Surat Ali 'Imran Ayat 1 - 10 dengan Tafsir
Ayat 1
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ الٓمٓ
«آلم» الله اعلم بمراده بذلك.
(Alif laam miim), Allah yang lebih tahu akan maksudnya.
Ayat 2
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ
«الله لا إله إلا هو الحي القيوم».
(Allah, tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup lagi berdiri sendiri.)
Ayat 3
نَزَّلَ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ بِٱلْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنزَلَ ٱلتَّوْرَىٰةَ وَٱلْإِنجِيلَ
«نزَّل عليك» يا محمد «الكتاب» القرآن ملتبسا «بالحق» بالصدق في أخباره «مصدقا لما بين يديه» قبله من الكتب «وأنزل التوراة والإنجيل من قبل» أي قبل تنزيله «هدّى» حال بمعني هادين من الضلالة «للناس» ممن تبعهما وعبر فيهما بأنزل وفي القرآن ينزل المقتضي للتكرير لأنهما أنزلا دفعة واحدة بخلافة «وأنزل الفرقان» بمعني الكتب الفارقة بين الحق والباطل وذكره بعد ذكر الثلاثة ليعم ما عداها.
(Diturunkan-Nya kepadamu) hai Muhammad (Al-kitab) Alquran, berisikan (kebenaran) dalam semua beritanya (membenarkan kitab-kitab yang berada di depannya) maksudnya kitab-kitab yang turun sebelumnya (dan diturunkan-Nya pula Taurat dan Injil).
Ayat 4
مِن قَبْلُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَأَنزَلَ ٱلْفُرْقَانَ ۗ إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ ذُو ٱنتِقَامٍ
«إن الذين كفروا بآيات الله» القرآن وغيره «لهم عذاب شديد والله عزيز» غالب على أمره فلا يمنعه شيء من إنجاز وعده ووعيده «ذو انتقام» عقوبة شديدة ممن عصاه لا يقدر على مثلها أحد
(Sebelumnya) artinya sebelum diturunkannya Alquran (menjadi petunjuk) hal dengan makna menunjukkan dari kesesatan (bagi manusia) bagi orang-orang yang mengikuti kedua kitab itu. Pada Taurat dan Injil 'menurunkan' dipakai kata-kata 'anzala', sedangkan pada Alquran dengan 'nazzala' yang berarti secara berulang-ulang, berbeda dengan Taurat dan Injil yang diturunkan sekaligus (dan diturunkan-Nya pula Al-Furqan) artinya kitab yang memisahkan antara yang hak dan yang batil dan disebutkannya secara keseluruhan. (Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah) misalnya pada Alquran dan lainnya (bagi mereka disediakan siksa yang berat dan Allah Maha Tangguh) menguasai segala urusan sehingga tak suatu pun yang dapat menghalangi-Nya untuk menunaikan janji dan ancaman-Nya (dan mempunyai balasan siksa) artinya hukuman berat terhadap orang yang durhaka, yang tak dapat dilakukan oleh siapa pun.
Ayat 5
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَخْفَىٰ عَلَيْهِ شَىْءٌ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِ
«إن الله لا يخفى عليه شيء» كائن «في الأرض ولا في السماء» لعلمه بما يقع في العالم من كلَّي وجزئي وخصمهما بالذكر لأن الحس لا يتجاوزهما.
(Sesungguhnya bagi Allah tidak ada suatu pun yang tersembunyi) di antara barang wujud ini (baik di bumi maupun di langit) karena ilmu-Nya terhadap apa yang terdapat di seluruh alam, baik merupakan keseluruhan maupun yang sebagian-sebagian, dan ini diistimewakan menyebutkannya karena penginderaan dapat melampauinya.
Ayat 6
هُوَ ٱلَّذِى يُصَوِّرُكُمْ فِى ٱلْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَآءُ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
«هو الذي يصوّركم في الأرحام كيف يشاء» من ذكورة وأنوثة وبياض وسواد وغير ذلك «لا إله إلا هو العزيز» في ملكه «الحكيم» في صنعه.
(Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya) apakah akan jadi laki-laki atau perempuan, berkulit putih atau berkulit hitam dan sebagainya. (Tiada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Tangguh) dalam kerajaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam tindakan dan perbuatan-Nya.
