Surat Ali 'Imran Ayat 61 - 70 dengan Tafsir
Ayat 61
فَمَنْ حَآجَّكَ فِيهِ مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَكَ مِنَ ٱلْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا۟ نَدْعُ أَبْنَآءَنَا وَأَبْنَآءَكُمْ وَنِسَآءَنَا وَنِسَآءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وَأَنفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَتَ ٱللَّهِ عَلَى ٱلْكَٰذِبِينَ
«فمن حاجَّك» جادلك من النصارى «فيه من بعد ما جاءك من العلم» بأمره «فقل» لهم «تعالوا ندع أبناءنا وأبناءكم ونساءنا ونساءكم وأنفسنا وأنفسكم» فنجمعهم «ثم نبتهل» نتضرع في الدعاء «فنجعل لعنة الله على الكاذبين» بأن نقول: اللهم العن الكاذب في شأن عيسى وقد دعا النبي صلى الله عليه وسلم وفد نجران لذلك لما حاجُّوه به فقالوا: حتى ننظر في أمرنا ثم نأتيك فقال ذو رأيهم: لقد عرفتم نبوته وأنه ما بأهل قوم نبيا إلا هلكوا فودعوا الرجل وانصرفوا فأتوا الرسول صلى الله عليه وسلم وقد خرج معه الحسن والحسين وفاطمة وعلي وقال لهم: إذا دعوت فأمِّنوا فأبوا أن يلاعنوا وصالحوه على الجزية رواه أبو نُعَيْم، وعن ابن عباس: قال: لو خرج الذين يباهلون لرجعوا لا يجدون مالا ولا أهلا، ورُوي: لو خرجوا لاحترقوا.
(Siapa yang membantahmu) mendebatmu dari golongan Nasrani (tentang hal itu setelah datang kepadamu ilmu) dengan perintah-Nya (maka katakanlah) kepada mereka (Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri-diri kami dan diri-diri kamu) lalu kita kumpulkan mereka (kemudian mari kita bermubahalah) artinya berdoa dengan khusyuk dan dengan merendahkan diri (sambil memohon supaya kutukan Allah ditimpakan-Nya kepada orang-orang yang dusta) yaitu dengan mengatakan, "Ya Allah, kutukilah orang yang dusta tentang peristiwa Isa." Nabi saw. telah mengajak utusan Najran untuk itu, yakni tatkala mereka membantahnya dalam hal tersebut. Jawab mereka, "Kami akan memikirkannya dulu, kemudian akan datang kepada anda." Kata salah seorang yang berpikiran sehat di antara mereka, "Tuan-tuan telah mengetahui kenabiannya, dan tidak suatu pun kaum yang mengadakan mubahalah dengan seorang nabi kecuali mereka akan celaka." Ditinggalkannyalah orang tadi, lalu mereka berpaling. Mereka datang lagi menemui Nabi saw. yang ketika itu sudah keluar siap bermubahalah bersama Hasan, Husein, Fatimah dan Ali. Nabi saw. berkata kepada orang-orang Nasrani Najran, "Jika saya berdoa, aminkanlah." Tetapi ternyata pihak lawan tidak bersedia berkutuk-kutukan itu hanya minta berdamai dengan membayar upeti. Riwayat Abu Na`im dan diterima dari Ibnu Abbas, katanya, "Seandainya orang-orang Nasrani Najran itu bersedia meneruskan mubahalah niscaya mereka akan kembali ke negerinya sedangkan harta dan keluarganya tiada lagi." Diriwayatkan pula bahwa sekiranya mereka bermubahalah niscaya akan terbakar.
Ayat 62
إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلْقَصَصُ ٱلْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ إِلَٰهٍ إِلَّا ٱللَّهُ ۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
«إن هذا» المذكور «لهو القصص» الخبر «الحق» الذي لاشك فيه «وما من» زائدة «إله إلا الله وإن الله لهو العزيز» في ملكه «الحكيم» في صنعه.
(Sesungguhnya ini) yakni yang telah disebutkan tadi (merupakan kisah berita yang benar) yang tidak diragukan lagi. (Tiada) min merupakan tambahan (Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Allah Maha Tangguh) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam perbuatan-Nya.
