Surat Ali 'Imran Ayat 151 - 160 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 151

سَنُلْقِى فِى قُلُوبِ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱلرُّعْبَ بِمَآ أَشْرَكُوا۟ بِٱللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِۦ سُلْطَٰنًا ۖ وَمَأْوَىٰهُمُ ٱلنَّارُ ۚ وَبِئْسَ مَثْوَى ٱلظَّٰلِمِينَ

Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.

«سنلقى في قلوب الذين كفروا الرعب» بسكون العين وضمها الخوف، وقد عزموا بعد ارتحالهم من أُحد على العود واستئصال المسلمين فرعبوا ولم يرجعوا «بما أشركوا» بسبب إشراكهم «بالله ما لم ينزل به سلطانا» حجة على عبادته وهو الأصنام «ومأواهم النار وبئس مثوى» مأوى «الظالمين» الكافرين هي.

(Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir itu rasa takut) dibaca ru`b atau ru`ub. Setelah berangkat dari Uhud itu sebenarnya mereka bermaksud hendak kembali untuk membasmi kaum Muslimin tetapi tiba-tiba merasa ciut dan tidak jadi kembali (disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang tidak diberi-Nya wewenang) sebagai alasan dalam penyembahan terhadap berhala (tempat tinggal mereka ialah neraka dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang aniaya) lagi kafir itu.

Ayat 152

وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ ٱللَّهُ وَعْدَهُۥٓ إِذْ تَحُسُّونَهُم بِإِذْنِهِۦ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَٰزَعْتُمْ فِى ٱلْأَمْرِ وَعَصَيْتُم مِّنۢ بَعْدِ مَآ أَرَىٰكُم مَّا تُحِبُّونَ ۚ مِنكُم مَّن يُرِيدُ ٱلدُّنْيَا وَمِنكُم مَّن يُرِيدُ ٱلْءَاخِرَةَ ۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ ۖ وَلَقَدْ عَفَا عَنكُمْ ۗ وَٱللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ

Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk menguji kamu, dan sesunguhnya Allah telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman.

«ولقد صدقكم الله وعده» إياكم بالنصر «إذ تحسونهم» تقتلونهم «بإذنه» بإرادته «حتى إذا فَشِلْتُمْ» جبنتم عن القتال «وتنازعتم» اختلفتم «في الأمر» أي أمر النبي صلى الله عليه وسلم بالمقام في سفح الجبل للرمي فقال بعضكم: نذهب فقد نُصر أصحابنا وبعضكم: لا نخالف أمر النبي صلى الله عليه وسلم «وعصَيتم» أمره فتركتم المركز لطلب الغنيمة «من بعد ما أراكم» اللهُ «ما تحبون» من النصر وجواب إذا دل عليه ما قبله أي منعكم نصره «منكم من يريد الدنيا» فترك المركز للغنيمة «ومنكم من يريد الآخرة» فثبت به حتى قتل كعبد الله بن جبير و أصحابه «ثم صرفكم» عطف على جواب إذا المقدر ردَّكم للهزيمة «عنهم» أي الكفار «ليبتليكم» ليمنحنكم فيظهر المخلص من غيره «ولقد عفا عنكم» ما ارتكبتموه «والله ذو فضل على المؤمنين» بالعفو.

(Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya) kepadamu dengan memberikan kemenangan (ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya) atau dengan kehendak-Nya (hingga saat kamu gagal) atau takut menghadapi peperangan (dan berselisih dalam urusan itu) yakni mengenai perintah Nabi saw. agar tetap bertahan di lereng bukit untuk memanah musuh di mana sebagian kamu mengatakan, "Mari kita turun bukankah teman-teman kita sudah beroleh kemenangan?" Sedangkan sebagian lagi berkata, "Tidak, kita tidak boleh melanggar perintah Nabi saw." (dan kamu mendurhakai) perintahnya, lalu kamu tinggalkan markas demi mengharapkan harta rampasan (setelah diperlihatkan-Nya kepadamu) maksudnya oleh Allah (apa yang kamu sukai) yakni kemenangan. Mengenai jawab idzaa ditunjukkan oleh kalimat yang sebelumnya, artinya kamu terhalang beroleh kemenangan dari-Nya. (Di antaramu ada yang menghendaki dunia) lalu ditinggalkannya markas guna merebut harta rampasan (dan di antaramu ada yang menghendaki akhirat) maka ia tetap bertahan di tempat sampai ia gugur seperti Abdullah bin Jubair dan sahabat-sahabatnya. (Kemudian Allah memalingkan kamu) dihubungkan kepada jawaban idzaa yang diperkirakan berbunyi, "Terpukul mundur karena menderita kekalahan" (dari mereka) maksudnya orang-orang kafir (untuk mencoba kamu) artinya menguji mana-mana yang ikhlas di antaramu dari yang bukan. (Sesungguhnya Allah telah memaafkan kamu) atas kesalahan yang telah kamu lakukan (dan Allah mempunyai karunia terhadap orang-orang yang beriman) dengan memaafkan dan mengampuni mereka.