Ayat 7
هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ مِنْهُ ءَايَٰتٌ مُّحْكَمَٰتٌ هُنَّ أُمُّ ٱلْكِتَٰبِ وَأُخَرُ مُتَشَٰبِهَٰتٌ ۖ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَٰبَهَ مِنْهُ ٱبْتِغَآءَ ٱلْفِتْنَةِ وَٱبْتِغَآءَ تَأْوِيلِهِۦ ۗ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُۥٓ إِلَّا ٱللَّهُ ۗ وَٱلرَّٰسِخُونَ فِى ٱلْعِلْمِ يَقُولُونَ ءَامَنَّا بِهِۦ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّآ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
(هو الذي أنزل عليك الكتاب منه آيات محكمات) واضحات الدلالة (هن أم الكتاب) أصله المعتمد عليه في الأحكام (و أخر متشابهات) لا تفهم معانيها كأوائل السور وجعله كله محكما في قوله "" أحكمت آياته "" بمعنى أنه ليس فيه عيب، ومتشابهًا في قوله (كتابا متشابهًا) بمعنى أنه يشبه بعضه بعضا في الحسن والصدق (فأما الذين في قلوبهم زيغ) ميل عن الحق (فيتبعون ما تشابه منه ابتغاء) طلب (الفتنة) لجهالهم بوقوعهم في الشبهات واللبس (وابتغاء تأويله) تفسيره (وما يعلم تأويله) تفسيره (إلا الله) وحده (والراسخون) الثابتون المتمكنون (في العلم) مبتدأ خبره (يقولون آمنا به) أي بالمتشابه أنه من عند الله ولا نعلم معناه (كل) من المحكم والمتشابه (من عند ربنا وما يذكر) بادغام التاء في الأصل في الذال أي يتعظ (إلا أولوا الألباب) أصحاب العقول ويقولون أيضا إذا رأوا من يتبعه.
(Dialah yang menurunkan kepadamu Alquran, di antara isinya ada ayat-ayat yang muhkamat) jelas maksud dan tujuannya (itulah dia pokok-pokok Alquran) yakni yang menjadi pegangan dalam menetapkan (sedangkan yang lainnya mutasyabihat) tidak dimengerti secara jelas maksudnya, misalnya permulaan-permulaan surah. Semuanya disebut sebagai 'muhkam' seperti dalam firman-Nya 'uhkimat aayaatuh' dengan arti tak ada cacat atau celanya, dan 'mutasyaabiha' pada firman-Nya, 'Kitaaban mutasyaabiha,' dengan makna bahwa sebagian menyamai lainnya dalam keindahan dan kebenaran. (Adapun orang-orang yang dalam hatinya ada kecenderungan pada kesesatan) menyeleweng dari kebenaran, (maka mereka mengikuti ayat-ayat mutasyabihat untuk membangkitkan fitnah) di kalangan orang-orang bodoh dengan menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal yang syubhat dan kabur pengertiannya (dan demi untuk mencari-cari takwilnya) tafsirnya (padahal tidak ada yang tahu takwil) tafsirnya (kecuali Allah) sendiri-Nya (dan orang-orang yang mendalam) luas lagi kokoh (ilmunya) menjadi mubtada, sedangkan khabarnya: (Berkata, "Kami beriman kepada ayat-ayat mutasyaabihat) bahwa ia dari Allah, sedangkan kami tidak tahu akan maksudnya, (semuanya itu) baik yang muhkam maupun yang mutasyabih (dari sisi Tuhan kami," dan tidak ada yang mengambil pelajaran) 'Ta' yang pada asalnya terdapat pada 'dzal' diidgamkan pada dzal itu hingga berbunyi 'yadzdzakkaru' (kecuali orang-orang yang berakal) yang mau berpikir. Mereka juga mengucapkan hal berikut bila melihat orang-orang yang mengikuti mereka.
Ayat 8
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
«ربنا لا تُزغ قلوبنا» تملها عن الحق بابتغاء تأويله الذي لا يليق بنا كما أزغت قلوب أولئك «بعد إذ هديتنا» أرشدتنا إليه «وهب لنا من لَدنك» من عندك «رحمة» تثبيتا «إنك أنت الوهاب».