Ayat 63
فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌۢ بِٱلْمُفْسِدِينَ
«فإن تولَّوا» أعرضوا عن الإيمان «فإن الله عليم بالمفسدين» فيجازيهم وفيه وضع الظاهر موضع المضمر.
(Jika mereka berpaling) tidak mau beriman (maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan orang-orang yang berbuat kerusakan) mereka akan diberi-Nya balasan. Di sini kata-kata lahir ditempatkan pada kata-kata mudhmar.
Ayat 64
قُلْ يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ تَعَالَوْا۟ إِلَىٰ كَلِمَةٍ سَوَآءٍۭ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا ٱللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِۦ شَيْـًٔا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِّن دُونِ ٱللَّهِ ۚ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَقُولُوا۟ ٱشْهَدُوا۟ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
«قل يا أهل الكتاب» اليهود والنصارى «تعالوا إلى كلمة سواءٍ» مصدر بمعنى مستو أمرها «بيننا وبينكم» هي «أ» ن «لا نعبد إلا الله ولا نشرك به شيئا ولا يتخذ بعضنا أربابا من دون الله» كما اتخذتم الأحبار والرهبان «فإن تولَّوْا» أعرضوا عن التوحيد «فقولوا» أنتم لهم «اشهدوا بأنا مسلمون» موحدون.
(Katakanlah, "Hai Ahli Kitab!) yakni Yahudi dan Nasrani (Marilah kita menuju suatu kalimat yang sama) mashdar dengan makna sifat; artinya yang serupa (di antara kami dan kamu) yakni (bahwa kita tidak menyembah kecuali Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun juga dan bahwa sebagian kita tidak mengambil lainnya sebagai Tuhan selain daripada Allah) sebagaimana halnya kamu mengambil para rahib dan pendeta. (Jika mereka berpaling) jika menyeleweng dari ketauhidan (maka katakanlah olehmu) kepada mereka ('Saksikanlah bahwa kami ini beragama Islam.'") yang bertauhid. Ayat berikut diturunkan ketika orang-orang Yahudi mengatakan bahwa Ibrahim itu seorang Yahudi dan kita adalah penganut agamanya demikian pula orang-orang Nasrani mengklaim seperti itu.
Ayat 65
يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لِمَ تُحَآجُّونَ فِىٓ إِبْرَٰهِيمَ وَمَآ أُنزِلَتِ ٱلتَّوْرَىٰةُ وَٱلْإِنجِيلُ إِلَّا مِنۢ بَعْدِهِۦٓ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
ونزل لما قال اليهود: إبراهيم يهودي ونحن على دينه، وقالت النصارى كذلك: «يا أهل الكتاب لِمَ تُحَاجُّونَ» تخاصمون «في إبراهيم» بزعمكم أنه على دينكم «وما أنزلت التوراة والإنجيل إلا من بعده» بزمن طويل وبعد نزولها حدثت اليهودية والنصرانية «أفلا تعقلون» بطلان قولكم.
(Hai Ahli Kitab, kenapa kamu berbantah-bantahan tentang Ibrahim) dan kamu akui bahwa ia pemeluk agamamu? (Padahal Taurat dan Injil hanya diturunkan sesudahnya) bahkan dalam jarak waktu yang panjang dan setelah kedua Kitab itu diturunkan, Yahudi dan Nasrani membuat-buat hal tersebut, yakni mengenai Nabi Ibrahim. (Apakah kamu tidak berpikir?) akan kesalahan pengakuanmu itu.
Ayat 66
هَٰٓأَنتُمْ هَٰٓؤُلَآءِ حَٰجَجْتُمْ فِيمَا لَكُم بِهِۦ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَآجُّونَ فِيمَا لَيْسَ لَكُم بِهِۦ عِلْمٌ ۚ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
«ها» للتنبيه «أنتم» مبتدأ «هؤلاء» والخبرُ «حاججتم فيما لكم به علم» من أمر موسى وعيسى وزعمكم أنكم على دينهما «فلمَا تُحاجُّون فيما ليس لكم به علم» من شأن إبراهيم «والله يعلم» شأنه «وأنتم لا تعلمون» قال تعالى تبرئة لإبراهيم.
