Surat Al-Fajr Ayat 11 - 20 dengan Tafsir dan Terjemahannya


Ayat 11

ٱلَّذِينَ طَغَوْا۟ فِى ٱلْبِلَٰدِ

yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,

«الذين طغوا» تجبروا «في البلاد».

(Yang berbuat sewenang-wenang) maksudnya Firaun dan bala tentaranya berbuat angkara murka (dalam negeri.)

Ayat 12

فَأَكْثَرُوا۟ فِيهَا ٱلْفَسَادَ

lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,

«فأكثروا فيها الفساد» القتل وغيره.

(Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu) dengan melakukan pembunuhan dan kelaliman lainnya.

Ayat 13

فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍ

karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab,

«فصبَّ عليهم ربك سوط» نوع «عذاب».

(Karena itu Rabbmu menimpakan kepada mereka cemeti) sejenis (azab.)

Ayat 14

إِنَّ رَبَّكَ لَبِٱلْمِرْصَادِ

sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.

«إن ربك لبالمرصاد» يرصد أعمال العباد فلا يفوته منها شيء ليجازيهم عليها.

(Sesungguhnya Rabbmu benar-benar mengawasi) semua amal perbuatan hamba-hamba-Nya, maka tiada sesuatu pun yang terlewat dari-Nya di antara amal-amal perbuatan itu, supaya Dia membalasnya kepada mereka.

Ayat 15

فَأَمَّا ٱلْإِنسَٰنُ إِذَا مَا ٱبْتَلَىٰهُ رَبُّهُۥ فَأَكْرَمَهُۥ وَنَعَّمَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَكْرَمَنِ

Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku".

«فأما الإنسان» الكافر «إذا ما ابتلاه» اختبره «ربه فأكرمه» بالمال وغيره «ونعَّمه فيقول ربي أكرمن».

(Adapun manusia) yakni orang kafir (apabila dia diuji) dikenakan ujian (oleh Rabbnya lalu dimuliakan-Nya) dengan harta benda dan lain-lainnya (dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata, "Rabbku telah memuliakanku.")

Ayat 16

وَأَمَّآ إِذَا مَا ٱبْتَلَىٰهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُۥ فَيَقُولُ رَبِّىٓ أَهَٰنَنِ

Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku".

«وأما إذا ما ابتلاه فقدره» ضيق «عليه رزقه فيقول ربي أهانن».

(Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu Dia membatasi) atau menyempitkan (rezekinya, maka dia berkata, "Rabbku menghinaku.")

Ayat 17

كَلَّا ۖ بَل لَّا تُكْرِمُونَ ٱلْيَتِيمَ

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim,

«كلا» ردع، أي ليس الإكرام بالغنى والإهانة بالفقر وإنما هو بالطاعة والمعصية، وكفار مكة لا ينتبهون لذلك «بل لا يكرمون اليتيم» لا يحسنون إليه مع غناهم أو لا يعطونه حقه من الميراث.

(Sekali-kali tidak) kalimat ini merupakan hardikan, bahwa perkara yang sebenarnya tidaklah demikian, maksud dimuliakan itu dengan diberi kekayaan, dan dihina itu dengan diberi kemiskinan. Sesungguhnya seseorang itu menjadi mulia karena ketaatannya, dan menjadi terhina karena kemaksiatannya. Orang-orang kafir Mekah tidak memperhatikan hal ini (sebenarnya kalian tidak memuliakan anak yatim) artinya kalian tidak pernah berbuat baik kepada anak-anak yatim, padahal kalian kaya atau kalian tidak memberikan harta waris yang menjadi hak anak-anak yatim.

Ayat 18

وَلَا تَحَٰٓضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ ٱلْمِسْكِينِ

dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin,

«ولا يحضون» أنفسهم أو غيرهم «على طعام» أي طعام «المسكين».

(Dan kalian tidak mengajak) diri kalian atau orang lain (memberi makan) (orang miskin.)

Ayat 19

وَتَأْكُلُونَ ٱلتُّرَاثَ أَكْلًا لَّمًّا

dan kamu memakan harta pusaka dengan cara mencampur baurkan (yang halal dan yang bathil),

«وتأكلون التراث» الميراث «أكلا لما» أي شديدا، للمهم نصيب النساء والصبيان من الميراث مع نصيبهم منه أو مع مالهم.

(Dan kalian memakan harta pusaka) harta peninggalan (dengan cara mencampur-aduk) tanpa segan-segan lagi, maksudnya kalian mencampur-baurkan harta warisan bagian wanita dan anak-anak dengan bagian kalian; atau kalian mencampur-baurkan harta warisan mereka dengan harta kalian sendiri.

Ayat 20

وَتُحِبُّونَ ٱلْمَالَ حُبًّا جَمًّا

dan kamu mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan.

«ويحبون المال حبا جما» أي: كثيرا فلا ينفقونه، وفي قراءة بالفوقانية في الأفعال الأربعة.

(Dan kalian mencintai harta benda dengan kecintaan yang berlebihan) sehingga kalian merasa sayang untuk menafkahkannya di jalan kebaikan. Menurut suatu qiraat pada keempat Fi'il tadi, yaitu Laa Tukrimuuna, Laa Tahaadhdhuuna, Ta'kuluuna, dan Tuhibbuuna, dibaca Laa Yukrimuuna, Laa Yahaadhdhuuna, Ya'kuluuna, dan Yuhibbuuna. Makna ayat-ayat di atas berdasarkan bacaan pertama.