Ayat 153

۞ إِذْ تُصْعِدُونَ وَلَا تَلْوُۥنَ عَلَىٰٓ أَحَدٍ وَٱلرَّسُولُ يَدْعُوكُمْ فِىٓ أُخْرَىٰكُمْ فَأَثَٰبَكُمْ غَمًّۢا بِغَمٍّ لِّكَيْلَا تَحْزَنُوا۟ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا مَآ أَصَٰبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

اذكروا «إذ تصعدون» تبعدون في الأرض هاربين «ولا تلوون» تعرجون «على أحد والرسولُ يدعوكم في أخراكم» أي من ورائكم يقول إليَّ عباد الله «فأثابكم» فجازاكم «غمّاً» بالهزيمة «بغمٍّ» بسبب غمِّكم للرسول بالمخالفة وقيل الباء بمعنى على، أي مضاعفا على غم فوت الغنيمة «لكيلا» متعلق بعفا أو بأثابكم فلا زائدة «تحزنوا على ما فاتكم» من الغنيمة «ولا ما أصابكم» من القتل والهزيمة «والله خبير بما تعملون».

(Ingatlah ketika kamu melarikan diri) dalam peperangan itu (dan tidak menoleh kepada seorang pun, sedang Rasul memanggil kamu dari belakangmu) seraya bersabda, "Mari ke sini hai hamba-hamba Allah, marilah datang kepadaku!" (Karena itu Allah menimpakan padamu kesedihan di atas kesedihan) yang kamu timpakan kepada Rasulullah dengan melanggar perintahnya. Ada pula yang mengatakan 'ba' itu berarti '`alaa' hingga maknanya ialah 'berlipat ganda', yaitu kesedihan di balik kesedihan karena luputnya harta rampasan (supaya kamu tidak) berkaitan dengan Allah 'memaafkan' atau menimpakan pada kalian (berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu) yakni harta rampasan (begitu pula terhadap apa yang telah menimpamu) berupa pembunuhannya dan kekalahan (Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.)

Ayat 154

ثُمَّ أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّنۢ بَعْدِ ٱلْغَمِّ أَمَنَةً نُّعَاسًا يَغْشَىٰ طَآئِفَةً مِّنكُمْ ۖ وَطَآئِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِٱللَّهِ غَيْرَ ٱلْحَقِّ ظَنَّ ٱلْجَٰهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ ٱلْأَمْرِ مِن شَىْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ ٱلْأَمْرَ كُلَّهُۥ لِلَّهِ ۗ يُخْفُونَ فِىٓ أَنفُسِهِم مَّا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ ٱلْأَمْرِ شَىْءٌ مَّا قُتِلْنَا هَٰهُنَا ۗ قُل لَّوْ كُنتُمْ فِى بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ ٱلَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ ٱلْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ ۖ وَلِيَبْتَلِىَ ٱللَّهُ مَا فِى صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِى قُلُوبِكُمْ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ

Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?". Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.