(Begitulah) sebagai peringatan (kamu) menjadi mubtada (semuanya) sedangkan khabarnya ialah: (kalian masih berbantah-bantahan tentang hal yang kalian ketahui) tentang Nabi Musa dan Nabi Isa yang kalian akui diri kalian sebagai pemeluk agama keduanya (maka kenapa kalian berbantah-bantahan pula tentang apa yang tidak kalian ketahui) yakni perihal Nabi Ibrahim. (Allah mengetahui) keadaannya (sedangkan kalian tidak mengetahui)nya. Kemudian firman Allah membersihkan Ibrahim dari tuduhan tersebut:
Ayat 67
مَا كَانَ إِبْرَٰهِيمُ يَهُودِيًّا وَلَا نَصْرَانِيًّا وَلَٰكِن كَانَ حَنِيفًا مُّسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ
«ما كان إبراهيم يهوديا ولا نصرانيا ولكن كان حنيفا» مائلا عن الأديان كلها إلى الدين القيِّم «مسلما» موحدا «وما كان من المشركين».
(Ibrahim itu bukanlah seorang Yahudi dan bukan pula seorang Nasrani tetapi ia adalah seorang yang hanif) artinya menyimpang dari semua agama menuju agama yang lurus (lagi menyerahkan diri) dan bertauhid kepada Allah (dan sekali-kali bukanlah ia dari golongan musyrik).
Ayat 68
إِنَّ أَوْلَى ٱلنَّاسِ بِإِبْرَٰهِيمَ لَلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُ وَهَٰذَا ٱلنَّبِىُّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ وَلِىُّ ٱلْمُؤْمِنِينَ
«إنَّ أولى الناس» أحقهم «بإبراهيم للَّذِينَ اتبعوه» في زمانه «وهذا النبي» محمد لموافقته له في أكثر شرعه «والذين آمنوا» من أمته فهم الذين ينبغي أن يقولوا نحن على دينه لا أنتم «والله ولي المؤمنين» ناصرهم وحافظهم.
(Sesungguhnya orang-orang yang lebih dekat) artinya lebih berhak (kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya) di masanya (dan nabi ini) yakni Muhammad karena cocok agamanya dengan agama Ibrahim dalam kebanyakan syariatnya (serta orang-orang yang beriman) di antara umatnya. Merekalah sebenarnya yang sepatutnya mengatakan bahwa mereka mengikuti agamanya dan bukan kamu. (Dan Allah adalah wali orang-orang yang beriman) artinya pembela dan pelindung mereka. Ketika orang-orang Yahudi mengajak Muaz, Huzaifah dan Ammar masuk agama mereka turunlah ayat ini:
Ayat 69
وَدَّت طَّآئِفَةٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يُضِلُّونَكُمْ وَمَا يُضِلُّونَ إِلَّآ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
ونزل لما دعا اليهود معاذا وحذيفة وعمارا إلى دينهم: «ودَّت طائفة من أهل الكتاب لو يضلونكم وما يضلون إلا أنفسهم» لأن إثم إضلالهم عليهم والمؤمنون لا يطيعونهم فيه «وما يشعرون» بذلك.
(Segolongan Ahli Kitab hendak menyesatkan kamu padahal mereka hanya menyesatkan diri mereka sendiri) karena dosa kesesatan mereka tertimpa atas mereka, sedangkan orang-orang beriman tak mau menaati mereka (dan mereka tidak menyadari) demikian itu.
Ayat 70
يَٰٓأَهْلَ ٱلْكِتَٰبِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَأَنتُمْ تَشْهَدُونَ
«يا أهل الكتاب لِمَ تكفرون بآيات الله» القرآن المشتمل على نعت محمد صلى الله عليه وسلم «وأنتم تشهدون» تعلمون أنه الحق.
(Hai Ahli Kitab! Kenapakah kamu mengingkari ayat-ayat Allah) maksudnya kitab mereka yang memuat sifat-sifat dan ciri-ciri Muhammad (padahal kamu menyaksikan) artinya mengetahui bahwa hal itu benar.