Surat An-Nahl Ayat 41 - 50 dengan Tafsir


Ayat 41

وَٱلَّذِينَ هَاجَرُوا۟ فِى ٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا۟ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً ۖ وَلَأَجْرُ ٱلْءَاخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ

«والذين هاجروا في الله» لإقامة دينه «من بعدما ظلموا» بالأذى من أهل مكة وهم النبي وأصحابه «لنبوِّئَنهم» ننزلهم «في الدنيا» داراً «حسنة» هي المدينة «ولأجر الآخرة» أي الجنة «أكبر» أعظم «لو كانوا يعلمون» أي الكفار أو المتخلفون عن الهجرة ما للمهاجرين من الكرامة لوافقوهم.

(Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah) untuk menegakkan agama-Nya (sesudah mereka dianiaya) mengalami penganiayaan dari penduduk kota Mekah yang dimaksud adalah Nabi saw. dan para sahabatnya (pasti Kami akan memberikan tempat buat mereka) menempatkan mereka (di dunia ini) pada suatu tempat tinggal (yang baik) yakni kota Madinah. (Dan sesungguhnya pahala di akhirat) yaitu surga itu (adalah lebih besar) lebih agung (kalau mereka mengetahui) maksudnya kalau orang-orang kafir itu atau orang-orang yang tidak ikut hijrah benar-benar mengetahui tentang kemuliaan yang diperoleh oleh orang-orang yang berhijrah, niscaya mereka akan ikut hijrah bersama dengan orang-orang yang berhijrah.

Ayat 42

ٱلَّذِينَ صَبَرُوا۟ وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ

هم «الذين صبروا» على أذى المشركين والهجرة لإظهار الدين «وعلى ربهم يتوكلون» فيرزقهم من حيث لا يحتسبون.

Mereka adalah (orang-orang yang sabar) di dalam menghadapi penganiayaan kaum musyrikin dan berhijrah demi untuk memenangkan agama Islam (dan hanya kepada Rabb saja mereka bertawakal) maka Allah pasti memberi mereka rezeki dari jalan yang tiada mereka perhitungkan sebelumnya.

Ayat 43

وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُّوحِىٓ إِلَيْهِمْ ۚ فَسْـَٔلُوٓا۟ أَهْلَ ٱلذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

«وما أرسلنا من قبلك إلا رجالاً نوحي إليهم» لا ملائكة «فاسألوا أهل الذكر» العلماء بالتوراة والإنجيل «إن كنتم لا تعلمون» ذلك، فإنهم يعلمونه وأنتم إلى تصديقهم أقرب من تصديق المؤمنين بمحمد صلى الله عليه وسلم.

(Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka) bukannya para malaikat (maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan) yakni para ulama yang ahli dalam kitab Taurat dan kitab Injil (jika kalian tidak mengetahui) hal tersebut, mereka pasti mengetahuinya karena kepercayaan kalian kepada mereka lebih dekat daripada kepercayaan kalian terhadap Nabi Muhammad saw.

Ayat 44

بِٱلْبَيِّنَٰتِ وَٱلزُّبُرِ ۗ وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكَ ٱلذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

«بالبينات» متعلق بمحذوف أي أرسلناهم بالحجج الواضحة «والزُّبُر» الكتب «وأنزلنا إليك الذكر» القرآن «لتبين للناس ما نزل إليهم» فيه من الحلال والحرام «ولعلهم يتفكرون» في ذلك فيعتبرون.

(Dengan membawa keterangan-keterangan) lafal ini berta`alluq kepada fi`il yang tidak disebutkan; artinya Kami utus mereka dengan membawa hujah-hujah yang jelas (dan kitab-kitab) yakni kitab-kitab suci. (Dan Kami turunkan kepadamu Adz-Dzikr) yakni Alquran (agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang diturunkan kepada mereka) yang di dalamnya dibedakan antara halal dan haram (dan supaya mereka memikirkan) tentang hal tersebut kemudian mereka mengambil pelajaran daripadanya.

Ayat 45

أَفَأَمِنَ ٱلَّذِينَ مَكَرُوا۟ ٱلسَّيِّـَٔاتِ أَن يَخْسِفَ ٱللَّهُ بِهِمُ ٱلْأَرْضَ أَوْ يَأْتِيَهُمُ ٱلْعَذَابُ مِنْ حَيْثُ لَا يَشْعُرُونَ

«أفأمِنَ الذين مكروا» المكرات «السيئات» بالنبي صلى اله عليه وسلم في دار الندوة من تقييده أو قتله أو إخراجه كما ذكر في الأنفال «أن يخسف الله بهم الأرض» كقارون «أو يأتيهم العذاب من حيث لا يشعرون» أي جهة لا تخطر ببالهم وقد أهلكوا ببدر ولم يكونوا يقدّرون ذلك.

