Surat Al-Furqan Ayat 1 - 10 dengan Tafsir
Ayat 1
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ تَبَارَكَ ٱلَّذِى نَزَّلَ ٱلْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِۦ لِيَكُونَ لِلْعَٰلَمِينَ نَذِيرًا
«تبارك» تعالى «الذي نزَّل الفرقان» القرآن لأنه فرق بين الحق والباطل «على عبده» محمد «ليكون للعالمين» الإنس والجن دون الملائكة «نذيرا» مخوّفا من عذاب الله.
(Maha Suci) Allah swt. (yang telah menurunkan Alfurqan) yakni Alquran, ia dinamakan Alfurqan karena kandungannya membedakan antara perkara yang hak dan perkara yang batil (kepada hamba-Nya) yakni Nabi Muhammad (agar dia menyampaikannya kepada seluruh alam) yaitu kepada bangsa manusia dan bangsa jin, selain bangsa malaikat (sebagai pemberi peringatan) kepada mereka, dengan memperingatkan mereka akan azab Allah.
Ayat 2
ٱلَّذِى لَهُۥ مُلْكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ شَرِيكٌ فِى ٱلْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَىْءٍ فَقَدَّرَهُۥ تَقْدِيرًا
«الذي له ملك السماوات والأرض، ولم يتخذ ولدا ولم يكن له شريك في الملك وخلق كل شيء» من شأنه أن يخلق «فقدره تقديرا» سواه تسوية.
(Yang kepunyaan-Nyalah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya, dan Dia telah menciptakan segala sesuatu) karena hanya Dialah yang mampu menciptakan kesemuanya itu (dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya) secara tepat dan sempurna.
Ayat 3
وَٱتَّخَذُوا۟ مِن دُونِهِۦٓ ءَالِهَةً لَّا يَخْلُقُونَ شَيْـًٔا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلَا حَيَوٰةً وَلَا نُشُورًا
«واتخذوا» أي الكفار «من دونه» أي الله أي غيره «آلهة» هي الأصنام «لا يَخلقون شيئاً وهم يُخلقون ولا يملكون لأنفسهم ضرا» أي دفعه «ولا نفعا» أي جره «ولا يملكون موتا ولا حياةً» أي إماتة لأحد وإحياء لأحد «ولا نشورا» أي بعثا للأموات.
(Kemudian mereka mengambil) yang dimaksud adalah orang-orang kafir (selain daripada-Nya) selain Allah swt. (sebagai tuhan-tuhan) berupa berhala-berhala (yang mereka tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk menolak sesuatu kemudaratan dari dirinya) tidak akan mampu menolak bahaya yang mengancam dirinya (dan tidak pula untuk mengambil suatu manfaat pun) artinya tidak dapat menghasilkan manfaat bagi dirinya (dan juga tidak kuasa mematikan, menghidupkan) yakni tidak mampu mematikan seseorang dan tidak pula mampu menghidupkannya (dan tidak pula membangkitkan) tidak mampu membangkitkan orang-orang yang mati untuk dapat hidup kembali.
Ayat 4
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ إِنْ هَٰذَآ إِلَّآ إِفْكٌ ٱفْتَرَىٰهُ وَأَعَانَهُۥ عَلَيْهِ قَوْمٌ ءَاخَرُونَ ۖ فَقَدْ جَآءُو ظُلْمًا وَزُورًا
«وقال الذين كفروا إن هذا» أي ما القرآن «إلا إفك» كذب «افتراه» محمد «وأعانه عليه قوم آخرون» وهم من أهل الكتاب، قال تعالى: «فقد جاءُوا ظلما وزورا» كفرا وكذبا: أي بهما.
(Dan orang-orang kafir berkata, "Sesungguhnya ini) Alquran ini (tidak lain hanyalah kebohongan-kebohongan) yakni kedustaan (yang diada-adakan olehnya) oleh Muhammad sendiri (dan dia dibantu oleh kaum yang lain) yakni oleh sebagian dari orang-orang ahli kitab. Allah berfirman: (Maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kelaliman dan dusta yang besar") yakni kekafiran dan kedustaan.
Ayat 5
وَقَالُوٓا۟ أَسَٰطِيرُ ٱلْأَوَّلِينَ ٱكْتَتَبَهَا فَهِىَ تُمْلَىٰ عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
«وقالوا» أيضا هو «أساطير والأولين» أكاذيبهم: جمع أسطورة بالضم «اكتتبها» انتسخها من ذلك القوم بغيره «فهي تملى» تقرأ «عليه» ليحفظها «بكرة وأصيلاً» غدوة وعشيا قال تعالى ردا عليهم.
(Dan mereka berkata,) pula bahwa Alquran itu ("Dongengan-dongengan orang-orang dahulu) yakni kedustaan-kedustaan mereka. Lafal Asaathiir adalah bentuk jamak dari lafal Usthuurah (dimintanya supaya dituliskan) telah menukilnya dari kaum tersebut melalui orang lain (maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya) supaya ia hafal (setiap pagi dan petang.") Kemudian Allah berfirman menyanggah ucapan mereka:
Ayat 6
قُلْ أَنزَلَهُ ٱلَّذِى يَعْلَمُ ٱلسِّرَّ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ إِنَّهُۥ كَانَ غَفُورًا رَّحِيمًا
«قل أنزله الذي يعلم السرَّ» الغيب «في السماوات والأرض إنه كان غفورا» للمؤمنين «رحيما» بهم.
(Katakanlah! "Alquran ini diturunkan oleh Allah yang mengetahui rahasia) hal-hal yang gaib (di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun) kepada orang-orang yang beriman (lagi Maha Penyayang") kepada mereka.
Ayat 7
وَقَالُوا۟ مَالِ هَٰذَا ٱلرَّسُولِ يَأْكُلُ ٱلطَّعَامَ وَيَمْشِى فِى ٱلْأَسْوَاقِ ۙ لَوْلَآ أُنزِلَ إِلَيْهِ مَلَكٌ فَيَكُونَ مَعَهُۥ نَذِيرًا
«وقالوا مال هذا الرسول يأكل الطعام ويمشي في الأسواق لولا» هلا «أنزل إليه ملك أو جاء معه نذيرا» يصدقه.
(Dan mereka berkata, "Mengapa Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak) (diturunkan kepadanya Malaikat, agar Malaikat itu memberikan peringatan bersama dengan dia?) maksudnya yang membenarkan kerasulannya.
Ayat 8
أَوْ يُلْقَىٰٓ إِلَيْهِ كَنزٌ أَوْ تَكُونُ لَهُۥ جَنَّةٌ يَأْكُلُ مِنْهَا ۚ وَقَالَ ٱلظَّٰلِمُونَ إِن تَتَّبِعُونَ إِلَّا رَجُلًا مَّسْحُورًا
«أو يُلقى إليه كنز» من السماء ينفقه، ولا يحتاج إلى المشي في الأسواق لطلب المعاش «أو تكون له جنة» بستان «يأكل منها» أي من ثمارها فيكتفي بها وفي قراءة نأكل بالنون: أي نحن فيكون له مزية علينا بها «وقال الظالمون» أي الكافرون للمؤمنين «إن» ما «تتبعون إلا رجلا مسحورا» مخدوعا مغلوبا على عقله، قال تعالى.
(Atau mengapa tidak diturunkan kepadanya perbendaharaan) dari langit yang kemudian ia membelanjakannya, sehingga ia tidak usah berjalan-jalan di pasar lagi untuk mencari penghidupan (atau mengapa tidak ada kebun baginya) yaitu ladang yang menjadi miliknya (yang dapat dia makan dari hasilnya") buah-buahannya, sehingga hal itu menjadi kecukupan baginya. Menurut qiraat yang lain dibaca Na'kulu Minhaa, artinya; yang kami dapat ikut makan dari kebunnya. Maksudnya, supaya memiliki kelebihan di atas kami. (Dan orang-orang yang zalim itu berkata:) orang-orang kafir itu kepada orang-orang Mukmin, ("Tidak lain kamu sekalian hanyalah mengikuti seorang lelaki yang kena sihir") orang yang akalnya tidak waras karena pengaruh sihir. Maka Allah berfirman pada ayat selanjutnya:
Ayat 9
ٱنظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا۟ لَكَ ٱلْأَمْثَٰلَ فَضَلُّوا۟ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلًا
«أنظر كيف ضربوا لك الأمثال» بالمسحور، والمحتاج إلى ما ينفقه وإلى ملك يقوم معه بالأمر «فضلوا» بذلك عن الهدى «فلا يستطيعون سبيلا» طريقا إليه.
(Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan tentang kamu) dengan julukan sebagai orang yang kena pengaruh sihir, orang yang membutuhkan nafkah, orang yang harus ditemani oleh Malaikat yang bersama-sama menyampaikan tugasnya (lalu sesatlah mereka) dari petunjuk disebabkan ucapannya itu (mereka tidak sanggup mendapatkan jalan untuk menentang kerasulannya) maksudnya mereka tidak akan dapat menemukan jalan untuk menentangnya.
Ayat 10
تَبَارَكَ ٱلَّذِىٓ إِن شَآءَ جَعَلَ لَكَ خَيْرًا مِّن ذَٰلِكَ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ وَيَجْعَل لَّكَ قُصُورًۢا
«تبارك» تكاثر خير «الذي إن شاء جعل لك خيرا من ذلك» الذي قالوه من الكنز والبستان «جناتٍ تجري من تحتها الأنهار» أي في الدنيا لأنه شاء أن يعطيه إياها في الآخرة «ويجعلْ» بالجزم «لك قصورا» أيضا، وفي قراءة بالرفع استئنافا.
(Maha Agung Allah) Maha Kaya akan kebaikan (yang jika Dia menghendaki, niscaya dijadikan-Nya bagimu yang lebih baik dari yang demikian) yakni lebih baik daripada perbendaharaan harta dan kebun yang mereka mintakan di dunia ini (yaitu surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai) karena Dia telah menjanjikan akan memberikan kepadanya nanti di akhirat (dan dijadikan-Nya pula) lafal ayat ini dibaca Jazm (untukmu istana-istana) dan menurut qiraat yang lain, lafal Yaj'al dibaca Yaj'alu sehingga kedudukannya menjadi kalimat Isti'naf, atau kalimat baru.