Surat Al-Mu’min Ayat 71 - 80 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 71

إِذِ ٱلْأَغْلَٰلُ فِىٓ أَعْنَٰقِهِمْ وَٱلسَّلَٰسِلُ يُسْحَبُونَ

ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret,

«إذ الأغلال في أعناقهم» إذ بمعنى إذا «والسلاسل» عطف على الأغلال فتكون في الأعناق، أو مبتدأ خبره محذوف، أي في أرجلهم أو خبره «يسحبون» أي يجرون بها.

(Ketika belenggu dipasang di leher mereka) lafal Idz di sini bermakna Idzaa yakni ketika (dan rantai-rantai) pun dipasang pula di leher mereka. Lafal As-Salaasilu ini diathafkan kepada lafal Al-Aghlaalu. Atau berkedudukan menjadi Mubtada sedangkan Khabarnya tidak disebutkan, yaitu lafal Fii Arjulihim. Dengan demikian maka artinya ialah, Dan rantai-rantai pun dipasang pada kaki mereka Atau Khabar lafal As-Salaasilu ini ialah ayat berikutnya, yaitu (seraya mereka diseret) dengannya.

Ayat 72

فِى ٱلْحَمِيمِ ثُمَّ فِى ٱلنَّارِ يُسْجَرُونَ

ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api,

«في الحميم» أي جهنم «ثم في النار يسجرون» يوقدون.

(Ke dalam air yang sangat panas) yakni neraka Jahanam (kemudian mereka dibakar dalam api) maksudnya, mereka dibakar oleh api neraka.

Ayat 73

ثُمَّ قِيلَ لَهُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ تُشْرِكُونَ

kemudian dikatakan kepada mereka: "Manakah berhala-berhala yang selalu kamu persekutukan,

«ثم قيل لهم» تبكيا «أين ما كنتم تشركون».

(Kemudian dikatakan kepada mereka) sebagai celaan dan penelanjangan, ("Manakah berhala-berhala yang selalu kalian persekutukan?)

Ayat 74

مِن دُونِ ٱللَّهِ ۖ قَالُوا۟ ضَلُّوا۟ عَنَّا بَل لَّمْ نَكُن نَّدْعُوا۟ مِن قَبْلُ شَيْـًٔا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلْكَٰفِرِينَ

(yang kamu sembah) selain Allah?" Mereka menjawab: "Mereka telah hilang lenyap dari kami, bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu". Seperti demikianlah Allah menyesatkan orang-orang kafir.

«من دون الله» معه وهي الأصنام «قالوا ضلوا» غابوا «عنا» فلا نراهم «بل لم نكن تدعوا من قبل شيئا» أنكروا عبادتهم إياها ثم أحضرت قال تعالى: (إنكم وما تعبدون من دون الله حصب جهنم) أي وقودها «كذلك» أي مثل إضلال هؤلاء المكذبين «يضل الله الكافرين».

(Selain Allah?") yang kalian sembah selain-Nya; yang dimaksud adalah berhala-berhala. (Mereka menjawab, "Mereka telah hilang lenyap) artinya, telah tiada (dari kami) maka kami tidak melihat mereka (bahkan kami dahulu tiada pernah menyembah sesuatu") mereka mengingkari penyembahan mereka kepada berhala-berhala itu. Kemudian berhala-berhala sesembahan mereka itu didatangkan, selanjutnya dikatakan kepada mereka, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya, "Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah, adalah makanan Jahanam." (Q.S. Al-Anbiya, 98). (Seperti demikianlah) yakni sebagaimana disesatkan-Nya orang-orang yang mendustakan Alquran (Allah menyesatkan orang-orang kafir.)

Ayat 75

ذَٰلِكُم بِمَا كُنتُمْ تَفْرَحُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ وَبِمَا كُنتُمْ تَمْرَحُونَ

Yang demikian itu disebabkan karena kamu bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar dan karena kamu selalu bersuka ria (dalam kemaksiatan).

ويقال لهم أيضا «ذلكم» العذاب «بما كنتم تفرحون في الأرض بغير الحق» من الإشراك وإنكار البعث «وبما كنتم تمرحون» تتوسعون في الفرح.

Dikatakan pula kepada mereka, ("Yang demikian itu) yakni azab itu (disebabkan kalian bersuka ria di muka bumi dengan tidak benar) yaitu melakukan perbuatan syirik dan ingkar kepada adanya hari berbangkit (dan karena kalian selalu bersuka ria) artinya, terlalu berlebih-lebihan di dalam bersuka ria.

Ayat 76

ٱدْخُلُوٓا۟ أَبْوَٰبَ جَهَنَّمَ خَٰلِدِينَ فِيهَا ۖ فَبِئْسَ مَثْوَى ٱلْمُتَكَبِّرِينَ

(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong".

«ادخلوا أبواب جهنم خالدين فيها فبئس مثوى» مأوى «المتكبرين».

(Masuklah kalian ke pintu-pintu neraka Jahanam, sedangkan kalian kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat) yakni tempat tinggal (bagi orang-orang yang sombong.")

Ayat 77

فَٱصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ ۚ فَإِمَّا نُرِيَنَّكَ بَعْضَ ٱلَّذِى نَعِدُهُمْ أَوْ نَتَوَفَّيَنَّكَ فَإِلَيْنَا يُرْجَعُونَ

Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah adalah benar; maka meskipun Kami perlihatkan kepadamu sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka ataupun Kami wafatkan kamu (sebelum ajal menimpa mereka), namun kepada Kami sajalah mereka dikembalikan.