(Maka apakah merasa aman orang-orang yang membuat makar) tipu daya (yang jahat itu) terhadap diri Nabi saw. sewaktu mereka berunding di Darun Nadwah untuk mengikatnya, atau membunuhnya atau mengusirnya sebagaimana penjelasan yang telah dikemukakan dalam surah Al-Anfal (dari bencana ditenggelamkannya bumi oleh Allah bersama mereka) seperti apa yang terjadi terhadap diri Qarun (atau datangnya azab kepada mereka dari tempat yang tidak mereka sadari) dari arah yang tidak pernah mereka duga sebelumnya; dan sungguh mereka benar-benar dibinasakan dalam perang Badar, hal tersebut tidak masuk ke dalam perhitungan mereka sebelumnya.

Ayat 46

أَوْ يَأْخُذَهُمْ فِى تَقَلُّبِهِمْ فَمَا هُم بِمُعْجِزِينَ

«أو يأخذهم في تقلبهم» في أسفارهم للتجارة «فما هم بمعجزين» بفائتي العذاب.

(Atau Allah mengazab mereka di waktu mereka dalam perjalanan) sewaktu mereka sedang dalam perjalanan untuk berniaga (maka sekali-kali mereka tidak dapat menolak) azab itu.

Ayat 47

أَوْ يَأْخُذَهُمْ عَلَىٰ تَخَوُّفٍ فَإِنَّ رَبَّكُمْ لَرَءُوفٌ رَّحِيمٌ

«أو يأخذهم على تخوف» تنقص شيئاً فشيئاً حتى يهلك الجميع حال من الفاعل أو المفعول «فإن ربكم لرءُوف رحيم» حيث لم يعاجلهم بالعقوبة.

(Atau Allah mengazab mereka secara berangsur-angsur) sedikit demi sedikit hingga semuanya binasa; lafal takhawwufin menjadi hal dari fa`il atau dari maf'ul (maka sesungguhnya Rabb kalian adalah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) karena Dia tidak menyegerakan siksa-Nya terhadap mereka.

Ayat 48

أَوَلَمْ يَرَوْا۟ إِلَىٰ مَا خَلَقَ ٱللَّهُ مِن شَىْءٍ يَتَفَيَّؤُا۟ ظِلَٰلُهُۥ عَنِ ٱلْيَمِينِ وَٱلشَّمَآئِلِ سُجَّدًا لِّلَّهِ وَهُمْ دَٰخِرُونَ

«أولم يروْا إلى ما خلق الله من شيء» له ظل كشجرة وجبل «تتفيَّؤ» تتميل «ظلاله عن اليمين والشمائل» جمع شمال أي عن جانبيهما أول النهار وآخره «سجداً لله» حال أي خاضعين له بما يراد منهم «وهم» أي الظلال «داخرون» صاغرون نزلوا منزلة العقلاء.

(Dan apakah mereka tidak memperhatikan segala sesuatu yang telah diciptakan Allah) yang ia mempunyai bayangan, seperti pohon dan gunung (yang berbolak-balik) condong ke sana dan condong ke mari (bayangannya ke kanan dan ke kiri) lafal asysyamaail adalah bentuk jamak dari lafal syimaal; artinya bayangan itu condong ke arah dua sisinya, pertama di permulaan siang hari dan yang kedua pada sore harinya (dalam keadaan sujud kepada Allah) lafal sujjadan menjadi hal; artinya mereka lakukan demikian dalam keadaan tunduk kepada Allah sesuai dengan karakter mereka (sedangkan mereka) yakni bayangan-bayangan itu (berendah diri?) merendahkan dirinya terhadap Allah; bayangan-bayangan tersebut diungkapkan seolah-olah mereka berakal.

Ayat 49

وَلِلَّهِ يَسْجُدُ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ مِن دَآبَّةٍ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ

«ولله يسجد ما في السماوات وما في والأرض من دابة» أي نسمة تدب عليها أي تخضع له بما يراد منها، وغلب في الإتيان بما لا يعقل لكثرته «والملائكة» خصهم بالذكر تفضيلاً «وهم لا يستكبرون» يتكبرون عن عبادته.

(Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi) artinya semua makhluk itu tunduk kepada-Nya. Sesuai dengan karakternya; kemudian mereka diungkapkan dalam bentuk yang tidak berakal, mengingat mereka yang tidak berakal jumlahnya lebih banyak (dan juga para malaikat) mereka disebutkan secara khusus di sini karena mengingat keutamaan yang mereka miliki (sedangkan para malaikat itu tidak menyombongkan diri) tidak pernah sekejap pun meninggalkan beribadah kepada-Nya.

Ayat 50

يَخَافُونَ رَبَّهُم مِّن فَوْقِهِمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ ۩

«يخافون» أي الملائكة حال من ضمير يستكبرون «ربهم من فوقهم» حال من هم أي عالياً عليهم بالقهر «ويفعلون ما يؤمرون» به.

(Mereka takut) yakni para malaikat; lafal ini menjadi hal dari dhamir yang terkandung di dalam lafal yastakbiruuna (kepada Rabb mereka yang berkuasa atas mereka) lafal fauqahum menjadi hal daripada dhamir hum; artinya yang menguasai mereka dengan keperkasaan-Nya (dan melaksanakan apa yang diperintahkan kepada mereka) untuk melakukannya.