«ثم أنزل عليكم من بعد الغم أمنة» أمنا «نعاسا» بدل «يغشى» بالياء والتاء «طائفة منكم» وهم المؤمنون فكانوا يميدون تحت الحجف وتسقط السيوف منهم «وطائفة قد أهمتهم أنفسهم» أي حملتهم على الهم فلا رغبة لهم إلا نجاتها دون النبي وأصحابه فلم يناموا وهم المنافقون «يظنون بالله» ظنا «غير» الظن «الحق ظَنَّ» أي كظن «الجاهلية» حيث اعتقدوا أن النبي قتل أولا ينصر «يقولون هل» ما «لنا من الأمر» أي النصر الذي وُعدناه «من شيء قل» لهم «إن الأمر كله» بالنصب توكيدا والرفع مبتدأ وخبره «لله» أي القضاء له بفعل ما يشاء «يخفون في أنفسهم ما لا يبدون» يظهرون «لك يقولون» بيان لما قبله «لو كان لنا من الأمر شيء ما قتلنا ههنا» أي لو كان الاختبار إلينا لم نخرج فلم نقتل لكن أخرجنا كرها «قل» لهم «لو كنتم في بيوتكم» وفيكم من كتب الله عليه القتل «لبرز» خرج «الذين كتب» قضي «عليهم القتل» منكم «إلى مضاجعهم» مصارعهم فيقتلوا ولم ينجهم وقعودهم لأن قضاءه تعالى كائن لا محالة «و» فعل ما فعل بأخذ «ليبتلي» يختبر «الله ما في صدوركم» قلوبكم من الإخلاص والنفاق «وليمحص» يميز «ما في قلوبكم والله عليم بذات الصدور» بما في القلوب لا يخفى عليه شيء وإنما يبتلي ليظهر للناس.

(Kemudian Allah menurunkan kepada kamu setelah kesedihan itu keamanan berupa kantuk) menjadi badal (yang meliputi) ada yang membaca dengan ya dan ada pula dengan ta (segolongan dari kamu) yakni orang-orang beriman; mereka tertidur lelap di balik tameng sehingga pedang-pedang pun tergelincir dan jatuh ke sisi mereka (sedangkan segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri) maksudnya mereka merasa cemas memikirkan nasib mereka hingga mereka tak ada kemauan selain menyelamatkan diri tanpa mempedulikan Nabi saw. dan para sahabatnya. Mereka tidak dapat tidur dan mereka adalah orang-orang munafik. (Mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah) maksudnya seperti sangkaan (jahiliah) yang berkeyakinan bahwa Nabi itu benar-benar telah terbunuh atau kalau tidak, maka ia takkan dapat dikalahkan. (Kata mereka, "Apakah) maksudnya tak ada (bagi kita terhadap urusan ini) maksudnya mengenai kemenangan yang telah Kami janjikan itu (dari) merupakan tambahan (sesuatu."). (Katakanlah) kepada mereka ("Sesungguhnya urusan ini seluruhnya) manshub sebagai taukid dapat pula marfu` sebagai mubtada sedangkan khabarnya ialah: (bagi Allah.") maksudnya ketentuan berada di tangan-Nya. Ia berbuat apa yang dikehendaki-Nya (Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu, maka mereka mengatakan) ini menjadi keterangan bagi 'apa' yang sebelumnya ("Sekiranya bagi kami terhadap urusan ini ada sesuatu tidaklah kami terbunuh di sini) maksudnya jika kita mempunyai campur tangan dalam urusan ini kita dapat saja tidak keluar sehingga tidak terbunuh tetapi apa daya kita karena kita ini dipaksa keluar." (Katakanlah) kepada mereka ("Sekiranya kamu berada di rumahmu) sedangkan di antaramu ada orang yang telah ditetapkan Allah akan menemui ajalnya (niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan terbunuh itu akan keluar juga ke tempat pembunuhan mereka.") sehingga mereka akan mati terbunuh, dan tidak akan tertolong oleh ikhtiar atau usaha mereka itu karena kada Allah tetap berlaku tanpa sesuatu pun dapat menolaknya. (Dan) hal itu dilakukan-Nya (agar Allah menguji apa yang terdapat dalam dadamu) dalam hatimu berupa keikhlasan atau kemunafikan (dan untuk membersihkan isi hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui akan sisi hati) semua itu tak ada yang tersembunyi bagi-Nya tetapi maksud-Nya agar dengan ujian itu tampaklah pula bagi manusia keikhlasan dan kemunafikan di antara kalian.

