Surat Al-Kahf Ayat 91 - 100 dengan Tafsir


Ayat 91

كَذَٰلِكَ وَقَدْ أَحَطْنَا بِمَا لَدَيْهِ خُبْرًا

«كذلك» أي الأمر كما قلنا «وقد أحطنا بما لديه» أي عند ذي القرنين من الآلات والجند وغيرهما «خبرا» علما.

(Demikianlah) perkara itu sebagaimana yang telah Kami ceritakan. (Dan sesungguhnya Kami meliputi terhadap semua apa yang ada padanya) yaitu yang ada pada Zulkarnain berupa alat-alat persenjataan, balatentara dan lain sebagainya (dengan ilmu Kami) yakni Kami mengetahui semuanya.

Ayat 92

ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا

«ثم أتبع سببا».

(Kemudian dia menempuh suatu jalan yang lain lagi).

Ayat 93

حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ ٱلسَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا

«حتى إذا بلغ بين السدين» بفتح السين وضمها هنا وبعدهما جبلان بمنقطع بلاد الترك، سد الإسكندر ما بينهما كما سيأتي «وجد من دونهما» أي أمامهما «قوما لا يكادون يفقهون قولاً» أي لا يفهمونه إلا بعد بطء، وفي قراءة بضم الياء وكسر القاف.

(Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah bendungan) dibaca Saddaini atau Suddaini, dan sesudah kedua bendungan tersebut terdapat dua buah gunung, yaitu di salah satu wilayah negeri Turki. Bendungan raja Iskandar akan dibangun di antara kedua buah bukit itu, sebagaimana yang akan dijelaskan nanti (dia mendapati di hadapan kedua bendungan itu) yakni pada sebelah depan keduanya (suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan) mereka tidak dapat memahami pembicaraan melainkan secara lambat sekali. Menurut qiraat yang lain lafal Yafqahuuna dibaca Yufqihuuna.

Ayat 94

قَالُوا۟ يَٰذَا ٱلْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَىٰٓ أَن تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا

«قالوا يا ذا القرنين إن يأجوج ومأجوج» بالهمز وتركه: هما اسمان أعجميان لقبيلتين فلم ينصرفا «مفسدون في الأرض» بالنهب والبغي عند خروجهم إلينا «فهل نجعل لك خرجا» جعلاً من المال وفي قراءة خراجا «على أن تجعل بيننا وبينهم سداً» حاجزا فلا يصلون إلينا.

(Mereka berkata, "Hai Zulkarnain! Sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu) dikenal dengan nama Yakjuj dan Makjuj. Kedua nama tersebut merupakan nama 'Ajam bagi dua kabilah, dengan demikian maka I'rabnya tidak menerima tanwin (orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi) mereka gemar merampok dan membuat kerusakan di kala mereka keluar dari sarangnya menuju kami (maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu) yakni upah berupa harta; dan menurut qiraat yang lain lafal Kharjan dibaca Kharaajan (supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?)" tembok penghalang hingga mereka tidak dapat mencapai kami.

Ayat 95

قَالَ مَا مَكَّنِّى فِيهِ رَبِّى خَيْرٌ فَأَعِينُونِى بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا

«قال ما مكَّني» وفي قراءة بنونين من غير إدغام «فيه رب» من المال وغيره «خير» من خرجكم الذي تجعلونه لي فلا حاجة بي إليه وأجعل لكم السد تبرعا «فأعينوني بقوة» لما أطلبه منكم «أجعل بينكم وبينهم رَدما» حاجزا حصينا.

(Zulkarnain berkata, "Apa yang telah dikuasakan kepadaku) menurut qiraat yang lain lafal Makkannii dibaca Makkananii tanpa diidghamkan (oleh Rabbku terhadapnya) terhadap harta benda dan lain-lainnya (adalah lebih baik) daripada pembayaran kalian yang akan kalian berikan kepadaku, maka aku tidak memerlukannya lagi, dan aku akan membuat tembok penghalang buat kalian sebagai sumbangan suka rela dariku sendiri (maka tolonglah aku dengan kekuatan) apa saja yang aku perlukan dari kalian (agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka) yakni tembok penghalang yang kuat dan tak dapat ditembus.

Ayat 96

ءَاتُونِى زُبَرَ ٱلْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ ٱلصَّدَفَيْنِ قَالَ ٱنفُخُوا۟ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُۥ نَارًا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا

«آتوني زبر الحديد» قطعه على قدر الحجارة التي يبني بها فبنى بها وجعل بينها الحطب والفحم «حتى إذا ساوى بين الصدفين» بضم الحرفين وفتحهما وضم الأول وسكون الثاني، أي جانبي الجبلين بالبناء ووضع المنافخ والنار حول ذلك «قال انفخوا» فنفخوا «حتى إذا جعله» أي الحديد «نارا» أي كالنار «قال آتوني أفرغ عليه قِطرا» هو النحاس المذاب تنازع فيه الفعلان، وحذف من الأول لإعمال الثاني النحاس المذاب على الحديد المحمى فدخل بين زبره فصارا شيئا واحدا.

