Surat Al-Balad Ayat 11 - 20 dengan Tafsir


Ayat 11

فَلَا ٱقْتَحَمَ ٱلْعَقَبَةَ

«فلا» فهلا «اقتحم العقبة» جاوزها.

(Maka kenapa ia tidak) atau mengapa ia tidak (menempuh jalan yang sulit?)

Ayat 12

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا ٱلْعَقَبَةُ

«وما أدراك» أعلمك «ما العقبة» التي يقتحمها تعظيما لشأنها، والجملة اعتراض وبين سبب جوازها بقوله:

(Tahukah kamu) maksudnya apakah kamu mengetahui (apakah jalan yang sulit) yang akan ditempuhnya itu? Ungkapan ini mengagungkan kedudukan jalan tersebut. Ayat ini merupakan Jumlah Mu'taridhah atau kalimat sisipan; kemudian dijelaskan oleh ayat berikutnya, yaitu:

Ayat 13

فَكُّ رَقَبَةٍ

«فك رقبة» من الرق بأن أعتقها.

(Melepaskan budak) dari perbudakan, yaitu dengan cara memerdekakannya.

Ayat 14

أَوْ إِطْعَٰمٌ فِى يَوْمٍ ذِى مَسْغَبَةٍ

«أو أطْعَمَ في يوم ذي مسغبة» مجاعة.

(Atau memberi makan pada hari kelaparan) yakni sewaktu terjadi bencana kelaparan.

Ayat 15

يَتِيمًا ذَا مَقْرَبَةٍ

«يتيما ذا مقربة» قرابة.

(Kepada anak yatim yang ada hubungan kerabat) atau famili.

Ayat 16

أَوْ مِسْكِينًا ذَا مَتْرَبَةٍ

«أو مسكينا ذا متربة» لصوق بالتراب لفقره، وفي قراءة بدل الفعلين مصدران مرفوعان مضاف الأول لرقبة وينون الثاني فيقدر قبل العقبة اقتحام، والقراءة المذكورة بيانه.

(Atau orang miskin yang sangat fakir) artinya karena amat miskinnya hanya beralaskan tanah. Menurut suatu qiraat kedua Fi'il tersebut diganti menjadi dua Mashdar yang kedua-duanya dirafa'kan. Yang pertama dimudhafkan kepada lafal Raqabatin sedangkan yang kedua ditanwinkan, maka sebelum lafal Al-'Aqabah diperkirakan adanya lafal Iqtihaam. Qiraat ini merupakan penjelasan dari makna ayat-ayat tersebut.

Ayat 17

ثُمَّ كَانَ مِنَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْمَرْحَمَةِ

«ثم كان» عطف على اقتحم وثم للترتيب الذكري، والمعنى كان وقت الاقتحام «من الذين آمنوا وتواصوا» أوصى بعضهم بعضا «بالصبر» على الطاعة وعن المعصية «وتواصوا بالمرحمة» الرحمة على الخلق.

(Kemudian dia adalah) lafal ayat ini di'athafkan kepada lafal Iqtahama; dan lafal Tsumma menunjukkan makna urutan penyebutan atau Tartiibudz Dzikr. Artinya dia sewaktu menempuh jalan yang sulit itu (termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan) yakni sebagian di antara mereka berpesan kepada sebagian yang lain (untuk bersabar) di dalam menjalankan amal ketaatan dan menjauhi perbuatan kemaksiatan (dan saling berpesan untuk berkasih sayang) terhadap semua makhluk.

Ayat 18

أُو۟لَٰٓئِكَ أَصْحَٰبُ ٱلْمَيْمَنَةِ

«أولئك» الموصوفون بهذه الصفات «أصحاب الميمنة» اليمين.

(Mereka) yaitu orang-orang yang memiliki sifat-sifat demikian itu (adalah golongan kanan.)

Ayat 19

وَٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا هُمْ أَصْحَٰبُ ٱلْمَشْـَٔمَةِ

«والذين كفروا بآياتنا هم أصحاب المشأمة» الشمال.

(Dan orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, mereka itu adalah golongan kiri)

Ayat 20

عَلَيْهِمْ نَارٌ مُّؤْصَدَةٌۢ

«عليهم نار مؤصدة» بالهمزة والواو بدله، مطبقة.

(orang-orang kiri itu berada dalam neraka yang ditutup rapat) dapat dibaca Mu'shadah dan Muushadah, artinya neraka yang tertutup rapat.