Surat Asy-Syams Ayat 1 - 10 dengan Tafsir


Ayat 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ وَٱلشَّمْسِ وَضُحَىٰهَا

«والشمس وضحاها» ضوؤها.

(Demi matahari dan cahayanya di pagi hari) yaitu sewaktu memancarkan sinarnya di pagi hari.

Ayat 2

وَٱلْقَمَرِ إِذَا تَلَىٰهَا

«والقمر إذا تلاها» تبعها طالعا عند غروبها.

(Dan bulan apabila mengiringinya) apabila muncul mengiringi terbenamnya matahari.

Ayat 3

وَٱلنَّهَارِ إِذَا جَلَّىٰهَا

«والنهار إذا جلاها» بارتفاعه.

(Dan siang apabila menampilkannya) yaitu menampakkan matahari yang semakin meninggi.

Ayat 4

وَٱلَّيْلِ إِذَا يَغْشَىٰهَا

«والليل إذا يغشاها» يغطيها بظلمته وإذا في الثلاثة لمجرد الظرفية والعامل فيها فعل القسم.

(Dan malam apabila menutupinya) artinya menyelimuti siang dengan kegelapannya. Lafal Idzaa yang ada pada tiga tempat di atas hanya menunjukkan makna Zharaf, sedangkan yang menjadi Amilnya adalah Fi'il dari Qasam.

Ayat 5

وَٱلسَّمَآءِ وَمَا بَنَىٰهَا

«والسماء وما بناها».

(Dan langit serta pembinaannya.)

Ayat 6

وَٱلْأَرْضِ وَمَا طَحَىٰهَا

«والأرض وما طحاها» بسطها.

(Dan bumi serta penghamparannya) yang menghampar.

Ayat 7

وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّىٰهَا

«ونفس» بمعنى نفوس «وما سوَّاها» في الخلقة وما في الثلاثة مصدرية أو بمعنى من.

(Dan jiwa) sekalipun bentuk lafalnya Mufrad tetapi makna yang dimaksud adalah Jamak (serta penyempurnaannya) maksudnya kesempurnaan ciptaannya; lafal Maa pada tiga tempat di atas adalah Maa Mashdariyah, atau bermakna Man.

Ayat 8

فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا

«فألهمها فجورها وتقواها» بيَّن لها طريق الخير والشر وأخر التقوى رعاية لرؤوس الآي وجواب القسم:

(Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketakwaannya) maksudnya Allah menjelaskan kepadanya jalan kebaikan dan jalan keburukan. Lafal At-Taqwaa letaknya diakhirkan karena demi memelihara keserasian bunyi akhir ayat, sedangkan sebagai Jawab dari Qasam di atas ialah:

Ayat 9

قَدْ أَفْلَحَ مَن زَكَّىٰهَا

«قد أفلح» حذفت منه اللام لطول الكلام «مَنْ زكَّاها» طهرها من الذنوب.

(Sesungguhnya beruntunglah) pada lafal Qad Aflaha ini sengaja tidak disebutkan huruf Lam Taukidnya karena mengingat panjangnya pembicaraan (orang yang menyucikannya) yakni menyucikan jiwanya dari dosa-dosa.

Ayat 10

وَقَدْ خَابَ مَن دَسَّىٰهَا

«وقد خاب» خسر «مَنْ دسَّاها» أخفاها بالمعصية وأصله دسها أبدلت السين الثانية ألفا تخفيفا.

(Dan sesungguhnya merugilah) atau rugilah (orang yang mengotorinya) yang menodainya dengan perbuatan maksiat. Asalnya lafal Dassaahaa ialah Dassasahaa, kemudian huruf Sin yang kedua diganti menjadi Alif demi untuk meringankan pengucapannya, akhirnya jadilah Dassaahaa.