Surat Al-Humazah Ayat 1 - 9 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 1

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ

Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,

«ويل» كلمة عذاب أو وادٍ في جهنم «لكل هُمزة لُمزة» أي كثير الهمز واللمز، أي الغيبة نزلت فيمن كان يغتاب النبي صلى الله عليه وسلم والمؤمنين كأُمية بن خلف والوليد بن المغيرة وغيرهما.

(Kecelakaanlah) lafal Al-Wail ini adalah kalimat kutukan, atau nama sebuah lembah di neraka Jahanam (bagi setiap pengumpat lagi pencela) artinya yang banyak mengumpat dan banyak mencela. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang yang suka mengumpat Nabi saw. dan orang-orang mukmin, seperti Umaiyah bin Khalaf, Walid bin Mughirah dan lain-lainnya.

Ayat 2

ٱلَّذِى جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُۥ

yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung,

«الذي جمع» بالتخفيف والتشديد «مالا وعدده» أحصاه وجعله عدة لحوادث الدهر.

(Yang mengumpulkan) dapat dibaca Jama'a dan Jamma'a (harta dan menghitung-hitungnya) dan menjadikannya sebagai bekal untuk menghadapi bencana dan malapetaka.

Ayat 3

يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُۥٓ أَخْلَدَهُۥ

dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya,

«يحسب» لجهله «أن ماله أخلده» جعله خالدا لا يموت.

(Dia menduga) karena kebodohannya (bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya) dapat menjadikannya hidup kekal dan tidak mati.

Ayat 4

كَلَّا ۖ لَيُنۢبَذَنَّ فِى ٱلْحُطَمَةِ

sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah.

«كلا» ردع «لينبذن» جواب قسم محذوف، أي ليطرحن «في الحطمة» التي تحطم كل ما ألقي فيها.

(Sekali-kali tidak!) kalimat ini mengandung makna sanggahan. (Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan) menjadi Jawab Qasam dari lafal yang tidak disebutkan; artinya sesungguhnya dia benar-benar akan dicampakkan (ke dalam Huthamah) dan segala sesuatu yang dimasukkan ke dalamnya pasti hancur berkeping-keping.

Ayat 5

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْحُطَمَةُ

Dan tahukah kamu apa Huthamah itu?

«وما أدراك» أعلمك «ما الحطمة».

(Dan tahukah kamu) atau apakah kamu mengetahui (apa Huthamah itu?)

Ayat 6

نَارُ ٱللَّهِ ٱلْمُوقَدَةُ

(yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan,

«نار الله الموقدة» المسعرة.

(Yaitu api -yang disediakan- Allah yang dinyalakan) yang dinyalakan dengan besarnya.

Ayat 7

ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلْأَفْـِٔدَةِ

yang (membakar) sampai ke hati.

«التي تطَّلع» تشرف «على الأفئدة» القلوب فتحرقها وألمها أشد من ألم غيرها للطفها.

(Yang naik) maksudnya panasnya naik membakar (sampai ke hati) lalu membakarnya; rasa sakit yang diakibatkan api neraka jauh lebih memedihkan daripada api lainnya, karena api neraka sangat lembut dan dapat memasuki pori-pori, lalu membakar hati.

Ayat 8

إِنَّهَا عَلَيْهِم مُّؤْصَدَةٌ

Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka,

«إنها عليهم» جمع الضمير رعاية لمعنى كل «مؤصدة» بالهمز والواو بدله، مطبقة.

(Sesungguhnya api itu atas mereka) di dalam ayat ini Dhamir dijamakkan karena memandang dari segi makna (ditutup rapat-rapat) dapat dibaca Mu`shadah dan Muushadah; artinya mereka dibakar dengan api itu dalam keadaan ditutup rapat.

Ayat 9

فِى عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍۭ

(sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang.

«في عمد» بضم الحرفين وبفتحهما «ممددة» صفة لما قبله فتكون النار داخل العمد.

(Pada tiang-tiang) dapat dibaca 'Amadin dan 'Umudin (yang panjang) lafal ini menjadi sifat dari lafal sebelumnya; dengan demikian maka api itu berada dalam tiang-tiang tersebut.