("Tuhan kami! Janganlah engkau gelincirkan hati kami) janganlah diselewengkan dari kebenaran dengan mencari-cari tafsirnya yang tidak layak bagi kami sebagaimana dialami oleh mereka (setelah Engkau memberi petunjuk kepada kami) bimbingan ke arah perkara yang benar (dan berilah kami dari sisi-Mu rahmat) keteguhan hati (karena Engkaulah Yang Maha Memberi) karunia.
Ayat 9
رَبَّنَآ إِنَّكَ جَامِعُ ٱلنَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُخْلِفُ ٱلْمِيعَادَ
يا «ربنا إنك جامع الناس» تجمعهم «ليوم» أي في يوم «لا ريب» لا شك «فيه» هو يوم القيامة فتجازيهم بأعمالهم كما وعدت بذلك «إن الله لا يخلف الميعاد» موعده بالبعث فيه التفات عن الخطاب ويحتمل أن يكون من كلامه تعالى والغرض من الدعاء بذلك بيان أن همهم أمر الآخرة ولذلك سألوا الثبات على الهداية لينالوا ثوابها روى الشيخان عن عائشة رضي الله عنها قالت: (تلا رسول الله صلى الله عليه وسلم هذه الآية هو الذي أنزل عليك الكتاب منه آيات محكمات إلى آخرها وقال: فإذا رأيت الذين يتبعون ما تشابه منه فأولئك الذين سمى الله فاحذروهم) وروى الطبراني في الكبير عن أبي موسى الأشعري أنه سمع النبي صلى الله عليه وسلم يقول: (ما أخاف على أمتي إلا ثلاث خلال وذكر منها أن يفتح لهم الكتاب فيأخذه المؤمن يبتغي تأويله وليس يعلم تأويله إلا الله والراسخون في العلم يقولون آمنا به كل من عند ربنا وما يذكر إلا أولو الألباب) الحديث.
(Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau akan mengumpulkan manusia) menghimpun mereka (untuk suatu hari) maksudnya pada suatu hari (yang tak ada keraguan) atau kebimbangan (padanya) yakni hari kiamat, maka Engkau balas amal perbuatan mereka sebagaimana telah Engkau janjikan. (Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.") yakni janji-Nya tentang saat berbangkit. Di sini terdapat peralihan pembicaraan dan kemungkinan ia merupakan firman Allah swt. Adapun maksud dari doa seperti itu ialah untuk menyatakan bahwa pusat perhatian mereka ialah soal akhirat. Oleh sebab itulah mereka memohon agar tetap berada dalam hidayah atau petunjuk Allah hingga beroleh pahala. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim melalui Aisyah r.a. katanya, "Rasulullah saw. membaca ayat, 'Dialah yang telah menurunkan kepadamu kitab, di antara isinya ialah ayat-ayat yang muhkamat...' dan seterusnya lalu sabdanya, 'Apabila kamu lihat orang-orang yang mengikuti ayat-ayat mutasyabihat mereka itulah yang disebutkan oleh Allah, maka waspadalah terhadap mereka.'" Diriwayatkan pula oleh Thabrani dalam Al-Kabir melalui Abu Musa Al-Asyari, bahwa ia mendengar Nabi saw. bersabda, "Tidak ada yang aku khawatirkan terhadap umatku, kecuali tiga perkara yang di antaranya ialah akan dimudahkan bagi mereka mempelajari Alquran, tetapi orang mukmin mencari-cari takwil yang mutasyabihat, padahal tidak ada yang tahu akan takwilnya itu kecuali Allah, sedangkan orang-orang yang mendalam ilmunya mengatakan, 'Kami beriman padanya, semuanya dari sisi Tuhan kami dan tidaklah yang beroleh peringatan kecuali orang-orang yang berakal.'" (Hadis)
Ayat 10
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَن تُغْنِىَ عَنْهُمْ أَمْوَٰلُهُمْ وَلَآ أَوْلَٰدُهُم مِّنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمْ وَقُودُ ٱلنَّارِ
«إن الذين كفروا لن تُغنيَ» تدفع «عنهم أموالهم ولا أولادهم من الله» أي عذابه «شيئا وأولئك هم وقود النار» بفتح الواو ما توقد به.
(Sesungguhnya orang-orang kafir, harta benda dan anak-anak mereka tidak dapat menolak Allah) yakni siksa-Nya (sedikit pun dan merekalah bahan bakar api neraka) dibaca 'waquud', bahan untuk pembakaran.