Surat Al-Waqi’ah Ayat 81 - 90 dengan Tafsir
Ayat 81
أَفَبِهَٰذَا ٱلْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ
«أفبهذا الحديث» القرآن «أنتم مدهنون» متهاونون مكذبون.
(Maka apakah terhadap firman ini) Alquran ini (kalian menganggapnya remeh?) meremehkan dan mendustakannya
Ayat 82
وَتَجْعَلُونَ رِزْقَكُمْ أَنَّكُمْ تُكَذِّبُونَ
«وتجعلون رزقكم» من المطر، أي شكره «أنكم تكذبون» بسقيا الله حيث قلتم مطرنا بنوء كذا.
(Kalian menjadikan rezeki yang diberikan kepada kalian) yaitu berupa air hujan; kalian membalasnya (dengan mendustakan) rezeki yang diberikan Allah kepada kalian berupa air hujan itu karena kalian telah mengatakan, "Kami di beri hujan oleh bintang anu".
Ayat 83
فَلَوْلَآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلْحُلْقُومَ
«فلولا» فهلا «إذا بلغت» الروح وقت النزع «الحلقوم» هو مجرى الطعام.
(Maka mengapa tidak) kenapa tidak (sewaktu nyawa sampai) pada saat menjelang kematian (di tenggorokan) yakni pada saat nyawa sampai pada kerongkongan.
Ayat 84
وَأَنتُمْ حِينَئِذٍ تَنظُرُونَ
«وأنتم» يا حاضري الميت «حينئذ تنظرون» إليه.
(Padahal kalian) hai orang-orang yang menghadiri saat kematian (ketika itu melihat) kapada orang yang sedang mengalami kematiannya.
Ayat 85
وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنكُمْ وَلَٰكِن لَّا تُبْصِرُونَ
«ونحن أقرب إليه منكم» بالعلم «ولكن لا تبصرون» من البصيرة، أي لا تعلمون ذلك.
(Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kalian) yakni melalui pengetahuan-Ku. (Tetapi kalian tidak melihat) kalian tidak mengetahui hal tersebut, lafal Tubshiruuna ini diambil dari lafal Bashiirah yang artinya melihat.
Ayat 86
فَلَوْلَآ إِن كُنتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ
«فلولا» فهلا «إن كنتم غير مدينين» مجزيين بأن تبعثوا، أي غير مبعوثين بزعمكم.
(Maka mengapa tidak) kenapa tidak (jika kalian merasa tidak akan dibalas) merasa tidak akan dibangkitkan nanti, sesuai dengan dugaan kalian.
Ayat 87
تَرْجِعُونَهَآ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
«ترجعونها» تردون الروح إلى الجسد بعد بلوغ الحلقوم «إن كنتم صادقين» فيما زعمتم فلولا الثانية تأكيد للأولى وإذا ظرف لترجعون المتعلق به الشرطان والمعنى: هلا ترجعونها إن نفيتم البعث صادقين في نفيه، أي لينتفي عن محلها الموت كالبعث.
(Kalian mengembalikan nyawa itu) maksudnya, mengembalikannya ke dalam tubuh kalian sendiri sesudah nyawa itu mencapai kerongkongan? (jika kalian adalah orang-orang yang benar) di dalam pengakuan kalian itu. Lafal Falaulaa yang kedua mengukuhkan makna lafal Laulaa pertama. Sedangkan lafal Idzaa yang terkandung di dalam lafal Hiinaidzin menjadi Zharaf bagi lafal Tarji'uuna yang bergantung kepadanya kedua Syarat tersebut. Makna ayat, mengapa kalian tidak mengembalikan nyawa kalian sendiri ke dalam tubuh kalian, jika kalian tidak mempercayai adanya hari berbangkit dan kalian benar-benar meniadakannya? Yakni hendaknya kalian meniadakan pula kematian itu sebagai pengganti dari ketidakpercayaan kalian kepada adanya hari berbangkit.
Ayat 88
فَأَمَّآ إِن كَانَ مِنَ ٱلْمُقَرَّبِينَ
«فأما إن كان» الميت «من المقربين».
(Adapun jika dia) orang yang mati itu (termasuk orang-orang yang didekatkan-kepada Allah-).
Ayat 89
فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَجَنَّتُ نَعِيمٍ
«فروْح» أي فله استراحة «وريحان» رزق حسن «وجنة نعيم» وهل الجواب لأما أو لإن أو لهما؟ أقوال.
(Maka dia memperoleh ketenteraman) dia mendapatkan ketenangan (dan rezeki) yang baik (serta surga yang penuh dengan kenikmatan) apakah jawab ini bagi lafal Amma ataukah bagi In, ataukah menjadi Jawab bagi kedua-duanya?, sehubungan dengan masalah ini ada beberapa pendapat.
Ayat 90
وَأَمَّآ إِن كَانَ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلْيَمِينِ
«وأما إن كان من أصحاب اليمين».
(Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan).