Surat An-Najm Ayat 41 - 50 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 41

ثُمَّ يُجْزَىٰهُ ٱلْجَزَآءَ ٱلْأَوْفَىٰ

Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,

«ثم يجزاه الجزاء الأوفى» الأكمل يقال: جزيته سعيه وبسعيه.

(Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna") pembalasan yang paling lengkap. Diambil dari asal kata, Jazaituhu Sa'yahu atau Bisa'yihi, artinya, "Aku memberikan balasan terhadap usahanya, atau aku memberikannya balasan atas usahanya." Dengan kata lain lafal Jazaa ini boleh dibilang sebagai Fi'il Muta'addi atau Fi'il Lazim.

Ayat 42

وَأَنَّ إِلَىٰ رَبِّكَ ٱلْمُنتَهَىٰ

dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),

«وأن» بالفتح عطفا وقرئ بالكسر استئنافا وكذا ما بعدها فلا يكون مضمون الجمل في الصحف على الثاني «إلى ربك المنتهى» المرجع والمصير بعد الموت فيجازيهم.

(Dan bahwasanya) jika dibaca Anna berarti di'athafkan kepada kalimat sebelumnya, jika dibaca Inna berarti merupakan jumlah Isti-naf atau kalimat baru. Hal ini berlaku pula terhadap lafal yang sama yang jatuh sesudahnya, dengan demikian maka pengertian yang terkandung pada kalimat sesudah Anna pertama bukan termasuk ke dalam pengertian yang terkandung di dalam lembaran-lembaran Ibrahim (kepada Rabbmulah kesudahan) tempat kembali sesudah mati, lalu Dia memberikan balasan yang setimpal kepada mereka masing-masing.

Ayat 43

وَأَنَّهُۥ هُوَ أَضْحَكَ وَأَبْكَىٰ

dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,

«وأنه هو أضحك» من شاء أفرحه «وأبكى» من شاء أحزنه.

(Dan bahwasanya Dia-lah yang membuat orang tertawa) yang menjadikan gembira siapa yang dikehendaki-Nya (dan menangis) yang menjadikan sedih siapa yang dikehendaki-Nya.

Ayat 44

وَأَنَّهُۥ هُوَ أَمَاتَ وَأَحْيَا

dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,

«وأنه هو أمات» في الدنيا «وأحيا» للبعث.

(Dan bahwasanya Dia-lah yang mematikan dan yang menghidupkan) kembali pada hari berbangkit nanti.

Ayat 45

وَأَنَّهُۥ خَلَقَ ٱلزَّوْجَيْنِ ٱلذَّكَرَ وَٱلْأُنثَىٰ

dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita.

«وأنه خلق الزوجين» الصنفين «الذكر والأنثى».

(Dan bahwasanya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan) kedua jenis yang berpasangan (laki-laki dan perempuan).

Ayat 46

مِن نُّطْفَةٍ إِذَا تُمْنَىٰ

dari air mani, apabila dipancarkan.

«من نطفة» منيٍّ «إذا تُمنى» تصب في الرحم.

(Dari nuthfah) yakni air mani (apabila dipancarkan) bila ditumpahkan ke dalam rahim.

Ayat 47

وَأَنَّ عَلَيْهِ ٱلنَّشْأَةَ ٱلْأُخْرَىٰ

Dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati),

«وأن عليه النَّشآءَةَ» بالمد والقصر «الأخرى» الخلقة الأخرى للبعث بعد الخلقة الأولى.

(Dan bahwasanya Dia-lah yang menetapkan kejadian) huruf Hamzah lafal An Nasy`ah boleh dibaca panjang dan boleh dibaca pendek (yang lain) kejadian yang lain untuk dibangkitkan menjadi hidup kembali, sesudah penciptaan yang pertama.

Ayat 48

وَأَنَّهُۥ هُوَ أَغْنَىٰ وَأَقْنَىٰ

dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan,

«وأنه هو أغنى» الناس بالكفاية بالأموال «وأقنى» أعطى المال المتخذ قُنية.

(Dan bahwasanya Dia yang memberi kekayaan) kepada manusia berupa harta benda (dan yang memberikan kecukupan) Dia memberikan harta untuk mencukupi kebutuhan orang itu.

Ayat 49

وَأَنَّهُۥ هُوَ رَبُّ ٱلشِّعْرَىٰ

dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra,

«وأنه هو رب الشعرى» هي كوكب خلف الجوزاء كانت تعبد في الجاهلية.

(Dan bahwasanya Dia-lah Rabb bintang syi'ra) nama bintang yang berada di belakang bintang Jauza; bintang itu pada zaman jahiliah disembah-sembah.

Ayat 50

وَأَنَّهُۥٓ أَهْلَكَ عَادًا ٱلْأُولَىٰ

dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Aad yang pertama,

«وأنه أهلك عادا الأولى» وفي قراءة بإدغام التنوين في اللام وضمها بلا همزة وهي قوم عاد والأخرى قوم صالح.

(Dan bahwasanya Dia telah membinasakan kaum 'Ad yang pertama) menurut suatu qiraat harakat Tanwinnya diidgamkan kepada huruf Lam, bila huruf Lamnya didamahkan, tanpa memakai Hamzah. Ad adalah nama suatu kaum yang dikenal dengan nama kaum 'Ad, sedangkan kaum yang lainnya adalah kaum Nabi Saleh.