«فاصبر إن وعد الله» بعذابهم «حق فإما نرينَّك» فيه إن الشرطية مدغمة وما زائدة تؤكد معنى الشرط أول الفعل والنون تؤكد آخره «بعض الذي نعدهم» به من العذاب في حياتك وجواب الشرط محذوف، أي فذاك «أو نتوفينك» أي قبل تعذيبهم «فإلينا يرجعون» فنعذبهم أشد العذاب فالجواب المذكور للمعطوف فقط.

(Maka bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah) yang akan mengazab mereka (adalah benar; maka jika Kami perlihatkan kepadamu) lafal Immaa adalah berasal dari In Syarthiyah yang diidgamkan kepada Maa Zaidah yang berfungsi mengukuhkan makna Syarat di awal Fi'il, kemudian menyusul Nun Taukid sesudahnya yang juga mengukuhkan makna syarath tadi (sebagian siksa yang Kami ancamkan kepada mereka) yakni semasa kamu masih hidup Kami menurunkan sebagian azab kepada mereka. Jawab Syarathnya tidak disebutkan, yaitu lafal Fadzaaka, yakni maka itulah sebagian dari azab Kami (atau pun Kami wafatkan kamu) yaitu sebelum mereka diazab (namun kepada Kami sajalah mereka dikembalikan) lalu Kami akan mengazab mereka dengan siksaan yang sangat keras. Jawab Syarath yang telah disebutkan di atas tadi hanyalah untuk Ma'thuf saja, yakni hanya untuk kalimah, Fa-immaa Nuriyannaka Ba'dhal Ladzii Na'iduhum, Fadzaaka.

Ayat 78

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِىَ بِـَٔايَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۚ فَإِذَا جَآءَ أَمْرُ ٱللَّهِ قُضِىَ بِٱلْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ ٱلْمُبْطِلُونَ

Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

«ولقد أرسلنا رسلا من قبلك منهم من قصصنا عليك ومنهم من لم نقصص عليك» روي أنه تعالى بعث ثمانية آلاف نبي: أربعة آلاف نبي من بني إسرائيل، وأربعة آلاف من سائر الناس «وما كان لرسولِ» منهم «أن يأتي بآية إلا بإذن الله» لأنهم عبيد مربوبون «فإذا جاء أمر الله» بنزول العذاب على الكفار «قضي» بين الرسل ومكذبيها «بالحق وخسر هنالك المبطلون» أي ظهر القضاء والخسران للناس وهم خاسرون في كل وقت قبل ذلك.

(Dan sesungguhnya telah Kami utus rasul-rasul sebelum kamu; di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada -pula- yang tidak Kami ceritakan kepadamu) menurut suatu riwayat diceritakan, bahwa Allah swt. telah mengutus delapan ribu orang nabi untuk menjadi rasul; yang empat ribu orang di antaranya dari kaum Bani Israel, sedangkan yang empat ribu orang lagi dari kalangan umat-umat selain Bani Israel. (Tidak dapat bagi seorang rasul) di antara rasul-rasul itu (membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah) karena mereka juga hamba-hamba Allah yang diperintah oleh-Nya (maka apabila telah datang perintah Allah) yang memerintahkan supaya azab diturunkan atas orang-orang kafir (diputuskan) semua perkara di antara rasul-rasul dan orang-orang yang mendustakannya (dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil) yakni, keputusan itu merupakan kemenangan bagi rasul-rasul dan kerugian bagi orang-orang yang mendustakannya; pada hakikatnya sebelum itu pun orang-orang yang mendustakan para rasul sudah merugi.

Ayat 79

ٱللَّهُ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَنْعَٰمَ لِتَرْكَبُوا۟ مِنْهَا وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ

Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan.

«الله الذي جعل لكم الأنعام» قيل: الإبل خاصة هنا والظاهر والبقر والغنم «لتركبوا منها ومنها تأكلون».

(Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kalian) menurut suatu pendapat dikatakan, bahwa yang dimaksud hanyalah unta saja. Tetapi menurut pendapat yang kuat, ternak yang dimaksud mencakup pula sapi dan kambing (sebagiannya untuk kalian kendarai dan sebagiannya untuk kalian makan.)

Ayat 80

وَلَكُمْ فِيهَا مَنَٰفِعُ وَلِتَبْلُغُوا۟ عَلَيْهَا حَاجَةً فِى صُدُورِكُمْ وَعَلَيْهَا وَعَلَى ٱلْفُلْكِ تُحْمَلُونَ

Dan (ada lagi) manfaat-manfaat yang lain pada binatang ternak itu untuk kamu dan supaya kamu mencapai suatu keperluan yang tersimpan dalam hati dengan mengendarainya. Dan kamu dapat diangkut dengan mengendarai binatang-binatang itu dan dengan mengendarai bahtera.

«ولكم فيها منافع» من الدر والنسل والوبر والصوف «ولتبلغوا عليها حاجة في صدوركم» هي حمل الأثقال إلى البلاد «وعليها» في البر «وعلى الفلك» السفن في البحر «تحملون».

(Dan -ada lagi- manfaat-manfaat lain pada binatang ternak itu untuk kalian) yaitu berupa air susu, keturunan binatang ternak itu dan juga dari bulu-bulunya (dan supaya kalian mencapai suatu keperluan yang tersimpan dalam hati) maksudnya, dapat kalian gunakan untuk mengangkut barang-barang ke berbagai negeri (dengan mengendarainya) di daratan (dan dengan menaiki bahtera) yakni perahu melalui jalan laut (kalian dapat menaiki semuanya.)