Ayat 155

إِنَّ ٱلَّذِينَ تَوَلَّوْا۟ مِنكُمْ يَوْمَ ٱلْتَقَى ٱلْجَمْعَانِ إِنَّمَا ٱسْتَزَلَّهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوا۟ ۖ وَلَقَدْ عَفَا ٱللَّهُ عَنْهُمْ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ حَلِيمٌ

Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

«إن الذين تَوَلَّوْا منكم» عن القتال «يوم التقى الجمعان» جمع المسلمين وجمع الكفار بأُحُد وهم المسلمون إلا اثنيْ عشر رجلا «إنما استزلَّهم» أزلهم «الشيطان» بوسوسته «ببعض ما كسبوا» من الذنوب وهو مخالفة أمر النبي «ولقد عفا اللهُ عنهم إن الله غفور» للمؤمنين «حليم» لا يعجل على العصاة.

(Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu) dari peperangan (di saat bertemunya dua pasukan) yaitu pasukan kaum Muslimin dan pasukan orang-orang kafir di Uhud. Yang dituju ialah pasukan Muslimin itu kecuali dua belas orang (sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan) dengan waswas atau tipu dayanya (disebabkan sebagian apa yang mereka perbuat) berupa dosa yaitu melanggar perintah Nabi saw. (dan sesungguhnya Allah telah memberi maaf kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun) terhadap orang-orang mukmin (lagi Maha Penyantun) sehingga menangguhkan siksa dari orang-orang durhaka.

Ayat 156

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَقَالُوا۟ لِإِخْوَٰنِهِمْ إِذَا ضَرَبُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ أَوْ كَانُوا۟ غُزًّى لَّوْ كَانُوا۟ عِندَنَا مَا مَاتُوا۟ وَمَا قُتِلُوا۟ لِيَجْعَلَ ٱللَّهُ ذَٰلِكَ حَسْرَةً فِى قُلُوبِهِمْ ۗ وَٱللَّهُ يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: "Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh". Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan.

«يا أيها الذين آمنوا لا تكونوا كالذين كفروا» أي المنافقين «وقالوا لإخوانهم» أي في شأنهم «إذا ضربوا» سافروا «في الأرض» فماتوا «أو كانوا غُزٌى» جمع غاز فقتلوا «لو كانوا عندنا ما ماتوا وما قتلوا» أي لا تقولوا كقولهم «ليجعل الله ذلك» القول في عاقبة أمرهم «حسرة في قلوبهم والله يحيي ويميت» فلا يمنع عن الموت قعود «والله بما تعملون» بالتاء والياء «بصير» فيجازيكم به.

(Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir) maksudnya orang-orang munafik (yang mengatakan kepada kawan-kawan mereka) mengenai keadaan mereka (apabila mereka bepergian di muka bumi) lalu mati (atau mereka berperang) lalu terbunuh ("Sekiranya mereka berada bersama kita tidaklah mereka akan mati dan tidak pula terbunuh.") maksudnya janganlah kamu berkata seperti demikian. (Allah menjadikan demikian itu) sebagai akibat dari ucapan mereka tadi (suatu penyesalan dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan) hingga tinggalnya seseorang di rumahnya sama sekali tidak menghalangi kematiannya (dan terhadap apa yang kamu kerjakan) dengan memakai ta atau ya (Maha Melihat) maka kelak Dia akan membalaskannya kepada kalian.

Ayat 157

وَلَئِن قُتِلْتُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan.

«ولئن» لام قسم «قُتِلْتُمْ في سبيل الله» أي الجهاد «أو مُتُّمْ» بضم الميم وكسرها من مات يموت أي أتاكم الموت فيه «لمغفرة» كائنة «من الله» لذنوبكم «ورحمة» منه لكم على ذلك واللام ومدخولها جواب القسم وهو في موضوع الفعل مبتدأ خبره «خير مما تجمعون» من الدنيا بالتاء والياء.

(Sungguh sekiranya) lam menunjukkan sumpah (kamu dibunuh di jalan Allah) maksudnya dalam berjihad (atau meninggal) dibaca muttum atau mittum berasal dari maata-yamuutu; artinya didatangi oleh kematian di dalam berjihad (maka ampunan) yang kamu peroleh (dari Allah) terhadap dosa-dosamu (dan rahmat) daripada-Nya bagi kamu atas demikian itu. Lam serta kalimat yang dimasukinya menjadi jawab qasam di samping menjadi mubtada yang khabarnya ialah: (benar-benar lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan) dari harta dunia; memakai ya atau ta.

Ayat 158

وَلَئِن مُّتُّمْ أَوْ قُتِلْتُمْ لَإِلَى ٱللَّهِ تُحْشَرُونَ

Dan sungguh jika kamu meninggal atau gugur, tentulah kepada Allah saja kamu dikumpulkan.

«ولئن» لام قسم «مُتُّمْ» بالوجهين «أو قُتلتم» في الجهاد وغيره «لإلى الله» لا إلى غيره «تُحشرون» في الآخرة فيجازيكم.

(Sungguh sekiranya) lam berarti sumpah (kamu meninggal) dibaca muttum atau mittum (atau terbunuh) dalam peperangan atau lainnya (maka hanya kepada Allahlah) dan bukan kepada selain-Nya (kamu akan dihimpun) di akhirat di mana amal perbuatanmu akan dibalas-Nya.

Ayat 159

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

«فبما رحمة من الله لِنْتَ» يا محمد «لهم» أي سهلت أخلاقك إذ خالفوك «ولو كنت فظا» سيء الخُلُق «غليظ القلب» جافيا فأغلظت لهم «لا نفضُّوا» تفرقوا «من حولك فاعف» تجاوز «عنهم» ما أتوه «واستغفر لهم» ذنوبهم حتى أغفر لهم «وشاورهم» استخرج آراءهم «في الأمر» أي شأنك من الحرب وغيرة تطيبيا لقلوبهم ولستن بك وكان صلى الله عليه وسلم كثير المشاورة لهم. (فإذا عزمت) على إمضاء ما تريد بعد المشاورة «فَتوكَّلْ على الله» ثق به لا بالمشاورة «إن الله يحب المتوكلين» عليه.

(Maka berkat) ma merupakan tambahan (rahmat dari Allah kamu menjadi lemah lembut) hai Muhammad (kepada mereka) sehingga kamu hadapi pelanggaran mereka terhadap perintahmu itu dengan sikap lunak (dan sekiranya kamu bersikap keras) artinya akhlakmu jelek tidak terpuji (dan berhati kasar) hingga kamu mengambil tindakan keras terhadap mereka (tentulah mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu, maka maafkanlah mereka) atas kesalahan yang mereka perbuat (dan mintakanlah ampunan bagi mereka) atas kesalahan-kesalahan itu hingga Kuampuni (serta berundinglah dengan mereka) artinya mintalah pendapat atau buah pikiran mereka (mengenai urusan itu) yakni urusan peperangan dan lain-lain demi mengambil hati mereka, dan agar umat meniru sunah dan jejak langkahmu, maka Rasulullah saw. banyak bermusyawarah dengan mereka. (Kemudian apabila kamu telah berketetapan hati) untuk melaksanakan apa yang kamu kehendaki setelah bermusyawarah itu (maka bertawakallah kepada Allah) artinya percayalah kepada-Nya. (Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal) kepada-Nya.

Ayat 160

إِن يَنصُرْكُمُ ٱللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِن يَخْذُلْكُمْ فَمَن ذَا ٱلَّذِى يَنصُرُكُم مِّنۢ بَعْدِهِۦ ۗ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ

Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.

«إن ينصركم الله» يُعنكم على عدوكم كيوم بدر «فلا غالب لكم وإن يخذلكم» يترك نصركم كيوم أُحد «فمن ذا الذي ينصركم من بعده» أي بعد خذلانه أي لا ناصر لكم «وعلى الله» لا غيره «فليتوكل» ليثق «المؤمنون».

(Jika Allah menolong kamu) terhadap musuhmu seperti di perang Badar (maka tak ada orang yang akan mengalahkan kamu, sebaliknya jika Dia membiarkan kamu) tanpa memberikan pertolongan seperti waktu perang Uhud (maka siapakah lagi yang dapat menolongmu setelah itu) artinya setelah kekalahan itu, maksudnya tak ada lagi. (Hanya kepada Allahlah) bukan kepada lain-Nya (orang-orang beriman itu harus bertawakal). Ayat berikut ini diturunkan ketika hilangnya sehelai permadani merah di waktu perang Uhud lalu sebagian orang mengatakan barangkali Nabilah yang mengambilnya: