
(Dan Kami tenggelamkan golongan yang lain itu) yakni Firaun dan kaumnya, dengan menutup kembali lautan ketika mereka telah masuk ke dalamnya, sedangkan Bani Israel telah selamat keluar semuanya dari laut.
Ayat 67
إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَةً ۖ وَمَا كَانَ أَكْثَرُهُم مُّؤْمِنِينَ
«إن في ذلك» إغراق فرعون وقومه «لآيةٌ» عبرة لمن بعدهم «وما كان أكثرهم مؤمنين» بالله لم يؤمن منهم غير آسية امرأة فرعون وحزقيل مؤمن آل فرعون ومريم بنت ناموصى التي دلت على عظام يوسف عليه السلام.
(Sesungguhnya pada yang demikian itu) yaitu ditenggelamkannya Firaun dan kaumnya (benar-benar merupakan tanda) yaitu pelajaran bagi orang-orang yang sesudah mereka. (Akan tetapi kebanyakan mereka tidak beriman) kepada Allah. Yang beriman kepada Allah dari kalangan kaum Firaun hanyalah Asiah istri Firaun sendiri, Hezqil dari kalangan keluarga Firaun dan Maryam binti Namushi yang menunjukkan tempat kuburan Nabi Yusuf a.s.
Ayat 68
وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ
«وإن ربك لهو العزيز» فانتقم من الكافرين بإغراقهم «الرحيم» بالمؤمنين فأنجاهم من الغرق.
(Dan sesungguhnya Rabbmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa) maka Dia membalas kelakuan orang-orang kafir itu dengan menenggelamkan mereka (lagi Maha Penyayang.") terhadap orang-orang Mukmin, Dia menyelamatkan mereka dari tenggelam.
Ayat 69
وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ إِبْرَٰهِيمَ
«واتل عليهم» أي كفار مكة «نبأ» خبر «إبراهيم» ويبدل منه.
(Dan bacakanlah kepada mereka) yakni orang-orang kafir Mekah (kisah) berita (Ibrahim) kemudian dijelaskan oleh Badalnya, yaitu:
Ayat 70
إِذْ قَالَ لِأَبِيهِ وَقَوْمِهِۦ مَا تَعْبُدُونَ
«إذا قال لأبيه وقومه ما تعبدون».
(Ketika ia berkata kepada bapaknya dan kaumnya, "Apakah yang kalian sembah?")