(Berilah aku potongan-potongan besi)" sebesar bata kecil yang akan dijadikan sebagai bahan bangunan tembok lalu Zulkarnain membangun tembok penghalang itu daripadanya, dan dia memakai kayu dan batu bara yang dimasukkan di tengah-tengah tembok besi itu. (Sehingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua puncak gunung itu) lafal Shadafaini dapat dibaca Shudufaini dan Shudfaini, artinya sisi bagian puncak kedua bukit itu telah rata dengan bangunan, kemudian dibuatkannyalah peniup-peniup dan api sepanjang bangunan tembok itu (berkatalah Zulkarnain, "Tiuplah api itu)" lalu api itu mereka tiup (Hingga apabila besi itu menjadi) berubah bentuknya menjadi (merah) bagaikan api (dia pun berkata, "Berilah aku tembaga yang mendidih agar kutuangkan ke atas besi panas itu)" maksudnya tembaga yang dilebur. Lafal Aatuunii dan lafal Ufrigh merupakan kedua Fi'il yang saling berebutan terhadap Ma'mulnya, kemudian dibuanglah Ma'mul dari Fi'il yang pertama karena beramalnya Fi'il yang kedua. Selanjutnya tembaga yang sudah dilebur itu dituangkan ke atas besi yang merah membara, sehingga masuklah tembaga itu ke dalam partikel-partikel potongan besi, akhirnya kedua logam itu menyatu.

Ayat 97

فَمَا ٱسْطَٰعُوٓا۟ أَن يَظْهَرُوهُ وَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ لَهُۥ نَقْبًا

«فما اسطاعوا» أي يأجوج ومأجوج «أن يظهروه» يعلوا ظهره لارتفاعه وملاسته «وما استطاعوا له نقبا» لصلابته وسمكه.

(Maka mereka tidak dapat) yakni Yakjuj dan Makjuj itu (mendakinya) memanjat tembok itu karena terlalu tinggi dan terlalu licin (dan mereka tidak dapat pula melubanginya) karena tembok itu terlalu kuat dan tebal sekali.

Ayat 98

قَالَ هَٰذَا رَحْمَةٌ مِّن رَّبِّى ۖ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ رَبِّى جَعَلَهُۥ دَكَّآءَ ۖ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّى حَقًّا

«قال» ذو القرنين «هذا» أي السد، أي الإقدار عليه «رحمة من ربي» نعمة لأنه مانع من خروجهم «فإذا جاء وعد ربي» بخروجهم القريب من البعث «جعله دكاء» مدكوكا مبسوطا «وكان وعد ربي» بخروجهم وغيره «حقا» كائنا قال تعالى:

(Dia berkata) yakni Zulkarnain, ("Ini) tembok ini atau bendungan ini, atau kemampuan di dalam membangun ini (adalah rahmat dari Rabbku) merupakan nikmat-Nya, sebab tembok ini dapat mencegah Yakjuj dan Makjuj untuk keluar (maka apabila sudah datang janji Rabbku) yakni saat mereka dapat keluar, bila hari kiamat telah dekat. (Dia akan menjadikannya hancur luluh) rata dengan tanah (dan janji Rabbku itu) tentang keluarnya mereka dan peristiwa-peristiwa lainnya (adalah benar)" pasti terjadi.

Ayat 99

۞ وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ يَمُوجُ فِى بَعْضٍ ۖ وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَجَمَعْنَٰهُمْ جَمْعًا

«وتركنا بعضهم يومئذ» يوم خروجهم «يموج في بعض» يختلط به لكثرتهم «ونفخ في الصور» أي القرن للبعث «فجمعناهم» أي الخلائق في مكان واحد يوم القيامة «جمعا».

Selanjutnya Allah berfirman: (Kami biarkan sebagian di antara mereka pada hari itu) pada hari mereka keluar dari tembok itu (bercampur aduk dengan sebagian yang lain) mereka bercampur aduk karena saking banyaknya jumlah mereka (kemudian ditiup lagi sangkakala) untuk membangkitkan mereka menjadi hidup kembali (lalu Kami kumpulkan mereka itu) yakni seluruh makhluk pada suatu tempat di hari kiamat (semuanya).

Ayat 100

وَعَرَضْنَا جَهَنَّمَ يَوْمَئِذٍ لِّلْكَٰفِرِينَ عَرْضًا

«وعرضنا» قربنا «جهنم يومئذ للكافرين عرضا».

(Dan Kami tampakkan) Kami dekatkan (Jahanam pada hari itu kepada orang-orang kafir dengan jelas).